Quantcast
Channel: Insiden 24 jam – Radar Cirebon
Viewing all 5554 articles
Browse latest View live

Puluhan Siswa Saling Serang di Jl Perjuangan

$
0
0

CIREBON – Lalu lintas di Jl Perjuangan Kota Cirebon macet. Laju kendaraan dari dua arah yang melintas di Jl Perjuangan terjebak aksi tawuran puluhan siswa yang terjadi Kamis (26/7)  sekitar pukul 17.00 WIB.

Kelompok penyerang merangsek masuk ke Jl Perjuangan setelah sebelumnya terlibat keributan di simpang Jl Perjuangan–Jl By Pass. Mereka masuk ke Jl Perjuangan setelah mengejar sejumlah siswa yang berlarian dari simpang Jl By Pass–Jl Perjuangan. Hal tersebut diduga karena ada siswa yang melakukan pelemparan ke rombongan siswa lain yang hendak pulang.

“Saya tidak salah, mereka yang mulai duluan. Saya mau pulang dilempari,” ujar salah seorang pelajar yang merangsek masuk ke Jl Perjuangan.

Keributan terjadi cukup lama. Warga yang berusaha melerai dua kelompok yang bersitegang tersebut kewalahan. Keberadaan Polsubsektor Kesambi di lokasi kejadian tak diindahkan. Nyali para pelajar tak ciut, terlebih ketika melihat kantor polisi sepi.

Keributan terjadi sekitar 10 sampai 15 menit. Kelompok siswa yang merangsek ke Jl Perjuangan bahkan sudah sampai di pintu masuk gerbang salah satu sekolah. Warga yang emosi akhirnya ikut terpancing. Sambil menunggu polisi datang, warga turun tangan dan berusaha membubarkan tawuran siswa.

Sambil membawa pentungan dari balok kayu dan bambu, warga merangsek maju membubarkan kelompok penyerang. Mereka  juga membubarkan pelajar dari salah satu sekolah di Jl Perjuangan untuk masuk kembali ke komplek sekolah

Salah seorang karyawan swasta yang ditemui Radar Cirebon, Rudi mengatakan, tawuran biasanya terjadi saat siang hari jam pulang sekolah. Sangat jarang sekali tawuran terjadi mendekati waktu Magrib.

“Kalau untuk urusan tawuran di sini paling sering. Cuma biasanya hanya di depan, di persimpangan Jl By Pass–Jl Perjuangan. Kalau sampai masuk ke wilayah Jl Perjuangan sangat jarang. Kayaknya baru lihat sekarang yang sampai masuk ke dalam begini,”ungkapnya. (dri)

The post Puluhan Siswa Saling Serang di Jl Perjuangan appeared first on Radar Cirebon.


Kuasa Hukum Penggugat Tak Tau Alasan Banyak Sub Kontraktor

$
0
0

CIREBON-Sidang gugatan tiga kontraktor Dana Alokai Khusus (DAK) Rp96 miliar menunggu putusan sela. Pasalnya banyak sub kontraktor yang juga masih belum menerima sisa pembayaran. Sehingga mereka melakukan upaya intervensi dalam gugatan kepada Pemerintah Kota Cirebon.

Kuasa Hukum Kontraktor Berty Samuel Mantiri belum mengetahui secara pasti alasan banyaknya sub kontraktor yang terlibat dalam proyek tersebut. “Mereka juga menuntut sisa pembayaran, saya belum tau alasan kenapa bisa banyak sub kontraktor yang terlibat DAK,” ujar Berty, kepada Radar Cirebon.

Berty yang menjadi kuasa hukum tiga kontraktor menggugat Pemkot Cirebon terkait sisa pembayaran proyek DAK Rp96 miliar mengatakan, hingga proses saat ini ketiga gugatan itu sudah tujuh kali sidang. Di sidang terakhir ada intervensi yang dilakukan oleh subkontraktor. Sehingga kini tiga gugatan itu menunggu putusan sela. “Nanti apakah akan diterima adanya intervensi ini, atau tidak, akan diputuskan di putusan sela. Kalau diterima akan dilanjutkan,” terangnya.

Adanya intervensi ini sebenarnya bisa menguatkan gugatan tiga kontraktor tersebut. Dia sendiri mengatakan kontraktor sejauh ini baru menerima 50 persen pembayaran dari pemerintah kota. Nilai yang diterima setiap kontraktor berbeda-beda.

Terkait alasan belum dibayarkan lantaran pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi, Berty menyatakan, hal itu akan dibuktikan dalam sidang. “Urusan teknis saya tidak begitu paham, ada pemilik PT yang menjelaskannya di persidangan. Nanti tunggu di persidangan,” katanya.

Sebagaimana diketahui, dua tahun yang lalu, DAK dengan total Rp96 miliar mengalir ke Kota Cirebon. Dari total anggaran itu, ada tiga pekerjaan fisik. PT Ratu Karya memenangkan lelang proyek peningkatan jalan, trotoarisasi, drainase dan jembatan di Kecamatan Harjamukti dengan pagu anggaran Rp42,1 miliar.

PT Sentra Multikarya Infrastruktur memenangkan lelang proyek proyek peningkatan jalan, trotoarisasi dan jembatan, drainase di Kecamatan Kejaksan dan Lemahwungkuk dengan pagu anggaran Rp22,6 miliar. Sedangkan PT Mustika Mirah Makmur menjadi pemenang lelang untuk proyek peningkatan jalan, trotoarisasi, drainase dan jembatan di Kecamatan Pekalipan dan Kesambi pagu anggaran Rp26,3 miliar.

Ketiganya merupakan perusahaan konstruksi dari luar daerah. Dari proyek itu, kemudian diberikan kepada subkontraktor. Salah satunya, Makmuri yang mengerjakan pekerjaan trotoar, jalan dan jembatan untuk wilayah pulasaren dan sekitarnya.

Dari total nilai pekerjaan yang sudah diselesaikan, Makmuri baru mendapatkan uang Rp150 juta. Dua tahun berselang, ia tak kunjung mendapatkan pembayaran. Hal itu yang mendasari dirinya mengajukan intervensi dalam sidang gugatan perdata.

Menurut keterangan Makmuri, terdapat sekitar 40 sub kontraktor dari tiga kontraktor tersebut. Dengan adanya upaya hukum  diharapkan para pelaksana teknis di lapangan segera mendapatkan pembayaran. (jml)

The post Kuasa Hukum Penggugat Tak Tau Alasan Banyak Sub Kontraktor appeared first on Radar Cirebon.

Pemdes Sukadana Kewalahan, Banyak Pemilik Tempat Kos Tak Kooperatif

$
0
0

CIREBON-Pemdes Sukadana merasa kewalahan mendata para pendatang yang tinggal di kamar kos ataupun rumah kontrakan. Pasalnya, sangat sedikit pemilik atau pengelola usaha tersebut yang secara rutin melaporkan pendatang yang menyewa.

Kepala Satgas Desa Sukadana, Kecamatan Pabuaran, Nurhasan Ade mengatakan,  saat ini di Desa Sukadana terdapat lebih dari 23 titik tempat kos. Namun yang menyulitkan, banyak pengelola dan pengusaha tempat kos yang kurang teliti dan tidak melapor. “Jangankan fotokopi KTP, untuk daftar-daftar nama penyewa saja kita tidak seluruhnya pegang, hanya sebagian kecil saja yang melapor,” ujarnya kepada RadarCirebon.

