Quantcast
Channel: Insiden 24 jam – Radar Cirebon
Viewing all 5554 articles
Browse latest View live

Sopir Kopayu yang Kecelakaan di Winong Diperiksa Polisi

$
0
0

CIREBON-Mikrobus Kopayu bernopol  E 7521 R yang mengangkut siswa SMK Sayid Indramayu ringsek berat setelah menabrak median tengah jalan di jalur pantura Desa Winong, Kabupaten Cirebon. Meski tidak korban jiwa, namun 10 penumpang  dilaporkan mengalami luka ringan.

Keterangan yang berhasil diperoleh radarcirebon.com menyebutkan, kecelakaan tunggal tersebut bermula, pengemudi Mikrobus Kopayu Dadas (45)warga Desa Leuwigede, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu melajukan mobilnya dari arah Kabupaten Indramayu menuju arah Cirebon.

Karena kurang waspada dan hati-hati, setibanya di TKP atau tepatnya depan kantor Pos SAR tiba-tiba mobil mikrobus kopayu tersebut oleng ke arah kanan jalan hingga menabrak median tengah jalan dan sebuah tiang listri (PJU). Akibat kecelakaan tersebut, 10 penumpang bus mengalami luka ringan dan dilarikan ke Puskesmas Arjawinangun. Sedangkan penumpang lainnya diamankan ke kantor Pos SAR Cirebon.

“Kasus kecelakaan ini masih kami lakukan penyelidikan. Sopir microbus kopayu kami amankan ke Polres Cirebon Kabupaten untuk dimintai keterangannya. Dalam kecelakaan ini tidak ada korban yang meninggal hanya kerugian material saja,” kata Kanit Laka Lantas Polres Cirebon Kabupaten Iptu Endang Kusnandar SH. (rdh)

The post Sopir Kopayu yang Kecelakaan di Winong Diperiksa Polisi appeared first on Radar Cirebon.


Oleng, Pikap Sikat Gerobak Mi Ayam, Papan Reklame dan Bus

$
0
0

CIREBON–Pagi-pagi mobil Mitsubishi pikap warna putih nopol H 1879 VQ ditemukan ringsek dengan bagian depannya melesak. Lokasinya di Jalan By Pass Palimanan masuk wilayah Desa Pegagan, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Senin (15/10).

Ternyata mobil tersebut mengalami kecelakaan pada dini hari sekitar pukul 03.30 WIB. Diduga karena sopir mengantuk, sehingga menabrak gerobak mi ayam, papan reklame, dan Bus ALS yang sedang berhenti di pinggir jalan.

Kapolres Cirebon Kabupaten AKBP Suhermanto melalui Kanit Laka Lantas Iptu Endang Kusnandar mengatakan, peristiwa tersebut bermula ketika mobil pikap putih melaju dari arah Arjawinangun menuju arah Palimanan.

Sesampainya di lokasi kejadian, sopir pikap yang bernama Maliki (28), warga Desa Penundan, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, Jawa tengah diduga mengantuk. Sehingga mobil oleng ke kanan dan hilang kendali.

Pikap pun menabrak gerobak mi ayam yang ada di depannya, kemudian terus melaju dan menabrak papan reklame.  Mobil akhirnya berhenti setelah menabrak Bus ALS bernopol BK 7682 DJ yang sedang berhenti di sebelah kanan jalan. “Kita menduga karena sopir mengantuk, sehingga hilang kendali dan menabrak grobak mi ayam, reklame dan bus di samping kanan,” papar Endang.

Akibat kejadian tersebut, ada dua orang yang mengalami luka-laka yakni sopir yang bernama Maliki (28) dan penumpangnya Taufik (35) warga Desa Gringsing, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang dilarikan ke RS Sumberwaras.

“Kami juga melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi, termasuk sopir Bus ALS, Hanafi Nasution (51) warga Kelurahan Losung, Kecamatan PSP Selatan, Kabupaten Padangsidimpuan, Sumatra Utara. Kendaraan yang terlibat juga diamankan sebagai barang bukti lakalantas di Mapolsek Gempol,” pungkas Endang. (cep)

The post Oleng, Pikap Sikat Gerobak Mi Ayam, Papan Reklame dan Bus appeared first on Radar Cirebon.

