Quantcast
Channel: Insiden 24 jam – Radar Cirebon
Viewing all 5554 articles
Browse latest View live

Tawuran Lagi, Oknum Pelajar Kian Nekat Berani Serang Warga

$
0
0

CIREBON-Terulang lagi. Puluhan oknum pelajar diduga dari salah satu SMK di Kabupaten Cirebon merangsek masuk lagi di Jl Perjuangan, Kota Cirebon, Senin (30/7). Itu aksi kedua. Pada Kamis lalu (26/7) para oknum pelajar yang tampak tak takut siapa lagi itu juga merangsek ke Jl Perjuangan.

Para pelajar yang merangsek masuk sampai Jl Perjuangan itu berdalih membela diri. Hendak mengejar pelajar lain yang menyerang mereka di jalur by pass atau pertigaan Jl Perjuangan. “Kita dilempari duluan Om. Yang kena anak kelas X di bagian kepala. Kalau sampai pendarahan dan masuk ICU gimana? Makanya kita turun balas mereka,” ujar seorang pelajar SMK dari Kabupaten Cirebon saat ditanya oleh pengendara yang mengaku sebagai seniornya.

Pelajar itu mengaku aksi bermula saat mereka sedang mengompreng di truk trailer yang melaju dari arah Mundu menuju Jakarta. Saat sampai di by pass pertigaan Jl Perjuangan, ada oknum pelajar yang melempari batu dan petasan. Karena itu, mereka turun dan melakukan pengejaran.

Pantauan Radar Cirebon, aksi Senin (30/7) sekitar pukul 17.45 itu jauh lebih “heboh” dibanding pekan lalu. Jumlah okum pelajar lebih banyak dari sebelumnya. Juga berlangsung dalam tempo yang cukup lama. Hampir satu jam. Tak ada pihak kepolisian. Bahkan lokasi tawuran berlangsung di depan kantor Polsubsektor Kesambi.

Selain pelajar yang mengompreng di truk, ada juga pelajar yang mengendarai sepeda motor ikut turun dan melakukan penyerangan. “Mereka turunnya di depan SPBU. Sempat mau bentrok sama warga juga Mas di pertigaan Jl Perjuangan itu,” kata Reza, pengendara yang melintas di lokasi kejadian.

Masih pantauan Radar Cirebon di lokasi kejadian, para pelajar itu tampak berani. Warga yang mencoba melerai atau memfoto maupun mengambil video, langsung diancam dan nyaris diserang. Beberapa kendaraan pun tidak bisa melintas. Sebagian pengendara harus memilih memutar mencari jalan yang aman.

Sementara di tengah keributan itu, muncul seorang pria yang mengaku polisi. Tak mengenakan seragam dinas. Ia berhasil melerai dengan menggunakan kayu balok. Para pelajar itu bisa dibubarkan. Usai kejadian, sekitar 15 menit kemudian barulah polisi datang dengan satu unit mobil patroli. Namun, para pelajar yang tawuran itu sudah bubar. (cep)

The post Tawuran Lagi, Oknum Pelajar Kian Nekat Berani Serang Warga appeared first on Radar Cirebon.


Pasutri Keturunan Keraton Ditemukan Tewas Dalam Rumah

$
0
0

CIREBON-Warga yang tinggal di Blok Desa, RT/RW 03, Desa Mertasinga, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon digegerkan dengan ditemukannya dua warganya tewas.

Kedua mayat tersebut diketahui bernama Elang Johar (68) dan Ratu Sureni (65). Pasangan suami istri tersebut ditemukan tewas di dalam rumahnya Blok Desa, RT/RW 03, no 170, Desa Mertasinga, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Selasa pagi (31/7).

Keterangan yang dihimpun radarcirebon.com menyebutkan, Selasa (31/7) sekitar jam 08.45 WIB, saksi Nani Rahayu mendatangi TKP karena pintu depan rumah korban belum juga dibuka. Karena curiga, saksi bersama suaminya Dede Kusuma masuk lewat pintu belakang yang tidak dikunci. Saat masuk, saksi terkejut melihat kedua korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa dengan sejumlah luka.

Temuan mayat tersebut langsung dilaporkan ke aparat desa dan Polisi. Petugas dari Polsek Gunung Jati dan Polres Cirebon Kota yang tiba di lokasi langsung melakukan olah TKP. Guna penyelidikan lebih lanjut, jasad kedua korban dibawa ke  RS Gunung Jati, Kota Cirebon.

Waka Polres Cirebon Kota (Ciko) Kompol Fajar Widyadharma Lukman mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Kasusnya masih kami lakukan penyelidikan lebih lanjut,” katanya.

Masih kata Kompol Fajar, ditemukan senjata tajam jenis golok di TKP. “Diduga kedua korban menjadi korban pembunuhan. Kedua Jenazah sudah di bawa ke Rumah Sakit Gunung Jati untuk di otopsi,” sambungnya.

Pantauan radarcirebon.com di TKP, rumah korban dipasang garis polisi dan dijaga anggota babinsa koramil setempat. Rencananya jenazah kedua korban akan dimakamkan di TPU Gunung Sembung Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. (rdh)

The post Pasutri Keturunan Keraton Ditemukan Tewas Dalam Rumah appeared first on Radar Cirebon.

Polres Cikab Dalami Kasus Galian C Ciawi Asih

$
0
0

CIREBON-Bola panas terkait keberadaan Galian C di Ciawi Asih, akhirnya direspons pihak kepolisian. Polres Cirebon Kabupaten (Cikab) pun berjanji akan mendalami persoalan tersebut, sehingga tidak salah dalam mengambil langkah.

Kasat Reskrim Polres Cirebon Kabupaten AKP K Gumilar saat dihubungi RadarCirebon melalui sambungan teleponnya mengatakan, pihaknya akan terlebih dahulu berkoordinasi dengan dinas dan instansi terkait untuk menentukan duduk persoalannya. “Terkait hal itu (Galian Ciawi Asih, red) nanti kita cek dulu kebenarannya. Saya koordinasi dulu dengan anggota untuk tindak lanjutnya,” ujarnya kepada RadarCirebon.

Dijelaskannya, pihak kepolisian membutuhkan waktu dan bukti yang cukup untuk melakukan penindakan. Terlebih, dalam persoalan ini harus ada keterangan dan informasi mendalam terkait status galian tersebut. “Tentu bagi kepolisian, informasi sekecil apapun akan sangat berarti. Kita akan minta keterangan dari ESDM dan selanjutnya akan kita tentukan apakah nanti perlu sidak dan melihat langsung kondisinya, atau seperti apa tindak lanjutnya,” imbuhnya.

Isu soal Galian C Ciawi Asih, awalnya mencuat setelah ada pernyataan dari pihak ESDM Provinsi Jabar yang mengatakan jika izin Galian C di Desa Ciawi Asih, Kecamatan Susukan Lebak hanya untuk material pasir. Saat ini, di Desa Ciawi Asih ada dua lokasi galian C. Sejumlah pihak pun meminta dilakukan pemeriksaan dan pembuktian terkait material tanah merah yang diindikasikan keluar dari lokasi tersebut.

Suherman, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon saat dihubungi Radar membeberkan, pihaknya masih mengingat perihal adanya perusahaan yang membeli tanah merah di lokasi tersebut untuk material urugan pembangunan pabrik di Kecamatan Astanajapura. “Ini kalau terbukti benar harus diperiksa. Saya minta aparat penegak hukum turun, periksa semuanya. Kenapa tanah merah bisa keluar dari lokasi itu, padahal sudah jelas yang boleh keluar hanya pasir. Saya pernah sidak pembangunan pabrik di Astanajapura, pengakuannya materialnya dari Ciawi Asih,” ujar Suherman.