Menurut Ade, banyak pengelola yang tidak jujur kepada pihak desa dan melaporkan jika tempat kosnya dalam kondisi kosong, padahal ada penyewa. “Mungkin disangkanya pemdes mau minta pajak, padahal kan tidak begitu, kita ini kan butuh laporan. Kita harus tahu siapa saja pendatang yang masuk ke wilayah. Jangan sampai, setelah ada kejadian baru bingung cari data, dari awal ini yang kita khawatirkan dan ternyata kejadian juga, ada penemuan janin bayi dalam plastik,” imbuhnya.

Saat ini, menurut Ade, dari 23 titik tempat kos yang ada, tak kurang dari 200 kamar kos ada di Desa Sukadana. Penyewa menurut Ade, bisa mengontrak tergantung kebutuhan. “Ada yang kos mingguan, ada yang kos dua mingguan, ada yang kos bulanan dan tahunan. Di sini lumayan ramai kos-kosan karena merupakan salah satu wilayah paling ramai dan paling sibuk, terutama dengan keberadaan rumah sakit. Sehingga mayoritas yang mengontrak itu kebanyakan tenaga medis, siswa PKL dan lain-lainnya,” jelasnya.

Sementara itu, Kapolsek Pabuaran AKP Endang melalui Kanit Reskrim Aiptu Nano menuturkan, dari hasil penyelidikan sementara jasad janin bayi yang ditemukan di kebun kosong di samping rumah kuwu desa setempat tersebut terindikasi sengaja diletakan dan bukan dilemparkan sambil melintas.

“Kita lihat kantung plastik pembungkus masih utuh dan tidak rusak. Isinya juga masih tersusun, meskipun sudah terlihat pembusukan pada jasad janin. Pada bagian bawahnya juga ada empat pembalut yang disusun, dugaan kita ini tidak dilempar tapi diletakan,” jelasnya.

Penyisiran yang dilakukan pihak kepolisian dengan melibatkan pemerintah desa saat ini merupakan bentuk upaya tindak lanjut dari kasus penemuan jasad bayi yang terjadi pada Rabu (25/7) siang. “Sampai dengan saat ini, kita terus lakukan penyisiran, pemeriksaan penghuni kos-kosan tidak hanya dilakukan di Desa Sukadana saja, melainkan menyasar desa-desa sekitar, kita juga sudah minat pengurus kampung untuk melapor jika memang melihat hal-hal yang tidak biasa terkait peristiwa penemuan kantong plastik berisi janin,” paparnya. (dri)

The post Pemdes Sukadana Kewalahan, Banyak Pemilik Tempat Kos Tak Kooperatif appeared first on Radar Cirebon.

Apes, Pelaku Curanmor Tertangkap saat ke Rumah Pacarnya

$
0
0

INDRAMAYU-Berbekal petunjuk dari media sosial facebook, polisi meringkus seorang pelaku curanmor, TE alias Bajang alias Totot (27) warga Desa/Kecamatan Juntinyuat, Kabupatem Indramayu ditangkap. TE ditangkap di rumah pacarnya di  Desa Cangkingan, Kecamatan Kedokan Bunder, Kabupaten Indramayu.

Keterangan diperoleh Radar Indramayau, aksi pencurian tersebut terjadi di lokasi parkir Bilbel futsal Blok Carik, Desa Juntikebon, Kecamatan Juntinyuat pada Rabu lalu (25/7) sekira pukul 01.30 WIB. Di tempat itu TE mencuri sepeda motor Honda Vario  milik pengunjung bernama Sarmin, warga Desa Juntikebon, Kecamatan Juntinyuat.

Korban mengetahui motornya hilang ketika hendak pulang.  Korban sempat melakukan pencarian namun kendaraannya tidak ditemukan. Sadar motornya hilang dicuri, korban kemudian melaporkan ke polisi.

Kapolres Indramayu AKBP Arif Fajarudin SH MH MAP, melalui Kapolsek Juntinyuat AKP Budiyanto mengatakan, setelah mendapatkan laporan, petugas kemudian mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi. Akhirnya kepolisan mengantongi ciri-ciri pelaku. Petugas pun mencoba menelusurimedia sosial facebook. Dan di situlah petugas mendapatkan petunjuk dan titik terang. Tersangka sendiri adalah target polisi atas kasus curanmor dan penjambretan.

Tersangka akhirnya ditangkap saat sedang berkunjungan ke rumah pacarnya. Dari pemeriksaan, tersangka mengakui perbuatannya mencuri motor milik Sarmin di tempat parkiran futsal tersebut. Namun barang bukti curiannya sudah dijual untuk membeli miras. (kom)

The post Apes, Pelaku Curanmor Tertangkap saat ke Rumah Pacarnya appeared first on Radar Cirebon.

Motor Baru Dua Pekan dari Dealer Sudah Dicuri

$
0
0

CIREBON – Kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) kembali terjadi. Kini korbannya adalah Ilham (31), warga Desa Mertapada Wetan, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.

Sepeda motor Honda Beat Street putih nopol E 2416 XY keluaran terbaru milik korban hilang. Sebelum kejadian curanmor, motor korban diparkirkan di depan Warnet Cyber Net Desa Mertapada Wetan.

Saat kejadian, korban sedang mengikuti acara yasinan di rumah saudaranya di depan warnet. Tanpa rasa curiga, korban memarkirkan kendaraannya yang baru diambil dari dealer di lokasi kejadian curanmor.

Korban baru sadar, motornya hilang usai acara tahlilan dan hendak pulang. Korban berharap kepada masyarakat yang mengetahui motor miliknya untuk menginformasikan lewat nomor telepon seluler 085324244334.

Motor korban baru dua pekan diambil dari dealer. Sehingga pelat nomor kendaraan juga masih berwarna putih dengan nomor dan huruf merah. “Jadi STNK belum keluar, bahkan belum keluar cicilan sama sekali,” kata Rofahan, karib korban.  (hsn)

The post Motor Baru Dua Pekan dari Dealer Sudah Dicuri appeared first on Radar Cirebon.

Jambret HP, 2 Remaja Pengangguran Ini Bonyok Dimassa

$
0
0

CIREBON-Apes dialami LS (18) warga Jl Cideng Jaya, Blok Sijaba, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, dan  RS (19) warga Jl Kapten Samadikun, Gg Empang VI, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon babak belur dihajar massa.

Pasalnya, kedua remaja pengangguran ini tertangkap massa karena melakukan aksi penjambretan di depan Gedung Negara, Jl Siliwangi, Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon, Kamis malam (26/7), jam 22.45 WIB.

Tertangkapnya kedua jambret ini bermula, malam itu keduanya berboncengan menggunakan sepeda motor mencari mangsa. Tepat melintas di TKP, melihat  korban Asti Nurhayati (22), warga Desa Adidarma, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon sedang menggunakan handphone.

Mereka (tersangka) langsung memepet korban dan dengan cepat merampas handphone yang sedang dipegang korban tersebut. Saat itu juga korban berteriak jambret. Mendengar teriakan korban, Kedua tersangka langsung tancap gas menuju arah Gunung Jati. Warga dan pengedara lain yang mengetahui aksi jambret itu langsung mengejar para tersangka.