Tetangga Kok Gitu? Jadi Dalang Curanmor  

$
0
0

CIREBON – Miris. Pencurian sepeda motor Yamaha Vega RR nopol E 2702 UI milik Deden ternyata dilakukan tetangganya sendiri. Lebih mengagetkan lagi, otak atau dalang curanmor tersebut adalah seorang perempuan.

Kini ketiga pelakunya yakni MS (32), RS (28) dan SR (32) berhasil ditangkap. Mereka warga Blok Capar, Desa Sidawangi, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, yang juga merupakan tetangga korban, Deden.

Kanit Reskrim Polsek Sumber Ipda Rachimi mengatakan, aksi curanmor didalangi langsung SR. Rumah korban Deden sendiri letaknya hanya 5 meter dari rumah pelaku MS.

Pada Kamis malam (11/10) ketiga pelaku berkumpul di rumah MS untuk memantau rumah korban. MS dan RS sempat keluar membeli minuman keras (miras).

Mereka meminumnya sambil menunggu pemilik rumah tertidur. Sekitar pukul 22.30 WIB, dalam pengaruh miras MS dan RS mengendap masuk ke rumah Deden. Sedangkan SR memantau dari rumah MS.

“Dua pelaku MS dan RS sempat mau curi celengan dan TV korban. Tetapi, celengan digembok dan TV  masih menyala. Sehingga tidak jadi. Kemudian mereka balik lagi laporan ke SR. Mereka juga melaporkan melihat kunci kontak motor Yamaha Vega menggantung bersama kunci rumah. Atas instruksi dari SR, akhirnya kedua pelaku mencuri motor,” papar Kanit Reskrim Ipda Rachimi, Selasa (16/10).

Usai mencuri, motor Yamaha Vega dibawa ke daerah Kuningan untuk disembunyikan. Baru beberapa hari kemudian membawa motor Vega ke wilayah Beber untuk dijual. Sayang, motor tersebut tidak laku. Sehingga kembali disembunyikan di salah satu rumah temannya pelaku.

Sementara itu, korban usai kemalingan berusaha mencari bukti dan jejak pelaku. Deden malam itu dalam kondisi setengah tertidur sempat mendengar bisikan MS. Deden lalu melapor ke aparat desa setempat.

“MS dari Kuningan sudah ditunggu oleh aparat desa setempat untuk dimintai keterangan. Saat MS pulang, langsung dipanggil mandor desa untuk diinterogasi. Tetapi selalu tidak mengakuinya. Sehingga mandor memanggil RS. Saat dimintai keterangan, RS akhirnya mengakui perbuatan mereka,” ungkapnya.

RS langsung diserahkan ke Mapolsek Sumber untuk diproses sesuai hukum yang berlaku. Di kantor polisi, RS membeberkan rahasia bahwa pencurian dilakukan bersama dua temannya MS dan SR. Keduanya pun dijemput dari rumah masing-masing oleh petugas Minggu (14/10) tanpa perlawanan.

“MS ini merupakan residivis kasus yang sama. Tapi, kejahatan yang dilakukannya sekarang ini dalangnya adalah SR. Ketiga pelaku dijerat pasal 363 KHUPidana tentang pecurian dengan hukuman kurungan penjara selama-lamanya 7 tahun,” pungkasnya. (cep)

The post Tetangga Kok Gitu? Jadi Dalang Curanmor   appeared first on Radar Cirebon.

Karyawan PT Avian Tewas Kecelakaan Kerja

$
0
0

CIREBON-Kasus kecelakaan kerja yang merenggut nyawa salah satu karyawan PT Avia Avian di Desa Astanamukti, Kecamatan Pangenan, saat ini ditangani Satreskrim Polres Cirebon. Hal tersebut disampaikan Kapolsek Pangenan AKP Yulyanto saat dihubungi Radar Cirebon melalui sambungan teleponnya, Selasa (16/10).

Menurut AKP Yuli, pihaknya saat itu hanya melakukan pengecekan TKP bersama satuan fungsi lainnya, baik dari Polsek maupun Polres. Namun untuk penanganannya saat ini dilakukan oleh Polres Cirebon. “Saat ini kasus kecelakaan kerja ditangani oleh Polres, bisa langsung ditanyakan ke sana (Polres, red),” ujarnya.