Jika keluarnya material tanah merah secara illegal, lanjutnya, maka sudah dipastikan item tersebut tidak termasuk ke dalam setoran pajak. Sehingga dalam hal ini ada potensi kerugian yang dialami Pamkab Cirebon. “Kan sudah jelas, kalau tidak masuk ke dalam objek yang diizinkan, lalu bagaimana mungkin objek tersebut menjadi objek kena pajak? Ini harus dibongkar. Ada potensi kerugian, ada bukti permulaan yang cukup,” imbuhnya. (dri)

The post Polres Cikab Dalami Kasus Galian C Ciawi Asih appeared first on Radar Cirebon.

2 Motor Lenyap Sekaligus saat Diparkir di Lingkungan Sekolah

$
0
0

CIREBON – Aksi kawanan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) semakin meraja.  Nyaris setiap hari mereka memangsa korban.

Kali ini yang bernasib malang adalah Windy Agustiyani (21) warga Blok Timur RT 03 RW 03 Desa Battembat, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon. Sepeda motor matic Honda Beat warna hitam nopol E 3221 CD raib digondol komplotan maling.

Kepada Radar Cirebon, Windy menyebutkan, kejadian yang dialaminya berlangsung Senin (30/7) sekitar pukul 11.00 WIB. Sasat itu dia sedang mengantar adiknya yang bernama Bagus mengurus surat pindah sekolah.

Sepeda motornya diparkirkan di luar SMK Islamic Center Kedawung. Lokasinya di pinggir jalan. Kenapa Windy nekat parkir di pinggir jalan? Alasannya, karena pada saat itu banyak sepeda motor yang juga parkir di pinggir jalan tersebut.

Usai mengurus dan hendak pulang, Windy kaget sebab sepeda motornya sudah tidak ada lagi di tempat semula. Sontak, Windy langsung lemas tak berdaya.

“Saya kira motor ada yang mindahin ke dalam Mas. Namun saya cari ke dalam gak ada. Saya langsung lemas karena pasti motor ilang.  Saya sempat tanya ke security juga bilangnya tidak tahu,  dengan alasan parkirnya terlalu jauh. Mereka tidak bertanggung jawab, tidak ada empatinya. Padahal saya parkir pas di depan,” keluh Windy, Selasa (31/7).

Windy memerkiarakan pelaku curanmor berkelompok lebih dari dua orang. “Motor yang parkir di sebelah motor saya juga hilang bersamaan Mas. Motornya Honda Scoopy. Diduga pelaku ada 3 orang,” tuturnya.

Setelah kejadian, Windy lalu mendatangi Mapolsek Kedawung untuk melaporkan kehilangan motornya itu. “Mudah-mudahan pelaku bisa cepat tertangkap dan motor saya bisa kembali ditemukan,” harap Windy. (cep)

The post 2 Motor Lenyap Sekaligus saat Diparkir di Lingkungan Sekolah appeared first on Radar Cirebon.

Firasat Buruk Korban Terjawab setelah Motornya Dicuri, Begini Ceritanya 

$
0
0

MALAM sebelum sepeda motornya hilang, Windy Agustiyani (21) warga Blok Timur RT 03 RW 03 Desa Battembat, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon, mengaku mengalami beberapa kali firasat buruk. Tanda-tanda aneh itu baru terjawab setelah kejadian kehilangan sepeda motor.

Ternyata firasat buruk yang dialami Windy ada hubungannya. “Pada malam sebelum hilang sepeda motor, ibu saya digigit tikus,” ujarnya.

(Baca: 2 Motor Lenyap Sekaligus saat Diparkir di Lingkungan Sekolah)

Selain itu, tidak ada hujan maupun angin tiba-tiba foto yang terpasang di dinding rumah terjatuh. Saking kerasnya, kaca pada bingkai atau figura foto tersebut pecah berantakan.

Setelah kejadian aneh itu, Windy sulit memejamkan mata. “Saya tidak bisa tidur hingga dini hari. Perasaan kok tidak enak terus. Tidak seperti biasanya. Ternyata besoknya kehilangan motor,” imbuhnya.

Windy mengaku sangat terpukul atas kehilangan sepeda motor kesayangannya itu. “Motor itu hasil keringet sendiri Mas.  Kredit udah 16 bulan. Tinggal satu tahun lagi lunas. Eh hilang,” ucapnya dengan suara parau memendam kesedihan. (cep)

The post Firasat Buruk Korban Terjawab setelah Motornya Dicuri, Begini Ceritanya  appeared first on Radar Cirebon.

Diteriaki Maling, Rumah Pak Guru Gagal Dirampok

$
0
0

CIREBON–Kalau saja anaknya yang masih kecil tidak rewel, mungkin ceritanya akan menjadi lain. Nasib mujur masih menghampiri Aan Subhan (38) warga Blok Karangbendo Desa Warukawung, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon. Rumah pak guru ini terhindar dari aksi perampokan.

Aan Subhan nyaris menjadi sasaran kawanan penjahat. Beruntung, istrinya yang bernama Asih masih terjaga. Asih tidak bisa tidur karena anaknya yang masih kecil terus-terusan menangis. Diceritakan Aan, pada Jumat (27/7) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari dirinya sudah terlelap tidur sejak sore. Tetapi istrinya Asih masih melek karena anaknya yang kecil selalu menangis.

Di tengah malam itu, tiba-tiba Asih mendengar suara pintu pagar dibuka oleh seseorang. Tidak hanya itu terdengar bunyi mencurigakan seperti orang sedang membobol gembok. Asih yang penasaran nekat keluar. Di luar,  Asih dikagetkan adanya orang-orang tidak dikenal.

Sontak, Asih langsung berteriak maling, sekeras-kerasnya. Mendengar teriakan itu,  para pelaku ketakutan. Sebelum melarikan diri, mereka yang tidak terima sempat melemparkan batu ke arah Asih. Untungnya batu tersebut tidak mengenainya.

“Mereka berjumlah 6 orang.  Diduga mau merampok karena sudah masuk ke halaman rumah. Karena istri saya teriak maling,  mereka melarikan diri. Alhamdulillah tidak ada barang yang diambil oleh mereka,” ujarnya.

Merasa tidak ada yang hilang, Aan tidak mau mempermasalahkan. Dia enggan melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Padahal setelah dua jam kejadian  polisi sempat datang. “Biarlah, kejadian sudah berlalu. Kita semua selamat dan tidak ada barang yang diambil. Jadi sudah ditutup saja. Tidak mau diperpanjang lagi. Saya juga tidak menindaklanjuti dengan laporan ke polisi,” paparnya. (cep)

The post Diteriaki Maling, Rumah Pak Guru Gagal Dirampok appeared first on Radar Cirebon.

Mencurigakan, Pengendara Motor Diamankan Polisi

$
0
0

CIREBON-Sedikitnya tiga orang terjaring operasi kegiatan kepolisian yang ditingkatkan (KKYD) Polsek Plered Selasa (31/7) sekitar pukul 11.00 WIB. Mereka berinisial RT (30) warga Desa Bodesari, Kecamatan Plumbon, AD (30) dan ST (28) keduanya warga Desa Kaliwulu, Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon.