Apes, ketika kabur masuk ke Desa Adidarma, keduanya berhasil ditangkap warga yang mengejarnya. Warga yang geram dengan ulah para tersangka langsung menghajarnya. Beruntung nyawanya berhasil diselamatkan oleh aparat desa dan keamanan setempat.

Guna proses lebih lanjut, kedua tersangka digelang ke Mapolseta Cirebon Utara-Barat (Utbar) beserta barang buktinya berupa 1 unit motor milik tersangka dan 1 unit handphon merek Ziomi type 5A milik korban.

“Kedua tersangka sudah kita amankan di Polsekta Cirebon Utbar. Mereka kita jerat Pasal 365 KUHPidana tentang Curas” kata Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota  AKP Rynaldi Nurwan Sitinjak SH MH kepada radarcirebon.com, Sabtu (28/7). (rdh)

The post Jambret HP, 2 Remaja Pengangguran Ini Bonyok Dimassa appeared first on Radar Cirebon.

Korban yang Dibunuh Suaminya Sendiri Ternyata Begini Semasa Hidupnya

$
0
0

CIREBON – Selesai menjalani outopsi, jenazah Toimah (24) warga Desa Wargabinangun Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon dikebumikan, Kamis (26/7) pukul 20.00 WIB di tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat. Toimah adalah korban pembunuhan yang dilakukan suaminya sendiri.

Ketua RT Safrudin mengatakan, peristiwa yang dialami Toimah itu membuat pihak keluarga terpukul. Sehingga dirinya tak henti-henti memberi nasihat agar pihak keluarga tidak bertindak anarki.

(Baca: Suami di Kaliwedi Tega Bunuh Istri, Begini Motifnya)

“Proses pemakaman korban dilakukan malam hari. Ini salah satu upaya meredam emosi kerabat dan keluarga korban. Soalnya kalau harus menunggu pagi dan tidak segera dikuburkan kami takut akan memancing emosi kerabat dan keluarga,” ujar Safrudin.

Di tempat yang sama, Tarmidi yang merupakan kakak korban menceritakan sosok adiknya, Toimah. Selama hidupnya di mata keluarga, korban dikenal pribadi yang baik, ramah dan bertanggung jawab. Korban selama hidupnya mempunyai empati yang tinggi dan suka menolong baik kepada saudara maupun tetangga dan temannya.

“Toimah orangnya giat bekerja dan suka menolong. Bahkan, sebelum menikah adik saya sempat menjadi tulang punggung keluarga. Dia berangkat ke Jakarta untuk bekerja. Bahkan sampai berangkat ke luar negeri sebagai TKW,” tutur Tarmidi.

Sampai korban menikah pun, Toimah tidak bisa berdiam diri melihat suaminya tidak punya penghasilan tetap. Untuk membantu mencukupi kebutuhan hidup keluarga, Toimah kembali bekerja di Jakarta dan sempat menjadi TKW di luar negeri.

“Toimah sampai nekat bekerja menjadi TKW. Tapi apa balasannya, dia (pelaku, red) malah tega membunuh istrinya sendiri yang sudah membantu meringankan beban ekonomi,” kata Tarmidi menyesalkan.

Mengingat sosok korban yang terus berjuang untuk keluarganya itu, membuat kerabatnya menyesalkan dengan tindakan Tomi yang membunuh istrinya. “Kami dari pihak keluarga sudah berusaha menerima kenyataan dan mengikhlaskan kepergian Toimah,” ujar Tarmidi.

Seperti diberitakan Radar Cirebon sebelumnya, BS alias Toni (25) menikam istrinya Toimah (24) hingga meregang nyawa. Toni dan Toimah sudah lama pisah ranjang (pisah rumah) dan dalam proses perceraian. Namun Toni sering meminta balikan alias rujuk. Sementara  Toimah selalu menolaknya.

Toni pun marah besar. Terlebih lagi dia dibakar api cemburu karena istrinya memiliki teman dekat. Toni sambil membawa pisau mendatangi rumah orang tua korban. Karena tidak puas dengan jawaban Toimah, Toni menusuk perut Toimah sebanyak satu kali. Lukanya cukup lebar sehingga ususnya terburai keluar. (cep)

The post Korban yang Dibunuh Suaminya Sendiri Ternyata Begini Semasa Hidupnya appeared first on Radar Cirebon.

6 Bulan, 97 Peristiwa Kebakaran di Kabupaten Cirebon

$
0
0

CIREBON – Dalam kurun waktu 6 bulan terhitung dari Januari 2018, tercatat ada 97 peristiwa kebakaran di Kabupaten Cirebon. Kebakaran terjadi mulai dari lahan kosong hinggga bangunan. Banyaknya peristiwa kebakaran membuat Damkar semakin meningkatkan kesiapsiagaan.

Kepala Seksi Penanggulangan Kebakaran Kabupaten Cirebon, Eno Sujana menegaskan, fungsi damkar akan semakin dioptimalkan. Terlebih pada musim kemarau seperti sekarang ini.

“Kita optimalkan pencegahan dan  penanganannya. Baik itu kebakaran lahan kosong dan sampah yang berpotensi merembet. Selama 6 bulan sudah ada 97 kejadian kebakaran, didominasi kebakaran lahan kosong sebanyak 44 kejadian. Sisanya kebakaran bangunan dan gedung,” paparnya.

Menurut Eno, paling banyak terjadi kebakaran di wilayah Cirebon zona barat. Kebakaran didominasi sampah dan lahan kosong.

“Kalau lahan kosong penyebabnya karena ulah orang yang tidak bertanggung jawab yang membakar sampah. Sedangkan rumah dan bangunan biasanya karena korsleting listrik,” ujarnya.

Eno Sujana mengakui, tidak hanya melakukan pemadaman kebakaran saja, tetapi menanggulangi kejadian lainnya. Seperti mengevakuasi sarang tawon, tangkap ular dan membersihkan sisa banjir.

“Tidak hanya memadamkan kebakaran, masyarakat ada yang meminta mengevakuasi sarang tawon. Menangkap ular pun kita lakukan. Ketika bencana banjir di timur kita juga turun membersihkan sisa lumpur,” terangnya. (cep)

The post 6 Bulan, 97 Peristiwa Kebakaran di Kabupaten Cirebon appeared first on Radar Cirebon.


Dorong Nelayan Lebih Ramah Lingkungan

$
0
0

INDRAMAYU – PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) melaksanakan Program Konservasi Terumbu Karang Berbasis Masyarakat di Kabupaten Indramayu. Program ini berupaya mengubah kebiasaan nelayan konvensional di pesisir pantura Bumi Wiralodra yang seringkali menangkap ikan secara destruktif menjadi nelayan yang ramah lingkungan.

Dipilihnya Kabupaten Indramayu lantaran memiliki satu kesatuan wilayah kepulauan yang didaulat menjadi Kawasan Konservasi Laut Daerah Pulau Biawak dan sekitarnya. Sayangnya area yang menjadi wilayah penangkapan ikan bagi nelayan Indramayu dan sebagian Cirebon itu menjadi semakin rusak oleh penangkapan ikan secara destruktif.

Saat ini, perairan di sekitar kawasan kepulauan Biawak yang meliputi tiga pulau yaitu Pulau Candikia, Pulau Gosong dan Pulau Biawak, merupakan area memancing atau fishing ground bagi nelayan. Kegiatan penangkapan yang dilakukan terutama terjadi pada sekitar bulan September-November.

Media & Relations Manager PHE ONWJ, Ifki Sukarya menyebutkan pulau-pulau di sekitar perairan Biawak ini dilindungi oleh atoll Karang. Yakni kumpulan terumbu karang yang berbentuk melingkar atau hampir melingkar menyerupai cincin.

Akan tetapi kondisi ekosistem karang ini cukup mengkhawatirkan yang lebih banyak disebabkan penangkapan ikan secara destruktif, terutama dalam penggunaan alat tangkap illegal dan tidak diijinkan seperti cantrang, bom ikan dan penggunaan potas.

PHE ONWJ berinisiatif menggandeng Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB untuk melakukan program rehabilitasi Karang  berbasis masyarakat melalui program transplantasi.

“Program ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan untuk menjaga ekosistem karang dengan melibatkan masyarakat setempat didalam upaya pengelolaan ekosistem terumbu karang secara bersama,” kata Ifki Sukarya.

Program yang bernama Orang Tua Asuh Karang atau OTAK ini diharapkan memberikan manfaat berkelanjutan baik bagi lingkungan, sosial maupun ekonomi yang akhirnya akan bermanfaat untuk masyarakat nelayan.

Program yang diinisiasi pada Oktober 2015 ini diawali dengan pembentukan kelompok dari masyarakat nelayan sebagai motor penggerak program. Kelompok masyarakat yang berbentuk Kelompok Usaha Bersama Untung Jaya (KUBU Jaya) ini kemudian diberikan pelatihan terpadu mengenai pendekatan pengelolaan ekosistem terumbu karang berbasis masyarakat seperti pengenalan struktur dan proses ekologi ekosistem terumbu karang, faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan dan upaya pengelolaan.

Selain itu, masyarakat lokal juga diajak secara bersama untuk menilai lokasi-lokasi yang cocok agar modul transplantasi karang yang akan dibuat dapat diturunkan dan tumbuh di sekitar perairan Biawak. Penentuan lokasi dilakukan dengan berbagai kriteria, antara lain kedalaman perairan tidak terlalu dalam, tidak terekspose, kejernihan perairan relatif baik, donor karang tersedia dengan baik dan akses menuju lokasi dapat ditempuh dan dicapai dengan relatif mudah.

“Pelibatan masyarakat dalam penentuan lokasi penurunan modul transplan ini sangat dibutuhkan, karena diharapkan masyarakat dapat terlibat aktif dalam setiap proses, baik mulai perencanaan hingga monitoring dan evaluasi,” ujar Yudi Wahyudin, Peneliti Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB.

Saat ini tepatnya 3 tahun setelah penanaman transplantasi karang, secara berkala dilakukan kegiatan monitoring dengan tetap melibatkan masyarakat nelayan juga. Kegiatan monitoring dan evaluasi program  dilakukan untuk memastikan keberhasilan program tersebut. Sebelum melakukan monitoring, masyarakat diberikan pengetahuan tentang cara monitoring dan menambal sulam karang yang mengalami kerusakan. Hal ini bertujuan agar KUBU Jaya bisa memantau perkembangan karang, monitoring dan evaluasi itu juga untuk  menambal sulam bilamana karang yang ditransplankan mengalami kerusakan.

Proses monitoring melibatkan Dinas Kelautan dan Perikanan, Badan Lingkungan Hidup, Dinas Pemuda Olahraga, Budaya dan Pariwisata, dan Dinas Perhubungan (Kesyahbandaran) merupakan pertanda baik akan hadirnya keterpaduan program pengelolaan keanekaragaman hayati di Kabupaten Indramayu. Tentu saja, hal ini akan semakin memberikan dampak signifikan pada proses menuju keberhasilan desain kegiatan Pengelolaan Jasa Ekosistem Transplantasi Karang Berbasis Masyarakat di Perairan Kepulauan Biawak.

Selain itu, keberadaan program ini diharapkan menjadi ruang terbuka bagi upaya pemanfaatan jasa ekosistem transplantasi karang untuk menjadi sumber pendapatan bagi kemandirian masyarakat pecinta lingkungan hidup seperti KUBU Jaya ini yang mendedikasikan aktivitas kelompoknya untuk mencintai lingkungan hidup, terutama ekosistem pesisir dan laut di sekitar gugus Kepulauan Biawak.

Sumber pendapatan dimaksud adalah hadirnya potensi atraksi wisata terpadu yang dikolaborasikan dengan atraksi transplantasi karang di Pulau Gosong, Kepulauan Biawak Kabupaten Indramayu.  Kegiatan wisata terpadu dimaksud diantaranya adalah Mangrove track, Biawak view, Mercusuar view, Coastal camping, Diving and snorkeling dan Penurunan modul “honai” transplantasi karang.

KUBU Jaya siap untuk menjadi mediator dan fasilitator bagi aktivitas tersebut, baik untuk penyediaan sistem logistik, transportasi, perlengkapan diving & snorkeling serta disertai dengan SDM penyelam lokal terlatih bersertifikat. (kho)

The post Dorong Nelayan Lebih Ramah Lingkungan appeared first on Radar Cirebon.

Gilang Tewas Tenggelam di Sungai Cisanggarung

$
0
0

KUNINGAN – Nasib malang dialami bocah laki-laki bernama Gilang (4) Desa Garahaji, Kecamatan Maleber Kabupaten Kuningan, yang tewas tenggelam di aliran Sungai Cisanggarung tak jauh dari rumahnya, Jumat (27/7) siang.

Berdasarkan informasi dihimpun, insiden tenggelamnya Gilang terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu Gilang sedang bermain bersama tiga teman sebayanya di pinggir sungai Cisanggarung diduga terpeleset dan tercebur ke sungai sedalam 1 meter kemudian tenggelam. Tiga teman Gilang yang melihat kejadian tersebut tak bisa berbuat banyak dan hanya berteriak meminta tolong kepada orang dewasa di sana.

Teriakan anak-anak tersebut ternyata didengar oleh Tasju (45) petani yang sedang berada di sekitar sungai langsung mendatangi lokasi kejadian disusul warga lainnya. Oleh warga, Tubuh Gilang pun langsung dievakuasi ke darat dan dilakukan pertolongan pertama, namun tak ada reaksi.

Gilang pun kemudian dibawa ke RSU KMC Luragung untuk memastikan masih bisa tertolong atau tidak. Nahas, hasil pemeriksaan dokter menyatakan putra Maman R (45) tersebut sudah meninggal dunia karena paru-parunya sudah terlalu banyak kemasukan air.

Kejadian tenggelamnya Gilang tersebut pun langsung mendapat penanganan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan yang meninjau langsung lokasi kejadian dan mendatangi rumah korban melakukan pendataan. Kepala Pelaksana BPBD Agus Mauludin membenarkan kejadian tersebut dan memastikan korban tenggelam sudah dikebumikan pada hari Jumat sore sekitar pukul 15.30 WIB.