“Dari kegiatan operasi itu ada tiga orang yang terjaring. Semuanya dibawa ke mapolsek untuk dilakukan pemeriksaan. Tujuannya mengantisipasi barang yang mencurigakan seperti senjata tajam dan narkoba. Setelah diperiksa, kita bina dan didata. Kemudian kita bebaskan lagi,” kata Kapolsek Plered AKP Budi Hartono.

Kegitan operasi tersebut dalam rangka menjaga kondusivitas menjelang Asian Games 2018. Selain menyasar aksi premanisme, Polsek Plered juga melakukan penggeledahan kepada pengendara sepeda motor yang mencurigakan di jalanan. Namun, tidak ada sepeda motor kosong maupun curanmor yang terjaring.

Beberapa warung yang diduga menjual minuman keras seperti di Desa Kaliwulu tak luput diperiksa Unit Reskrim Polsek Plered. “Tetapi, tidak ditemukan barang bukti,”kata Budi. (cep) 

The post Mencurigakan, Pengendara Motor Diamankan Polisi appeared first on Radar Cirebon.

Siapa Dalang Tawuran Pelajar di Cirebon?

$
0
0

CIREBON-Tawuran antarpelajar di Jl Perjuangan membuat banyak pihak prihatin. Siswa saling berhadapan membawa batu dan kayu serta alat lainnya. Mereka tampak beringas. Tak ada rasa takut. Warga pun bahkan nyaris jadi sasaran.

Aksi Senin lalu (30/7) termasuk yang besar. Puluhan oknum pelajar dari salah satu SMK di Kabupaten Cirebon berani menyerang hingga masuk Jl Perjuangan, Kota Cirebon. Mereka tampak leluasa beraksi, hendak menyerang pelajar lain. Warga pun sampai tidak berani turun tangan melerai perkelahian itu. Yang ada, warga justru memilih menghindar.

Lalu, kenapa di Jl Perjuangan? Entah ada hubungannya atau tidak, yang pasti di Jl Perjuangan ada SMK. Salah satunya SMKN 1 Cirebon. Kepala SMKN 1 Cirebon Drs A Hendi Suhendi MPd menyayangkan kejadian itu. Apalagi siswa dari SMK lain melakukan penyerangan hingga ke area SMKN 1 Cirebon.

Hendi mengatakan pihak sekolah sudah berupaya maksimal agar anak didik menghindari tawuran. Di antaranya dengan menyibukkan siswa melalui 20 ekstrakurikuler di sekolah. Selain itu, setiap guru selalu melakukan pengawasan ketat. Baik barang bawaan siswa maupun ketika pulang.

Pengamanan internal sekitar lingkungan sekolah pun sudah berjalan oleh sembilan tenaga satpam. Hal itu dirasa memadai. “Tapi siswa kami seperti diprovokasi untuk melakukan tawuran. Indikasi ini jelas, dengan sekolah lain mendatangi dan melempari siswa kami sewaktu pulang sekolah. Beruntung, tawuran Senin (30/7) itu tidak ada korban luka. Begitu juga dengan fasilitas sekolah,” ujarnya kepada Radar Cirebon.

Sementara Wakasek Bidang Kesiswaan SMKN 1 Cirebon H Joko Santoso SPd MMPd menambahkan, sebenarnya antar SMK sudah terjalin kerja sama formal bidang kesiswaan. Di antaranya latihan bersama ekskul Patroli Keamanan Sekolah (PKS), termasuk kegiatan menginap, dan sejumlah kegiatan positif lainnya.

Namun disayangkan, tawuran masih terjadi. Bisa saja, sambung Joko, ada faktor eksternal yang mempengaruhi siswa SMK lain untuk menyerang siswa SMKN 1 Cirebon. Dia menduga ada yang memprovokasi. Pasalnya, tawuran seperti ada yang mengaturnya. Baik waktu, sasaran, maupun tempatnya.

Siswanya, masih kata Joko, ada yang berdomisili di wilayah timur Cirebon. Seperti Ciledug dan Sindanglaut. Dan, tiap hari pergi pulang sekolah, tetap aman-aman saja. Walaupun melewati SMK yang berbeda. “Saya dan Wakasek Kesiswaan SMK lain juga selalu berkoordinasi. Contohnya, kalau siswa kita mau pulang, SMK lain jangan dipulangkan dulu. Begitu sebaliknya. Ini untuk mencegah pertemuan di jalan yang berpotensi terjadi tawuran,” imbuhnya.

Makanya Joko heran masih saja terjadi tawuran. Tapi, Joko pun tak mau melindungi siswanya. Jika ada yang terbukti terlibat, dia menegaskan ada sanksi. Bahkan bila ada siswa kedapatan membawa barang berbahaya seperti senjata tajam, maka akan dikeluarkan. “Kita sudah melakukan tindakan ini. Tahun lalu ada 4 siswa yang kita keluarkan,” tegas Joko.

Ia juga mempertanyakan fungsi dari Polsubsektor Kesambi yang tepat berada di depan sekolahnya. Saat terjadi tawuran, tak seorang petugas yang ada di lokasi kejadian. Seharusnya bila ada anggota, aksi para pelajar bisa dicegah. “Mohon kepada pihak Polres Ciko untuk mengoptimalkan lagi keberadaan petugas di Polsubsektor Kesambi,” ujarnya.

Seperti diketahui, dua kejadian tawuran di Jl Perjuangan nyaris tanpa diketahui polisi. Yakni kejadian Kamis lalu (26/7) dan terulang lagi pada Senin (30/7). Para pelajar yang merangsek masuk sampai Jl Perjuangan itu berdalih membela diri. Mereka hendak mengejar pelajar lain yang menyerang mereka di jalur by pass atau pertigaan Jl Perjuangan.

Saat kejadian Senin (30/7), para pelajar itu mengaku dilempari batu dan petasan saat menumpang di atas truk. Karena itu, mereka turun dan melakukan pengejaran. Selain pelajar yang mengompreng di truk, ada juga pelajar yang mengendarai sepeda motor ikut turun dan melakukan penyerangan.

Para pelajar itu tampak nekat. Warga yang mencoba melerai atau memfoto maupun mengambil video, langsung diancam dan nyaris diserang. Beberapa kendaraan pun tidak bisa melintas. Sebagian pengendara memilih memutar mencari jalan yang aman. Polisi sendiri baru tiba di lokasi saat tawuran sudah bubar. (gus/cep)

The post Siapa Dalang Tawuran Pelajar di Cirebon? appeared first on Radar Cirebon.


Polisi Lacak Provokator Tawuran Pelajar

$
0
0

CIREBON-Pihak kepolisian disorot ketika dua aksi tawuran pelajar di Jl Perjuangan “lolos” begitu saja. Polisi justru datang saat tawuran sudah bubar.

Kabagops Polres Cirebon Kota (Ciko) Kompol Purnama SH MH mengatakan Polsubsektor Kesambi yang berada di depan SMKN 1 Cirebon harus diisi anggota. Tidak boleh kosong. Pihaknya akan selalu memantaunya.

“Sesuai perintah Pak Kapolres, pada apel pagi tadi (kemarin, red) memberikan peringatan keras ke anggota. Beliau menegur anggota yang tak ada di polsubsektor, sementara di depannya ada tawuran pelajar,” tandasnya.

Tawuran pelajar yang kerap terjadi, sambung Purnama, akan diselidiki secara mendalam. Pihak kepolisian tak segan-segan melakukan penangkapan. Terutama aktor di balik tawuran itu. “Juga bila ditemukan tindak pidana lainnya, akan diproses,” tegas Purnama.