“Proses evakuasi berhasil dilakukan warga sekitar pukul 11.30 WIB, atau setengah jam setelah kejadian. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun ternyata nyawanya tak tertolong,” ujar Agus kepada Radar, kemarin.

Atas kejadian tersebut, Agus, mengimbau kepada masyarakat untuk selalu memperhatikan dan mendampingi anak-anaknya saat bermain. Terutama yang tinggal di sekitar aliran sungai ataupun kolam, agar jangan sekali-kali membiarkan anak bermain di sekitar air karena sangat berbahaya.

“Ini menjadi pelajaran untuk orang tua agar selalu mendampingi putra-putrinya saat bermain. Terutama yang tinggal di sekitar aliran sungai ataupun terdapat genangan seperti kolam atau waduk agar jangan sampai lengah membiarkan anak-anak bermain sendiri, harus ada orang dewasa yang mengawasi,” tegas Agus. (fik)

The post Gilang Tewas Tenggelam di Sungai Cisanggarung appeared first on Radar Cirebon.

Gara-Gara Kipas Angin, Rumah Warga di Jagasatru Terbakar

$
0
0

CIREBON–Rumah milik Iwan (62) di RT 03 RW 10 Karanganyar, Kelurahan Jagasatru Selatan, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon, terbakar, Sabtu malam (29/7). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Keterangan yang berhasil dihimpun radarcirebon.com di lokasi kejadian, peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 21.00. Beruntung kobaran api dapat tidak merembet ke rumah warga lainnya. Sebab, warga cepat bergerak memanggil petugas pemadam kabakaran.

“Api bersumber dari dak atap rumah milik Iwan (62). Kalau tidak segera ditangani, tidak menutup kemungkinan kobaran api merambah dengan cepat mengingat lokasi kejadian merupakan permukiman padat penduduk,” ujar Agus tetangga korban, kepada radarcirebon.com.

Masih di tempat yang sama, Ketua RT 03 Marjono menyebutkan, api diduga berasal dari lantai dua. Di mana kabel kipas angin yang dinyalakan Iwan sudah getas. Ini yang menimbulkan korsleting dan menyulut api menyambar kain dan tempat tidurnya. Beberapa menit kemudian, api bertambah besar terutama di lantai dua dan tidak bisa dijinakkan. Pihaknya langsung menghubungi pemadam kebakaran.

“Sekitar jam 21.00 WIB Iwan berteriak rumahnya kebakaran. Sontak para tetangga berdatangan dan mencoba memadamkan api dengan peralatan seadanya. Alhamdulillah bisa dipadamkan, dan tidak ada korban jiwa, hanya ada yang terluka. Itu juga karena panik kemudian  jatuh ketika menyelamatkan barangnya,” imbuhnya.

Sementara, Petugas Damkar Pemkot Cirebon Endri MB membenarkan, api berasal dari lantai dua rumah Iwan. Proses pemadaman sempat terkendala karena akses jalan yang sempit. Sekitar dua jam, api berhasil seluruhnya dipadamkan. Proses selanjutnya adalah pendinginan sekaligus memeriksa kembali apakah ada bara api yang tersisa. “Alhamdulillah berkat kesigapan rekan-rekan pemadam dan bantuan dari warga api berhasil dipadamkan,” ucapnya.

Kasi Kesiapsiagaan Oprasi dan Pemadam Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran Kota Cirebon, Ahmad Wahyudi menambahkan, untuk menjinakkan amukan api pihaknya mengerahkan 5 armada pemadam kebakaran. “Pemilik rumah saat ditemukan dalam keadaan pingsan di dalam rumah. Kemudian, korban dibawa ke musala terdekat,” jelasnya. (rdh/sam/gus)

The post Gara-Gara Kipas Angin, Rumah Warga di Jagasatru Terbakar appeared first on Radar Cirebon.

Asma Kambuh, Tohir Ditemukan Tergeletak Tak Bernyawa

$
0
0

INDRAMAYU-Diduga penyakit asmanya kambuh Tohir (42), warga Desa Larangan, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Saat ditemukan, kondisi korban telungkup di pekarangan warga di Desa Jumbleng, Kecamatan Losarang, Sabtu (28/7) sekitar pukul 05.10 WIB.

Jasad Tohir (42), pertama kali ditemukan istri Ridwanto (46) warga Desa Jumbleng, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, sekitar pukul 05:10 WIB. Saat itu sedang saksi mata sedang membersihkan teras rumahnya.

Namun, saksi mata kaget melihat sesosok tubuh manusia di teras rumahnya dalam keadaan telungkup. Saksi mata langsung memberitahukan suaminya, Ridwanto. setelah itu bersama-sama mengecek kondisi korban yang ternyata sudah tidak bernapas lagi. “Saya langsung mencari bantuan ke warga lainnya yang merupakan adik ipar korban dan langsung menghubungi pihak polsek,” tuturnya.

Kapolsek Losarang Kompol Ginting Sumantri membenarkan adanya temuan mayat di wilayah hukumnya. Setelah dibawa ke RS Bhayakara dan diperiksa tim medis, tidak terdapat luka ataupun tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

“Berdasarkan keterangan dari para saksi dan keluarga korban, korban mengidap penyakit asma. Diduga karena asmanya kambuh yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Pihak keluarga juga menolak untuk dioutopsi karena sudah menyadari apa yang menimpa anggota keluargnya adalah musibah,” ujarnya. (oni)

The post Asma Kambuh, Tohir Ditemukan Tergeletak Tak Bernyawa appeared first on Radar Cirebon.

Dua Maling Pembobol Toko Terekam CCTV

$
0
0

CIREBON-Dua perempuan tak dikenal nekat mencuri ponsel berjenis Oppo F1 milik karyawan toko Adara Hijab di Desa Marikangen, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon sekitar pukul 11.20, Sabtu (28/7). Korbannya bernama Siti Khodijah, warga Desa Marikangen, Kecamatan Plumbon.

Kejadian bermula saat kedua perempuan tak dikenal masuk ke tokoh, memilih beberapa pakaian layaknya konsumen biasa. Selama beberapa menit kemudian, kedua pelaku membeli sejumlah pakaian di toko Adara Hijab. Kemudian keduanya melakukan pembayaran di kasir.

Siti Khodijah yang bertugas melayani kedua orang tersebut kebetulan menaruh ponselnya berada tepat di atas etalase pembayaran. Tanpa disadari oleh korban, kedua pelaku yang sudah berencana mencuri, berhasil mengantongi ponsel korban, kemudian keluar dari toko.

“Saat itu saya nggak perhatiin pelaku, saya lagi sibuk melayani konsumen. Rupanya, saat saya lihat dalam rekaman CCTV, aksi pelaku sangat terencana. Soalnya, satu orang melakukan pembayaran untuk mengalihkan perhatian saya. Sedangkan satunya lagi mengambil ponsel dengan cara menutupi dengan kantong plastik warna putih. Kemudian diambil dan ditaruh di dalam kantong miliknya,” papar Siti Khodijah.

Aksi kedua pencuri terekam jelas di  CCTV. Pelaku yang mengeksekusi ponsel korban berciri-ciri memakai jaket pink dan jilbab biru. Sedangkan temannya berjaket abu-abu, tidak menggunakan jilbab. Bahkan, mereka juga sempat melihat CCTV saat melakukan aksinya.