Sebagai bentuk atensi, Kapolres Ciko AKBP Roland Ronaldy sudah memerintahkan anggotanya untuk mengisi kembali Polsubsektor Kesambi. Bahkan menambahkan personel.

“Kita juga menerjunkan anggota untuk menyelidiki akar permasalahan tawuran pelajar. Begitu juga dengan binmas dan sabhara,” kata Purnama.

Sementara Panit I Binmas Polres Ciko Iptu Momon Sukarman menambahkan, pihak kepolisian tengah melakukan kegiatan operasi Bina Kusuma. Kegiatan ini, kata dia, untuk pembinaan kelompok antisosial, termasuk kepada pelajar.

Salah satu caranya melakukan upacara Senin bersama di sekolah. Sebagai pembina upacaranya dari polres dengan materi pembinaan dan penyuluhan. Selain itu ada penempatan tujuh personel polwan di tiap sekolah yang dikunjungi.

“Ini sesuai dengan perintah kapolres, untuk secara rutin menggelar kegiatan ini. Setiap sekolah akan kami kunjungi. Mulai dari tingkat SMP sampai SMA atau SMK. Dan SMKN 1 Senin depan kebagian jadwalnya. Senin berikutnya di SMK yang di Mundu,” ujarnya. (gus)

The post Polisi Lacak Provokator Tawuran Pelajar appeared first on Radar Cirebon.

Sulit Buka Sandi HP, 2 Pelaku Jambret Dibekuk

$
0
0

KUNINGAN – Dua pelaku jambret berinisial AR warga Desa Kutamandarakan, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan dan ES warga Desa Lengkong, Kecamatan Garangi, Kabupaten Kuningan, dibekuk petugas kepolisian karena aksinya menjambret handphone seorang pelajar.

Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP Syahroni mengungkapkan, bermula dari adanya insiden perampasan handphone milik seorang pelajar bernama Mahardika (12) yang tengah berjalan tak jauh dari rumahnya di Kompleks Perumahan Puri Asri Ciporang. Dengan berpura-pura menanyakan tempat, pelaku yang datang mengendarai motor tiba-tiba salah satunya merebut handhone yang tengah dipegang korban dan langsung melarikan diri.

“Kejadiannya pada hari Minggu kemarin, korban yang tengah berjalan sendirian didatangi pelaku dan bertanya ‘ieu teh di daerah mana?’ (ini tuh daerah mana?). Tiba-tiba salah satu pelaku merebut handphone yang tengah dipegang korban hingga terjadi tarik-tarikan yang berakibat korban yang masih berusia 12 tahun terjatuh dan terluka,” ungkap Syahroni.

Pelaku, lanjut Syahroni, berhasil membawa kabur handphone merk VIVO Y 71 milik korban yang harganya sekitar Rp2,4 juta. Atas kejadian tersebut, orang tua korban langsung melapor kepada pihak kepolisian.

Sejurus kemudian, Syahroni melanjutkan, pihaknya mendapat informasi dari salah satu konter handphone di daerah Kuningan yang mencurigai gerak-gerik dua pelaku yang hendak menjual handhpone. Mereka kesulitan membuka kunci sandi handphone yang akan dijualnya.

“Atas informasi tersebut, kami langsung mendatangi lokasi dan menginterogasi dua pemuda tanggung tersebut. Dan diakui, handphone tersebut ternyata hasil rampasan di Kompleks Ciporang tadi,” kata Syahroni.

Keduanya pun langsung digelandang ke Mapolres Kuningan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kini mereka ditahan di sel Mapolres Kuningan dan dijerat dengan Pasal 365 KUHPidana tentang Pencurian dengan Kekerasan dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara.(fik)

The post Sulit Buka Sandi HP, 2 Pelaku Jambret Dibekuk appeared first on Radar Cirebon.

Pengedar Simpan Obat Keras di Rumah

$
0
0

INDRAMAYU – Petugas Satuan Reserse narkoba Polres Indramayu menangkap seorang pengedar obat  obatan farmasi tanpa izin, War alias Conot (30), warga Desa Bangkaloa, Kecamatan Widasari. Dari War, petugas juga menyita barang bukti beberapa jenis obat keras siap edar.

Kasat Narkoba Polres Indramayu AKP Deni Rusnandar mengatakan, pengungkapan kasus penyalahgunaan obat farmasi tersebut berawal dari laporan masyarakat. Dari laporan masyarakat disebutkan, di Desa Bangkaloa Ilir  marak peredaran obat-obatan keras tanpa izin edar.

Adanya laporan itu, petugas pun langsung ke lokasi yang disebutkan. Tiba di lokasi, petugas kemudian melihat seseorang yang gerak-geriknya mencurigakan.

Orang tersebut adalah War. Petugas kemudian mengamankan War dan melakukan pemeriksaan. Namun sayangnya saat itu tidak ditemukan barang bukti obat-obatan seperti yang disebutkan warga.

“Ketika dilakukan interogasi, tersangka akhirnya mengaku jika dirinya mengedarkan obat keras ilegal. Kepada petugas, War juga mengaku jika obat keras yang dijualnya itu disimpan di rumahnya,” ujar Deni, Selasa (31/7).

Setelah tiba di rumah War, petugas langsung melakukan penggeledahan. Petugas menemukan barang bukti obat keras di antaranya 10 strip tablet Tramadol Hcl. Kemudian satu strip Tramadol Hcl isi 4 tablet.

Berikutnya satu bungkus pil hexymer warna kuning yang dibungkus plastik putih berisi 500 tablet. Lalu 295 paket obat atau pil Hexymer dengan satu paketnya berisi 3 tablet. Serta satu pak plastik klip dan uang tunai sebanyak Rp 110.000  yang diduga hasil penjualan.

Saat itu juga tersangka War alias Conot digelandang ke Mapolres Indramayu. Karena perbuatannya itu tersangka terancam hukuman 10 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 1,5 miliar karena melanggar Pasal 196 dan atau Pasal 197 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. (kom)

The post Pengedar Simpan Obat Keras di Rumah appeared first on Radar Cirebon.

Elf Cirebon-Kuningan Terguling, Sopir Tewas

$
0
0

KUNINGAN – Kecelakaan maut terjadi di ruas Jalan Raya Cirebon-Kuningan, tepat di depan Gudang Bulog Bandorasa. Akibatnya satu orang tewas di lokasi kejadian.

Informasi yang dihimpun Radar Kuningan, kecelakaan itu terjadi Rabu (1/8) sekitar pukul 03.30 WIB. Mobil elf bercat biru nopol E 7758 Y yang dikemudikan Suwarma (27) warga Desa Sarewu, Kecamatan Pancalang, Kabupaten Kuningan, melaju kencang dari arah Cirebon.

Mobil elf tiba-tiba oleng ke kiri hingga menabrak tempat duduk dari tembok di pinggir jalan. Benturan itu seketika menyadarkan sopir. Lalu dia membanting setir ke kanan yang menyebabkan kendaraan terguling. Malang dialami sopir yang terpental keluar, tubuhnya tertimpa bodi elf. Sopir tewas di lokasi kejadian.

Kecelakaan tunggal tersebut tidak sampai menyebabkan empat penumpang elf jurusan Cirebon-Luragung mengalami luka serius. Hanya saja seorang anak bernama Nia Tania (10) menderita benjol di dahi akibat benturan sewaktu elf terguling.

“Total penumpang ada empat orang. Semuanya selamat tidak mengalami luka. Kecuali anak kecil berusia 10 tahun benjol di dahi. Semua penumpang sempat dilarikan ke RSUD Linggajati Bandorasa, namun kemudian dipulangkan. Sedangkan korban meninggal dunia setelah dimandikan diserahkan ke keluarganya untuk dikebumikan,” papar Kanit Laka Polres Kuningan, Ipda Haerudin Sumang.

Menurut Sumang, penyebab kecelakaan diduga akibat sopir mengantuk dan mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi. Sopir tidak menyadari kendaraan berbelok ke kiri hingga menabrak tembok lalu terguling.

“Kecelakaan terjadi hanya dalam hitungan detik. Tertidur satu detik saja saat mengemudi, akibatnya bisa fatal,” ujar Sumang. (fik)

The post Elf Cirebon-Kuningan Terguling, Sopir Tewas appeared first on Radar Cirebon.

Bolos Sekolah, 4 Siswa Terciduk

$
0
0

CIREBON – Tidak hanya terhadap tindakan premanisme, Kegiatan Kepolisian Yang Ditingkatkan (KKYD) kali ini juga menyasar para siswa yang bolos sekolah. Hasilnya, sebanyak empat siswa terjaring razia Polsek Gempol, Rabu (1/8) sekitar pukul 10.30.

Mereka adalah AH (18) dan FH (18) asal Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon. Dua lagi, RH (18) dan OJ (18) merupakan siswa asal Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Keempatnya terciduk di Alun-alun Palimanan.

Kanit Reskrim Polsek Gempol Iptu Ebo Bohari mengatakan, sengaja melakukan operasi dengan sasaran anak sekolah yang bolos. Karena dikhawatirkan, para siswa tersebut terlibat aksi tawuran  yang membuat resah masyarakat.

“Sebanyak empat pelajar kita amankan. Mereka terjaring saat nongkrong di Alun-alun Palimanan. Kita bawa ke Mapolsek Gempol. Kemudian diperiksa surat-surat motornya. Kita geledah juga. Namun, tidak ada barang yang berhabaya. Sehingga hanya dilakukan pembinaan saja. Kemudian mereka kita pulangkan,” paparnya. (cep)

The post Bolos Sekolah, 4 Siswa Terciduk appeared first on Radar Cirebon.

Nongkrong di Warung, Pengedar Sabu dan Ganja Digerebek Polisi

$
0
0

INDRAMAYU-Setelah mengamankan pengedar obat keras ilegal, Satuan Narkoba Polres Indramayu, menangkap seorang pengedar narkoba jenis sabu-sabu dan ganja berinisial Rud (24), warga Desa Amis, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu.

Ia ditangkap melalui penyergapan di sebuah warung tidak jauh dari rumahnya. Dari Rud petugas menyita barang bukti satu paket sabu seberat 0,34 gram dan puluhan paket besar ganja kering yang siap edar.

pengedar-sabu-dan-ganja
Petugas menunjukan barang bukti ganja dan sabu milik tersangka Rud.FOTO:HUMAS POLRES INDRAMAYU FOR RADAR INDRAMAYU

Kapolres Indramayu AKBP Arif Fajarudin SH MH MAP melalui Kasat Narkoba AKP Deni Isnandar mengatakan, pengungkapan kasus narkoba berawal dari laporan warga. Saat sampai di lokasi, petugas melihat seseorang yang mencurigakan. Selanjutnay petugas melakukan pengintaian dan mengamankan Rud.

“Ia disergap saat masuk ke warung yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya. Saat digeledah, petugas menemukan barang bukti ganja satu paket dari balik pakaianya. Barang bukti tersebut disimpan di dalam bungkus rokok,” ujarnya.

Saat diiterogasi, Rud mengaku masih memiliki barang haram lainnya yang disembunyikan di kandang ayam belakang rumahnya. Mendengar pengakuan tersebut petugas langsung menuju rumah tersangka. Benar saja, di kandang ayam itu, petugas menemukan barang bukti narkoba.

“Dari kandang ayam tersebut ditemukan ganja kering sebanyak empat paket yang dibungus kantong plastik warna hitam. Serta satu paket sabu yang siap edar. Rud langsung dibawa ke Mapolres Indramayu untuk dilakukan pemeriksaan dan pengembangan,” terangnya.

Karena perbuatannya, Rud terancam hukuman penjara paling singkat lima tahun, karena  melanggar pasal 114 ayat 1 dan atau pasal 112 ayat 1 dan atau pasal 111 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang Narkotika. (kom)

The post Nongkrong di Warung, Pengedar Sabu dan Ganja Digerebek Polisi appeared first on Radar Cirebon.

Gawat! Cirebon Darurat Curanmor, Setiap Hari Ada Warga Kehilangan Motor

$
0
0

CIREBON-Ini ujian bagi kepolisian. Ada saja kasus pencurian sepeda motor (curanmor). Hampir tiap hari ada laporan warga. Polisi harus kerja ekstra mengungkap jaringan ini. Baik yang terjadi di wilayah hukum Polres Cirebon maupun Polres Cirebon Kota (Ciko).

Kejadian terbaru Rabu dini hari (1/8) sektar pukul 03.00. Para pelaku beraksi di empat rumah di Desa Getasan, Kecamatan Depok. Rumah yang diincar masing-masing milik Tarmini (51), Tura (30), Rakim (50), dan Rahmat (65).

Namun, pelaku ini tampak pilih-pilih motor. Dari empat rumah yang dibobol, mereka hanya membawa kabur sepeda motor Honda Beat nopol E 5705 JN milik korban Rahmat, uang Rp590 ribu, dan dua ponsel. “Saya tahunya dari tetangga yang melihat maling itu sedang mendorong motor dari dalam rumah. Saya bangun, tetapi malingnya sudah kabur membawa motor Honda Beat milik anak saya,” tutur Rahmat.

Peristiwa masih hangat itu tak hanya ada di Kecamatan Depok. Para pelaku juga beraksi di Kecamatan Kedawung. Tepatnya di kantor Pilar Radio. Korbannya Hasna Aliviah Ainina (23) warga Klayan, Gunungjati. Hasna yang juga karyawan Pilar Radio itu memarkirkan motornya jenis Honda Beat nopol E 5261 CH di samping kantor, Selasa lalu (31/7) sekitar pukul 14.30.

Saat bekerja, dia terkejut ketika office boy (OB) mengabarkan jika motornya telah raib. “OB melihat sendiri malingnya kabur. Saya juga lari keluar, tapi pencuri itu sudah jauh. Motor itu baru kredit 6 bulan,” kata korban.

Hasna juga melihat CCTV kantor. Dalam rekaman, maling beraksi sangat cepat. Hanya 2.40 menit. Para pelaku berjumlah 4 orang. Dua orang eksekutor, dua orang lagi memantau lokasi kejadian. Mereka mengenakan jaket, masker, serta helm. Para pelaku masuk ke area parkir saat kondisi depan kantor sepi.

Kemudian mereka mencoba membobol kunci kontak 2 motor. Yakni motor Hasna dan motor lainnya yang ada di sebelahnya. “Awalnya mau ngambil motor yang ada di sebelahnya. Tetapi kelihatan tidak bisa. Jadi coba bobol motor korban. Setelah berhasil bobol kunci kontak, para pelaku langsung kabur. OB yang dengar suara motor, langsung mengejar, tetapi tidak terkejar. Dari beberapa orang yang melihat, para pelaku membawa senjata api,” ujar Bima Bagaskara, karyawan Pilar Radio.

Kejadian tersebut sudah dilaporkan ke Polsek Kedawung. “Laporan saat itu juga setelah kejadian. Kata polisi kalau ketemu pelakunya nanti dikabari. Polisi juga sudah ke sini melakukan olah TKP dan mengambil rekaman CCTV. Ya mudah-mudahan terungkap,” tuturnya.