Korban yang meresa kesal karena ponselnya dicuri, langsung memposting gambar pelaku ke media sosial Facebook. Tidak hanya memposting saja. Korban juga melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Depok. “Paginya kerja. Jadi, sore ini (Minggu, red) saya lapor polisi. Nanti, barang bukti berupa CCTV tersebut akan saya serahkan ke polisi untuk ditangani. Mudah-mudahan pelaku segera tertangkap,” ujarnya.

Siti Khodijah mengaku, sebelumnya, selama dia bekerja di toko Andara Hijab, tidak pernah ada yang namanya kemalingan. Kejadian yang dialaminya itu, merupakan yang pertama kali. Sehingga, menjadikan kewaspadaan bagi seluruh karyawan dan dirinya sendiri ke depannya. Khususnya saat melayani konsumen, tidak menaruh ponsel secara sembarangan. (cep) 

The post Dua Maling Pembobol Toko Terekam CCTV appeared first on Radar Cirebon.

”Kupu-kupu” Pembawa Virus, Jaringan Dunia Maya Menghidupkan Prostitusi Online

$
0
0

CIREBON-Kupu-kupu terbang ke sana kemari. Membawa serta serbuk sari. Ia menjadi media, membuahi bunga-bunga yang mekar. Sore itu Sasa dan Sisi –bukan nama sebenarnya- menuntaskan pemotretan. Keduanya tak memakai jasa fotografer professional.

Di kamar hotel yang berada di jantung kota, duo gadis semampai ini bergantian difoto. Mengabadikan tubuh mereka dalam balutan pakaian dalam. Dimulai dari lingerie sampai hanya menggunakan bra dan g-string. Sesi pemotretan itu berlangsung “panas”. Keduanya berasal dari kota kembang. Dari Cirebon mereka akan bertolak kembali ke Paris van Java. Sebelumnya, mereka pasangan pengumuman di Twitter. “Expo Bandung, 27-29 Juli. Kuota 5 orang, hubungi WA 085864756xxx,” tulis Sasa.

Expo artinya ia membuka layanan ngamar. Tak sekadar status. Serangkaian foto disematkan. Hasil pemotretan yang dilakukannya di kamar hotel. Yang hasilnya sungguh ”sedap” dipandang. Sebuah akun yang menggunakan nama “Kupu-kupu” kemudian mengirimkan ulang foto sekaligus caption-nya. Respons pun berdatangan. Sasa sudah dapat kuota. Lima pemesan. Sekaligus jaminan di Bandung, ia bakal dapat uang.

Untuk jadi anggota Kupu-kupu ini tidak mudah. Ada serangkaian verifikasi yang dilakukan. Mulai dari mengirimkan foto asli, dan syarat lainnya. Tujuannya menghindarkan mereka melakukan penipuan. Sasa termasuk yang sudah terverifikasi. Sehingga foto kirimannya langsung tayang di media yang diberi keterangan oleh Twitter; Mengandung konten dewasa.

Tak lama berselang, akun lain saya temukan. Ia masih ada di Cirebon. Ini hari terakhirnya. Habis ini ke Jakarta, lalu pindah ke Surabaya. Dua hari di kota pahlawan, lalu bertolak ke Makasar. Tak sekadar bepergian. Konsumennya sudah terjadwal. Sudah ada yang memesan, sekaligus tanda jadinya. Minimal 2-3 tiga hari menginap di sebuah kota. Begitu seterusnya.

Gadis 21 tahun itu sedang menunggu di salah satu pool angkutan antar kota. Ia menunggu jadwal pemberangkatan yang tertera di tiket miliknya. Saya menemuinya di salah satu minimarket. Ia mengonfirmasi akun “Kupu-kupu” jadi sarana promosi. Dengan pengikut sampai 35 ribu, tentu sangat cepat mendapat respons yang diharapkan.

Sisil, sebut saja ia begitu, baru menuntaskan ”misi” nya di Cirebon. Sisil tak kalah ”panas” memamerkan foto-fotonya lewat Twitter. Itu dipakai untuk menarik pelanggan. Selain mengandalkan Twitter, ia juga memanfaatkan aplikasi chat dengan fitur geo lokasi. Di Cirebon, tiga pria hidung belang tuntas dilayani. Satu kali kencan Rp900 ribu.

Uniknya, prostitusi lewat Twitter ini harus disertai testimoni konsumennya. Setelah menggunakan jasa alter, konsumen akan mengirimkan review lewat pesan Whats App kepada gadisnya. Di situ tertera istilah-istilah yang familier di kalangan mereka. Face 8, Body 8, HJ 9, FJ, CIM 8, CIF 8, WOT 9. Silakan cari sendiri artinya.

Review itu menjadi gambaran kepuasan konsumen atas jasa si gadis. Face 8, sudah pasti cantik. Body 9 pastinya aduhai. Tangkapan layar dari konsumen itu nantinya akan diunggah ke Twiter. Pastinya, review itu bakal menarik mata-mata nanar mencoba Sisil. Sekaligus jadi pembuktian bahwa ia adalah alter real.

Istilah alter ini dipakai sebagai sebutan untuk mereka yang menjual jasa pemuas syahwat. Mereka bisa bebas berjualan sesuai mood. Sesuai kebutuhan mereka. Tidak setiap hari seperti pekerja seks komersial (PSK) yang ditampung di lokalisasi.

Bang Boy, yang mengaku sebagai pengamat alter independen punya definisi sendiri soal alter. Menurutnya, istilah itu berasal dari kata kerja dalam Bahasa Inggris. Artinya “mengubah”. Di dunia medsos, alter mengubah identitas dan karakter pemilik akun berdasarkan tujuan tertentu, yang berbeda dengan tujuan dan imej asli.

Alter kini ramai diperbincangkan di dunia maya. Ada banyak yang gentayangan di media sosial. Macam-macam pula layanannya. Ada live video chat, video bugil, hingga yang lebih intim. Review jadi alat untuk menangkis merosotnya kepercayaan konsumen kepada alter. “Mereka itu ngerusak alter real,” ucap Sisil.

Layanan video, telepon dan chat mesum, memang rawan penipuan. Hubungan intim jarak jauh ini tidak mempertemukan alter dan konsumennya. Sebagai tanda jadi, konsumen harus terlebih dahulu mentransfer kepada alter idamannya. Kisaran tarifnya Rp200-300 ribu. Tergantung kesepakatan. Setelah itu, baru layanan diberikan sesuai dengan jam yang disepakati.

Dari penelusuran Radar, tak sedikit sebetulnya yang jadi korban. Mereka mengaku di-block oleh alter bodong setelah transfer sejumlah uang. Di sini akun Kupu-kupu berperan. Ia turut menyebarkan screen shoot aduan, sekaligus akun yang diduga melakukan penipuan. Tujuannya sebagai bentuk advokasi, sekaligus menghindarkan konsumen lain dari alter bodong. Penipuan macam ini memang susah diadukan ke ranah hukum. Korbannya pasti malu membuat laporan.