Sehari sebelumnya, kasus curanmor juga menimpa Windy Agustiyani (21) warga Blok Timur RT 03 RW 03 Desa Battembat, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon. Sepeda motor matic Honda Beat warna hitam nopol E 3221 CD digondol maling.

Windy mengatakan kejadiannya pada Senin siang lalu (30/7) sekitar pukul 11.00 WIB. Sasat itu dia sedang mengantar adiknya yang bernama Bagus mengurus surat pindah sekolah. Sepeda motornya diparkirkan di luar SMK Islamic Center Kedawung. Dia memarkir motor di pinggir jalan.

Usai mengurus dan hendak pulang, Windy kaget. Sepeda motor sudah tidak ada lagi di tempatnya semula. Sontak, dia lemas tak berdaya. “Saya kira ada yang mindahin ke dalam. Namun saya cari ke dalam gak ada. Saya langsung lemas karena pasti motor hilang. Sempat tanya ke sekuriti, bilangnya tidak tahu, dengan alasan parkirnya terlalu jauh. Mereka tidak bertanggung jawab, tidak ada empatinya. Padahal saya parkir pas di depan,” keluh Windy.

Korban memperkirakan pelaku berkelompok lebih dari dua orang. “Motor yang parkir di sebelah motor saya juga hilang bersamaan Mas. Motornya Honda Scoopy. Diduga pelaku ada 3 orang,” tuturnya.

Setelah kejadian, dia mendatangi Mapolsek Kedawung untuk melapor. “Mudah-mudahan pelaku bisa cepat tertangkap dan motor saya bisa kembali ditemukan,” harap Windy. (cep)

The post Gawat! Cirebon Darurat Curanmor, Setiap Hari Ada Warga Kehilangan Motor appeared first on Radar Cirebon.


Lulus Psikotes, Polisi Boleh Pegang Senpi

$
0
0

MAJALENGKA-Untuk mencegah pelanggaran dalam penggunaan senjata api (senpi), seluruh anggota yang ada di lingkungan Kepolisian Resort (Polres)  Kabupaten Majalengka menjalani psikotes, di Aula Kampus YPIB. Rabu (1/8), tim penguji dari Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat berjumlah lima orang dan dipimpin oleh Kabag Psikologi AKBP  R Sajarwo Saputro Psy.

Kapolres Majalengka AKBP Noviana Tursanurohmad SIK MSi melalui Pjs Kapolsek Majalengka Kota IPTU Jemiran SH MH mengatakan, psikotes diikuti 159 anggota baik yang bertugas di polsek maupun di Mapolres Majalengka.

Dilaksanakan dua sesi pagi dan siang. Peserta psikotes bukan hanya anggota polisi yang sudah memiliki izin memegang senpi, juga diikuti anggota calon pemegang senpi. “Hasil pisikotes akan sangat menentukan layak atau tidak anggota memegang senpi. Kalau hasil nanti belum layak, akan ada bimbingan konseling,” jelasnya.

Dia menambahkan bahwa psikotes ini bertujuan untuk mencegah pelanggaran penggunaan senpi oleh anggota Polres Majalengka. Tes tersebut merupakan persyarakan wajib untuk mengetahui keadaan jiwa pemegang senpi, apakah layak atau tidak dipinjamkan senjata api oleh kesatuan tempatnya bertugas. Baik untuk memperpanjang izin atau pengajuan baru.

“Selain lulus psikotes, calon pemegang senpi atau perpanjangan izin juga harus lulus tes menembak. Menggunakan senpi harus sesuai SOP (standar operasional prosedur). Itu yang ingin kita antisipasi. Jangan sampai terjadi pelanggaran saat anggota memegang senpi,” tandasnya. (bae)

The post Lulus Psikotes, Polisi Boleh Pegang Senpi appeared first on Radar Cirebon.

Maling Motor Mayoritas Incar Minimarket, Selalu Terekam CCTV

$
0
0

CIREBON-Pencuri sepeda motor akhir-akhir ini beraksi di area minimarket. Sejak awal Juli, hampir 10 kejadian. Meski terekam oleh kamera CCTV, sejauh ini belum ada yang terungkap. (lihat grafis)

Sebut saja kejadian Rabu malam (18/7) sekitar pukul 20.00 WIB di halaman parkir sebuah minimarket di Cipeujeuh Wetan Jl KH Wahid Hasim, Lemahabang. Motor jenis Honda Beat nopol E 6899 OB raib. Motor itu milik Intan (25), pegawai minimarket.

Wanita asal Karangtengah, Kecamatan Karangsembung, itu mengaku baru mengetahui motornya raib sekitar pukul 22.00. Saat hendak menutup toko. “Langsung panik. Dan pas melihat CCTV, ternyata dibawa oleh orang yang tidak dikenal sekitar pukul 20.00. Saya langsung lemas,” tutur Intan.

Dari rekaman CCTV itu, terlihat seseorang dengan pakaian tertutup berwarna putih dan menggunakan helm warna biru datang berjalan kaki. Pelaku langsung menaiki motor korban layaknya motor sendiri. Namun tampaknya pelaku ini tampak amatir.

Karena aksinya berlangsung sangat lama. Sekitar 3 menit untuk membobol kunci kontak motor. “Ya kalau lihat CCTV pelaku melakukan aksinya sekitar 3 menit lebih. Memang lama, tapi tidak ada yang menyadari kalau itu maling. Apalagi jam segitu (pukul 20.00, red) sedang ramai konsumen. Kita lagi sibuk-sibuknya sehingga tidak sempat lihat keluar,” kata Intan.

Ada juga peristiwa yang menimpa Rosnia pada Minggu malam (22/7) sekitar pukul 19.00. Dia kehilangan motor  Honda Vario nopol E 2506 XX. Malam itu korban menjaga tokonya, Cat Shop, di sekitar tanjakan Kalitanjung, Kota Cirebon. “Motor itu baru dibeli satu bulanan. Jelas saya shock. Posisi motor ada di depan dan saya juga sedang jaga toko. Tetapi tidak dengar apapun kalau motor itu dicuri,” ujar Rosnia.

Karena penasaran ingin tahu kejadian yang sebenarnya, Rosnia dan suaminya mengecek kamera pengintai CCTV. Benar saja, motor tersebut dicuri. Para pelakunya sangat terencana. Mereka berkelompok dengan peran masing-masing. “Sebelum kejadian ada motor jenis Supra Fit dikendarai laki-laki dan perempuan. Mereka dua kali ke sini. Si perempuan yang diboceng memantau dan memfoto lokasi pakai handphone. Dia juga memfoto CCTV yang terpasang. Saat saya datangi, mereka langsung kabur. Gerak-geriknya sangat mencurigakan,” paparnya.

Dalam rekaman CCTV itu terlihat jelas, sehabis magrib, dalam kondisi lingkungan sepi, muncul empat orang. Dua orang memantau lokasi, dan dua orang lagi sebagai eksekutor. Mereka menggunakan kaus putih dan kaus hitam. “Mereka seperti tahu lokasi CCTV. Sehingga bergerak menghindar dari CCTV sehingga tidak terlihat wajahnya,” kata Rosnia.

Menurut Rosnia, mereka beraksi cukup lama, sekitar 10 menit. “Terekam di CCTV aksinya menjelang isya. Kasus ini sudah saya laporkan ke Polsek Utbar Selasa (24/7). Sekarang, sedang dalam penyelidikan polisi. Mudah-mudahan pelaku cepat ketangkap,” ujarnya. (cep)

The post Maling Motor Mayoritas Incar Minimarket, Selalu Terekam CCTV appeared first on Radar Cirebon.

Diduga Korsleting Listrik, Panglong Jadi Arang

$
0
0

KUNINGAN – Kebakaran hebat melanda pabrik penggergajian kayu (panglong) yang berada di Desa Haurkuning, Kecamatan Nusaherang, Kabupaten Kuningan, musnah terbakar, Rabu (1/8) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Diduga kebakaran tersebut akibat korsleting arus listrik. Sebab kondisi panglong dalam keadan tertutup dan tidak ada aktivitas kegiatan.

Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun diperkirakan kerugian yang dialami pemilik panglong mencapai puluhan juta rupiah. Sang pemilik baru tahu tempat usahanya terbakar setelah diberitahu tetangganya.

Keterangan yang diperoleh Radar Kuningan, kebakaran di pagi buta itu berlangsung sangat cepat. Kobaran api membumbung dari bagian atap panglong.

Api menjalar dengan cepat lantaran di sekitarnya terdapat kayu kering yang mudah terbakar. Bangunan leter L yang menjadi tempat penggergajian kayu itu luluh lantak oleh si jago merah.

“Api menjalar dengan cepat. Apalagi di sekelilingnya banyak kayu dan papan sehingga kobaran api sulit dikendalikan. Malahan api sempat merembet ke rumah sebelah. Untungnya berhasil dipadamkan. Telat sedikit saja rumah yang berada di sebalahnya bisa ikut terbakar,” papar Anwar Susanto, warga setempat.

Menurut Anwar, warga yang berdatangan kemudian berusaha memadamkan api menggunakan alat seadanya. Namun ada juga warga yang menghubungi Polsek Kadugede dan UPTD Damkar.

Selang beberapa saat kemudian, kendaraan pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian. Petugas damkar dan warga berjibaku memadamkan api. Dua jam kemudian, api berhasil dijinakkan.

“Ada kendaraan damkar yang datang sekitar setengah jam setelah kebakaran terjadi. Petugas kemudian menyemprotkan api ke sebelah rumah dan juga panglong. Warga di sini juga ikut membantu memadamkan api,” terang dia.

Berdasarkan keterangan petugas Damkar, lanjut Anwar, penyebab kebakaran diduga dari konsleting listrik. Sebab di lokasi kejadian tidak ditemukan sumber api lainnya.

“Besar kemungkinan dari korsleting listrik. Itu rumah tetangga panglong juga ikut terbakar, cuma bagian luarnya saja. Untungnya, tidak semua kayu yang ada di panglong terbakar. Telat sedikit saja damkar datang, bisa seluruh panglong ludes terbakar. Ini hanya sebagian saja yang terbakarnya. Warga juga sudah berusaha memadamkan api menggunakan peralatan seadanya. Sekitar pukul 05.00, api baru berhasil dipadamkan. Banyak kayu mahal yang ikut terbakar,” ujarnya. (ags)

The post Diduga Korsleting Listrik, Panglong Jadi Arang appeared first on Radar Cirebon.

Si Bos Swissindo Ditangkap di Griya Caraka, Dibawa ke Mabes Polri

$
0
0

CIREBON-Agustus ke Agustus. Ya, pada Agustus 2017, United Nation (UN) Swissindo bikin heboh dengan kabar pelunasan utang. Langsung mengemuka di sejumlah daerah di Indonesia. Termasuk Cirebon. Warga beramai-ramai ke bank yang disebutkan Swissindo. Ternyata gigit jari.

Kini Agustus 2018. Swissindo mengemuka lagi. Si bos atau pendiri bernama Sugihartono Notonegoro dibawa ke Mabes Polri. Ia digelandang dari kantor pusat sekaligus rumahnya yang berada di kompleks perumahan Griya Caraka, Kedawung, Kamis (2/8).

Ketua RW 08 Griya Caraka, Yadi Supriyadi, mengakui aksi penangkapan atas pria yang akrab dipanggil Sino itu. Ia dihubungi polisi untuk menyaksikan penjemputan paksa sekaligus penggeledahan. “Saya dalam perjalanan, ada petugas yang menelepon. Katanya ada tamu dari Mabes Polri,” terang Yadi.

Penjemputan paksa sekaligus penggeledahan itu dimulai sekitar pukul 08.00 WIB. Prosesnya berlangsung sekitar dua jam. Yadi menjelaskan, semua sela dan ruangan di rumah itu digeledah. Petugas membawa sejumlah berkas, pecahan uang, dan kepingan yang mirip dengan emas.

Tak hanya Sino, beberapa orang juga ikut dibawa ke Polres Cirebon Kota. “Di Mapolres Cirebon Kota kita diperiksa lama Mas. Tadi aja (kemarin, red) baru selesai sampai pukul 17.30. Setelah pemeriksaan, Pak Sino itu dibawa ke Mabes Polri. Katanya yang nangani langsung Mabes Polri,” jelas Yadi.

Kapolsek Kedawung Kompol Tutu Mulyana juga mengakui ada penangkapan itu. “Tapi tugas kami untuk melakukan pengawalan. Kalau lebih dalamnya terkait kasusnya, kurang paham. Karena itu bukan ranah kita,” ucap Tutu Mulyana.

Data yang dihimpun Radar, penangkapan itu merupakan tindak lanjut dari laporan dugaan penipuan yang diterima kepolisian. Pengurus Swissindo dilaporkan ke Bareskrim Februari 2018. Ditangkapnya bos Swissindo tentu mengingatkan publik Cirebon saat Swissindo heboh Agustus 2017. Ketika itu, warga beramai-ramai ke Bank Mandiri untuk mengklaim pencairan. Masing-masing dijanjikan mendapatkan uang sekitar Rp15 juta. Ternyata tak ada realisasi. Pihak Bank Mandiri menegaskan tidak ada kerja sama dengan Swissindo.

Ketika itu, untuk menenangkan sekaligus meyakinkan warga, Bank Mandiri sampai harus memasang spanduk-spanduk di lokasi-lokasi strategis sebagai penegasan tak ada kaitan dengan Swissindo. Masih di Agustus 2017 itu, koran ini mewawancarai beberapa petinggi Swissindo di kantor mereka di Griya Caraka. Salah satunya World Prime Minister Swissindo, Hananto. Saat itu Hananto mengatakan kejadian pada hari Jumat 18 Agustus 2017 itu bukan untuk pencairan, tapi proses registrasi untuk mendapatkan rekening tabungan.

Di lapangan, kata Hananto, banyak isu yang dihembuskan bahwa yang terjadi pada 18 Agustus 2017 itu merupakan pencairan. Padahal, kata ia, tahapan pembuatan rekening itulah yang nantinya akan dipakai untuk proses pembayaran dana misteri sebesar 6,1 triliun USD yang disebut merupakan hak bagi setiap warga negara Indonesia.

Masih kata Hananto, dana misteri sebesar 6,1 triliun USD itu disebut berada di enam bank. Dana tersebut bisa dibilang masih misteri. Hal itu, disebut Swissindo karena dana itu selama ini ditutupi oleh pemerintah dan bank. “Di enam bank itu kalau ditotalkan nilainya 6,1 triliun USD. Saya lebih suka menyebutnya ini dana global,” kata Hananto.