Awalnya, saya menduga Kupu-kupu ini semacam perantara. Namun lewat keterangan dan deskripsi grup, persepsi ini dibantah pengelola akun. Ia menuliskan; Ini komunitas terdiri dari alter real. Kami saling sharing foto seksi demi kesenangan. Bercanda tawa dan saling mempromosikan. Kami tidak menawarkan keuntungan apapun. Misinya adalah membedakan akun alter asli dan palsu. Memberikan keakraban kepada sesama alter. Memecahkan masalah bersama-sama. Saling bantu dan saling mendukung.

Lantas kenapa berpindah-pindah kota? Membuka expo macam ini rupanya menjadi sensasi tersendiri. Konsumen tentu rela menantikan gadis pujaannya datang. Tak sedikit yang janjian untuk kembali melepas kangen ketika sang alter kembali berkunjung ke kotanya. Mereka menyebutnya RO (repeat order). Sementara dari sisi alter, cara ini membuat jejak mereka tidak mudah dilacak. Dengan berpindah-pindah, keamanannya lebih terjamin. Kemudian menyebarkan virus prostitusi online ke kota-kota lainnya. (yud)

The post ”Kupu-kupu” Pembawa Virus, Jaringan Dunia Maya Menghidupkan Prostitusi Online appeared first on Radar Cirebon.

Bisnis Prostitusi Online, Akun Lokal Ikut Bermunculan

$
0
0

CIREBON-Selain akun besar yang kesohor itu, di tingkatan lokal juga ada. Bedanya, diberi imbuhan crb di akhiran nama. Mereka juga cukup berpengaruh. Dari akun Spirit** saja ada 9 ribuan pengikutnya.

Akun ini baru berumur satu tahun. Sementara yang lebih senior menggunakan nama Dake**. Pengikutnya 4,3 ribuan. Ia beroperasi sejak 2015. Sedikitnya 16,8 ribu foto yang sudah dibagikan.

Kedua akun itu berhenti mengirimkan konten pada Juni 2018. Selepas itu belum ada unggahan terbaru. Cukup sulit juga melacak keduanya. Keterangan alamat yang dicantumkan hanya; Cirebon Underground.

Interaksinya juga lebih banyak retweet akun-akun alter. Tidak seaktif seniornya yang malang melintang dan beroperasi secara nasional. Tapi, fenomena alter dan bisnis prostitusi yang kian privat ini sudah semestinya jadi perhatian.

BiIde-ide nakal para pemain digital muncul, karena adanya ruang untuk berkreasi. Kemudian mencoba hal-hal baru yang mengelabui kebiasaan masyarakat. Mengelabui aparat dan juga pemerintah. Merujuk pada waktu akun-akun tersebut terbentuk, hampir semuanya menunjukkan kesamaan.

Era prostitusi online sudah masuk Cirebon sejak 2015. Kupu-kupu yang satu ini bukan penyebar serbuk sari. Ia membawa virus, menularkan ke wilayah sekitarnya. Membuat kuncup-kuncup prostitusi bermekaran. (yud)

The post Bisnis Prostitusi Online, Akun Lokal Ikut Bermunculan appeared first on Radar Cirebon.


Walah, MTsN 5 Palimanan Terbakar saat Jam Belajar

$
0
0

CIREBON-Salah satu gedung MTsN 5 Palimanan di Kompleks Pesantren KH Romli Choli, Desa Balerante, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, terbakar, Sabtu lalu (28/7). Kejadian tersebut sekitar pukul 10.30, saat kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung.

Gedung yang terbakar merupakan gudang. Berisi meja dan kursi yang tidak terpakai. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Tapi, kerugian ditaksir mencapai Rp5 juta karena api melahap beberapa meja dan kursi yang tidak terpakai. Serta atap toilet sekolah yang berdampingan dengan gedung terbakar.

Kebakaran tersebut diketahui pertama kali oleh salah satu siswa yang hendak ke toilet pada saat jam belajar. Mengetahui kebakaran di gudang, siswa tersebut langsung memberitahu gurunya. Mendapat kabar itu, sang guru langsung keluar, bergegas ke lokasi kejadian. Benar saja, kobaran api sudah melumat sebagian meja dan kursi yang ada di dalam gudang.

“Para guru secara spontan keluar ruangan semua. Berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Masyarakat sekitar juga membantu. Mereka antusias, lebih dulu memadamkan api dari luar tembok,” ujar salah satu guru, Masrun (40).

Sayangnya, api yang membakar bagian kursi dan meja berbahan kayu di dalam gudang semakin membesar ditambah tiupan angin dan  cuaca yang panas sehingga merambat ke atap toilet sekolah. Melihat api tak terkendali, pihak sekolah langsung menelepon Pemadam Kebakaran Pos Jaga Palimanan.

“Kami khawatir kobaran api meluas ke bangunan sebelah yang berisi komputer dan peralatan kantor. Lokasinya berdempetan dengan gudang yang terbakar. Makanya, kami langsung panggil pemadam kebakaran. Penyebab dari kebakaran itu diduga berasal dari puntung rokok yang masih menyala. Sebab, di gudang itu hanya berisi meja dan kursi tidak terpakai sekitar 50 buah. Jadi, tidak ada aliran listrik,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Penanggulangan Kebakaran Kabupaten Cirebon, Eno Sujana mengatakan, pihaknya menerima laporan terjadi kebakaran dari MTsN 5 Palimanan sekitar pukul 10.30. Petugas kemudian langsung menuju lokasi untuk melakukan pemadaman.

“Berkat bantuan dari masyarakat,  api tidak menyebar dan mudah kita padamkan. Kita terjunkan enam petugas dengan satu mobil dari Pos Jaga Palimanan. Dari kejadian itu, api dapat kita padamkan selama 30 menit,” ujarnya.  (cep)

The post Walah, MTsN 5 Palimanan Terbakar saat Jam Belajar appeared first on Radar Cirebon.

Geledah Tempat Hiburan Malam, Ciduk 35 Pengunjung, Sita 20 Botol Miras

$
0
0

MAJALENGKA – Tempat hiburan karaoke di Kabupaten Majalengka menjadi salah satu sasaran operasi gabungan dari TNI, Polri, Dinas Perhubungan dan Satpol  PP. Operasi yang digelar Sabtu malam hingga Minggu dini hari (29/7) itu, petugas menyasar ke sejumlah titik rawan kejahatan dan tempat hiburan malam.

Alhasil, pada operasi tersebut petugas menggelandang puluhan wanita dan pria yang tengah asyik dan mengamankan puluhan botol miras dari berbagai jenis.

Kabag Ops Polres Majalengka Kompol Pardede didampingi Kasat Sabhara AKP Endoy Syahru menjelaskan, puluhan wanita dan pria yang diamankan tersebut merupakan hasil operasi skala besar di tiga tempat hiburan malam yang ada di Kecamatan Kasokandel dan Dawuan  Kabupaten Majalengka.

“Kita mengamankan sebanyak 35 orang. Tujuh di antaranya tidak memiliki identitas atau KTP. Kami juga mengamankan 20 botol miras berbagai jenis yang sebagian dalam sudah tidak utuh,” ungkap Pardede.

Menurut Pardede, usai didata dan diberikan pembinaan, puluhan wanita dan pria yang memiliki KTP kemudian dilepas kembali. Namun, bagi yang tidak memiliki KTP, mereka diserahkan ke Satpol PP Majalengka guna dilakukan proses lebih lanjut sesuai peraturan daerah (perda) yang berlaku.