Sebagai pembuktian bahwa dana tersebut ada, dia mengeluarkan secarik kertas hasil audit dari World Bank yang menyebutkan dana tersebut ada di enam bank. Menurut Hananto, dana ini tidak masuk ke rekening aktif, akan tetapi masuknya ke deposit box.

“Karena kalau masuknya ke rekening aktif, bank harus membayar bunga. Mana mampu membayar bunga dengan dana yang disimpan itu dengan jumlah yang banyak,” katanya. Dananya itu diyakini masih tersimpan, karena ada tanda terimanya yang diwakili oleh pejabat Bank Indonesia.

Dia menyebut saat SBY menjadi Presiden ikut mendantangani bersama menteri keuangan, disaksikan oleh perwakilan di PBB di Jakarta. Hananto mengatakan dana ini tak ada kaitannya dengan APBN. Ini merupakan dana global yang peruntukannya untuk seluruh manusia. Enam rekening yang ada di Indonesia ini merupakan bagian dari 884 rekening yang ada di berbagai bank, termasuk internasional.

Dana global yang menjadi misteri itu disebutkan berasal dari zaman kerajaan dulu yang dikelola oleh Presiden Soekarno. Selama ini keberadaan dana tersebut menjadi ajang penipuan dan marak di Indonesia. “Kenapa bisa marak itu, karena memang dananya ada. Tapi kenapa gak pernah bisa berhasil, karena hanya satu yang memiliki wewenang yang namanya M1. Karena selama ini tidak pernah buka ke masyarakat, kita sekarang ini baru buka, transparan,” ujarnya.

Swissindo sendiri beberapa kali mencoba membuka dana tersebut namun belum berhasil. Alasanya berbenturan dengan isu penipuan dan pembohongan. Menurutnya, dana ini awalnya dibuat utuk program jaminan hidup manusia atau human obligation. Ini bagian program Swissindo untuk menata ulang keuangan dunia. Sebab bukan hanya masyarakat yang dapat, pemerintah juga mendapatkan bagian. “Karena dananya itu sudah ada, Swissindo hadir itu untuk mengungkap itu. Seluruh dunia tahu sudah. Ini bukan impian di siang bolong, ini nyata,” kata dia.

Berkaitan dengan masalah voucher M1 yang disebut memungut biaya, UN Swissindo menyebut hal ini sudah pasti dilakukan oknum. Sebab Swissindo sendiri tidak pernah melakukan pungutan atas pembagian voucher M1. Vocher itu sendiri dikeluarkan bagi setiap warga yang sudah memiliki E-KTP. Voucher M1 itu pula yang menjadi surat kuasa untuk mendapatkan pembayaran program pembebasan hutang dengan nilai 1200 USD atau sekitar Rp15,6 juta.

Dikatakan Hananto, sejauh ini voucher M1 ini sebenarnya bisa didapatkan melalui website secara gratis. Namun karena banyak warga yang tak tahu, akhirnya dibentuk kepengurusan relawan yang tujuannya untuk membantu warga yang tidak bisa cetak. Karena kepengurusan ini berbentuk relawan, Swissindo tak memberi gaji. “Tidak pernah memungut biaya. Kalau ada pungutan, itu ulah oknum,” jelasnya. (cep/RC)

The post Si Bos Swissindo Ditangkap di Griya Caraka, Dibawa ke Mabes Polri appeared first on Radar Cirebon.

Bos Swissindo Pernah Tantang Diperiksa Polisi

$
0
0

CIREBON-Pengacara Swissindo, Yunasril Yuzar SH, tak banyak memberikan tanggapan terkait penjemputan paksa terhadap pendiri Swissindo Sugihartono Notonegoro. Kepada Radar Cirebon melalui sambungan WhatsApp (WA), Yunasril hanya mengatakan tengah menuju Mabes Polri.

Ya kami OTW (on the way) ke Bareskrim,” balas Yunasril.

Pada Agustus 2017, Yunasril juga diwawancari terkait aktivitas Swissindo. Kala itu ia mengatakan pada dasarnya apapun yang dilakukan oleh Swissindo ada implikasi hukum. Apalagi sudah menyampaikan pemberitahuan kepada presiden mengenai program pembebasan beban utang melalui dana 6,1 triliun USD yang masih menyimpan misteri itu dengan logo PBB. “Dan sejauh ini tidak ada persoalan. Nyatanya kita juga sudah dilegalisasi Mahkamah Agung dan DPR,” ujar Yunasril.

Menurut Yunasril, sejak adanya standing instruction, sudah ada kewajiban pembayaran dari Bank Mandiri. Namun demikian, terjadi penolakan dari bank yang berada di daerah. Ini artinya, sambung dia, Bank Mandirii tidak mensosialisasikan ke bawah. Yunasril juga menilai ketika OJK menyebarkan bahwa Swissindo merupakan investasi ilegal dan pembohongan itu sebagai tindakan yang tidak profesional.

Isu pembayaran, kata dia, sengaja dihembuskan agar terjadi keributan di masyarakat. Padahal Swissindo saat ini ingin memfasilitasi pendaftaran rekening ke Bank Mandiri. Dengan adanya ini, dia mengaku tidak dirugikan. Sebab Swissindo hadir untuk mengungkap dana misteri yang disebut merupakan harta warisan dari kerajaan-kerajaan yang dikelola oleh Presiden Soekarno yang disimpan di sejumlah bank.

Dia berharap agar dana misteri ini bisa diungkap kepada publik. Sebab pihaknya meyakini dana tersebut masih tersimpan di bank. Dan yang memiliki kewenangan untuk bisa mengeluarkan dana tersebut adalah Monetery One (M1) yang saat ini dipegang oleh Chairman Swissindo Sugihartono Notonegoro.

Senada dikatakan World Prime Minister Swissindo Hananto, yang juga diwawancarai di Agustus 2017. Ia mengatakan sejak bulan Februari 2016, Swissindo mencanangkan program bebas utang. Setahun berjalan, Swissindo klaim tak ada penolakan. “Kita hanya diisukan Swissindo itu pembohong dan ilegal. Tapi beraninya bikin isu. Kalau konsekuen, polisi periksa kita dong. Masa sudah sekian lama bikin isu saja,” tandas Hananto.

Dia pun menduga ada pihak-pihak tertentu yang ingin mengelola dana itu seorang diri. Dan dia yakin pasti tidak akan pernah bisa karena dana global ini disepakati secara internasional yang bisa mengeluarkan hanya Monetery One (M1). Terkait apakah dana global yang masih menjadi misteri itu masih utuh atau tidak, Hananto masih belum bisa memastikan. “Mungkin saja kenapa pihak pemerintah dan bank berkelit dan menyebut kita pembohong, barangkali dananya sudah tidak utuh”, tanyanya.

Menurutnya, sudah saatnya masyarakat tidak tinggal diam dengan adanya pengungkapan dana misteri ini. Dia menawarkan agar pihak terkait bisa duduk bersama untuk kemaslahatan umat. “Dari pada utang terus, kan dananya sudah ada. Daripada rakyat sengsara, sudah tidak boleh lagi rakyat hanya diam,” katanya.

Maka dari itu Swissindo kemudian membuat rancangan  program pembebasan utang rakyat, TNI, Polri, dan PNS. Dan program ini sudah berjalan sejak bulan Februari 2016. Sehingga bagi warga yang memiliki utang pribadi ke bank sampai senilai Rp2 miliar bisa dibayar lunas oleh Swissindo. (dri/jml/RC)

The post Bos Swissindo Pernah Tantang Diperiksa Polisi appeared first on Radar Cirebon.

Viewing all 5554 articles
Browse latest View live