“Ke depan operesi ini merupakan razia rutin yang akan dilaksanakan setiap malam minggu. Namun, operasi ini juga digencarkan dalam rangka jelang Asian Games 2018, agar situasi di wilayah hukum Polres Majalengka aman dan kondusif,” tegas dia.

Sementara itu, Tahjudi Jaya, warga sekitar sangat mengapresiasi atas adanya upaya yang dilakukan petugas gabungan. Dirinya berharap, dalam upaya menciptakan wilayah hukum yang aman dan kondusif, pemerintah daerah perlu membuatkan perda tentang bahaya miras dan perda akan tempat hiburan.

“Agar regulasinya jelas, maka dari itu saya berharap dapat diperhatikan oleh pemerintah akan aturan tersebut (perda anti miras dan tempat hiburan, red),” pungkasnya. (bae)

The post Geledah Tempat Hiburan Malam, Ciduk 35 Pengunjung, Sita 20 Botol Miras appeared first on Radar Cirebon.

Dirjen Gakkum Kemen LHK Razia Satwa Langka di Pasar Ayam Weru

$
0
0

CIREBON-Dirjen Penegakkan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara bersama Polsek dan Koramil Weru menggelar razia di Pasar Ayam Desa Weru Kidul, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Sabtu (28/7) siang lalu. Sasaran operasi adalah satwa langka yang dilindungi namun diperjualbelikan oleh masyarakat.

Dari razia itu, petugas berhasil mengamankan 5  satwa langka yakni seekor landak, burung bayan dan tiga ekor anak musang. Proses razia juga diliput stasiun televisi Jerman Prosieben TV yang tengah membuat laporan soal perdagangan satwa di Indonesia.

Kapolres Cirebon Kabupaten, AKBP Suhermanto melalui Kapolsek Weru, Kompol Rusdi Hayat membenarkan adanya media asing yang ikut dalam  kegiatan razia. “Barang bukti yang berhasil kita amankan adalah landak dari pedagang berinisial KDM (57) warga Desa Cangkring, Kecamatan Plered. Burung bayan dan 3 anak musang kita amankan dari YL (36) warga Desa Weru Kidul, Kecamatan Weru. Kelima hewan itu kita sita dan akan dikarantina untuk proses pemulihan.  Nantinya akan dibebaskan lagi ke habitatnya untuk dilestarikan agar tidak punah,” jelas Rusdi di Mapolsek Weru, Senin (30/7).

Menurut Rudi, para pedagang mengaku tidak mengetahui kalau hewan tersebut adalah satwa yang dilindungi dan tidak boleh diperjualbelikan. “Sehingga mereka hanya dilakukan pembinaan saja dan tidak dilakukan penahanan,” katanya.

Rusdi menambahkan, razia dilakukan karena maraknya perdagangan satwa langka yang di lindungi di sejumlah pasar hewan di Indonesia. TNI dan kepolisian bersinergi mengawal operasi agar tidak ada perlawanan dari pedagang. “Dalam operasi gabungan ini kita libatkan 16 personel. Lima anggota Polsek Weru, satu anggota TNI dan sepuluh anggota Dirjen Gakkum LHK,” jelasnya. (cep)

The post Dirjen Gakkum Kemen LHK Razia Satwa Langka di Pasar Ayam Weru appeared first on Radar Cirebon.

Baru Seminggu Bebas, Curi Kabel di Sport Center Watubelah, Masuk Bui Lagi Deh

$
0
0

CIREBON–Baru satu minggu keluar dari penjara, kembali lagi tertangkap karena mencuri kabel di Sport Center Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Penjahat senior tersebut berinisial ST alias Pitak (46) warga Desa Sarabau, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon.

Dalam catatan polisi, Pitak adalah residivis yang langganan keluar masuk bui. Sebanyak empat  kali Pitak dijebloskan ke penjara karena mencuri, satu kali kasus penggelapan, dan terakhir pitak melakukan pembunuhan di dalam Lapas Kelas 1 Cirebon.

“Baru keluar satu minggu, Pitak sudah harus kembali ke sel karena mencuri kabel. Pitak ini penjahat senior, dia di dalam kamar selnya sebagai kepala kamar. Dia  banyak kenal dengan penjahat lain, kerena sudah 6 kali keluar masuk. Terakhir Pitak membunuh teman selnya di lapas tahun 2015,” papar Kapolsek Sumber AKP Sobirin melalui Kanit Reskrim Ipda Rachimi.

Rachimi menjelaskan, pencurian yang dilakukan Pitak di Sport Center Watubelah terjadi Sabtu (27/7) sekitar pukul 07.00 WIB. Pitak masuk lewat pagar samping. Setelah berhasil masuk, dia memotongi kabel yang ada. Kemudian mengupasnya untuk diambil isinya. Lalu dimasukkan ke dalam tas.

Pitak keluar dari Sport Center melalui pintu yang sama sekitar pukul 13.00 WIB. Namun, ada warga yang mencurigainya lalu melapor ke Polsek Sumber yang lokasinya di sebelah Sport Center Watubelah. “Kita langsung geledah. Ternyata ditemukan banyak benda hasil curian dan alat yang digunakan mencuri,” kata Rachimi.

Dari tangan pelaku, polisi berhasil mengamakan kabel sebanyak satu tas penuh, alat tang dan gunting besi. “Pitak berpura-pura menjadi tukang rongsok. Mencuri di Sport Center diakuinya sudah dua kali. Akibat perbutannya itu Pitak kita jerat pasal 362 junto 63 junto 64 tetang pencurian. Ancaman kurungan penjara selama-lamanya 5 tahun,” pungkas Rachimi. (cep)

The post Baru Seminggu Bebas, Curi Kabel di Sport Center Watubelah, Masuk Bui Lagi Deh appeared first on Radar Cirebon.

Polsek Arjawinangun Amankan Tujuh Orang Calo

$
0
0

CIREBON– Sebanyak tujuh orang diduga sebagai calo terjaring razia kegiatan kepolisian yang ditingkatkan (KKYD). Mereka diamankan dari di beberapa tempat di wilayah hukum Polsek Arjawinangun, Senin (30/7) sekitar pukul 10.00 WIB.

Para calo itu adalah ST (50), SB (47), RS (48), dan AS (34). Keempatnya merupakan warga Desa Arjawinangun, Kabupaten Cirebon. EK (50) dan AB (45) tercatat sebagai warga Desa Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun. Dan satunya lagi, AD (35) diketahui berasal dari Desa Jungjang, Kecamatan Arjawinangun.

Kapolsek Arjawinangun, Kompol Didi Suwardi mengatakan, semakin dekat dengan perhelatan akbar Asian Games 2018 membuat pihaknya meningkatkan keamanan wilayah. Sasaran razia masih pada tindakan premanisme seperti  gelandangan, pengamen, parkir liar, calo dan semacamnya  yang meresakan masyakat.

“Kita sita barang buktinya berupa uang senilai Rp20.000 yang diduga sebagai hasil calo. Setelah kita berikan pembinaan mereka dibebaskan lagi,” katanya. (cep)

 

The post Polsek Arjawinangun Amankan Tujuh Orang Calo appeared first on Radar Cirebon.

Viewing all 5554 articles
Browse latest View live