Data yang berhasil dihimpun Radar Cirebon, kecelakaan yang terjadi Jumat (12/10) tersebut merenggut nyawa Jefrizal (39) warga Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta. Saat itu, sejumlah karyawan sedang berusah menurunkan sebuah mesin klaser yang beratnya skeitar 2,5 ton dari dalam kontainer menggunakan forklif. Namun saat itu, mesin atau alat yang sedang diturunkan tersebut miring dan berusaha ditahan menggunakan tangan oleh korban.

Saat itulah, beban yang terlalu berat akhirnya membuat korban tak kuasa untuk menahan. Alat atau mesin yang sebelumnya ditopang dan ditahan mengguankan tangan, akhirnya jatuh menimpa korban tepat di bagian kepala. Korban pun langsung meninggal di lokasi kejadian.

Kapolres Cirebon AKBP Suhermanto melalui Kasat reskrim AKP K Gumilar kepada Radar menuturkan, jika kasus tersebut masih dalam penyelidikan dan penanganan pihaknya. Saat ini, menurutnya, sudah ada beberapa saksi yang dipanggil dan diperiksa, namun memang belum semuanya datang. “Masih kita lakukan penyelidikan. Sudah kita periksa saksi-saksinya, nanti di-update perkembangannya ya,” ungkapnya.

Saat ini, beberapa bagian di dalam pabrik yang berada di TKP seperti mesin yang menimpa korban. Truk kontainer dan forklip masih terpasang police line. Sementara itu, aktivis Cirebon Timur Rizky Pratama kepada Radar Cirebon  menuturkan, jika kejadian tersebut harus menjadi peringatan kepada pihak lainnya agar lebih hati-hati dan melengkapi diri dengan alat pelindung diri dalam bekerja. “Ini warning, harus ditaati dan dijadikan pelajaran. Tidak boleh terjadi di tempat lain,” pungkasnya. (dri)

The post Karyawan PT Avian Tewas Kecelakaan Kerja appeared first on Radar Cirebon.

Gagal Nyalip, Pemotor “Cium Pantat” Pikap

$
0
0

CIREBON–Kecelakaan lalu lintas terjadi di jalur pantura tepatnya di Jalan Raya Gunungjati, Desa Grogol Kabupaten Cirebon, Selasa (16/10). Pengendara sepeda motor, Nining Nikmah (22) beserta anaknya Raditya Akbar Nur Hafiz (4) harus dilarikan ke rumah sakit. Karena sepeda motor yang dikendarainya menghantam bagian belakang mobil pikap yang terparkir di sisi kiri jalan.

Warinih (45), warga sekitar yang menyaksikan peristiwa kecelakaan menuturkan, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu, korban yang mengendarai sepeda motor matik Honda Beat dengan nomor polisi E 4164 CH tengah melaju kencang dari arah selatan.

Korban kemudian berusaha menyalip bus yang berada di depannya dari sisi kiri. “Tapi karena sempit ya, akhirnya banting setir ke kiri. Di kanannya kan ada bus, langsung nabrak mobil yang lagi berhenti,” ujarnya di lokasi kejadian.

Saking kerasnya benturan, mengakibatkan lampu belakang pikap Mitsubishi L 300 bernomor polisi E 8725 KP itu rusak. Sedangkan sepeda motor korban ringsek. Di lokasi kejadian juga terdapat bercak darah akibat dari luka yang diderita korban.

Tak lama, kedua korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pertamina Klayan oleh petugas Polsek Gunungjati. Nining mengalami luka robek di bagian dagu dan kaki kiri, sementara anaknya yang masih balita mengalami luka di wajah. Anak korban diketahui dibonceng di bagian antara setir dan jok sepeda motor. “Terlalu kencang kayaknya (pengendara motor, red) sampai nggak bisa mengendalikan,” imbuh Warinih.

Usai kejadian, petugas dari Unit Kecelakaan Lalulintas Polres Cirebon Kota langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Petugas juga meminta keterangan warga serta pemilik kendaraan pikap bernama Andi (36) warga setempat.

Kanit Laka Lantas Polres Cirebon Kota Ipda Rosidi melalui Unit Pembantu Laka Lantas Bripka Danis, mengungkapkan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus kecelakaan tersebut. Dugaan sementara, disebabkan kelalain pengemudi sepeda motor yang tidak mewaspadai keberadaan kendaraan pikap yang terparkir di sisi jalan. “Tetapi juga pikap terparkir masuk ke bahu jalan, itu juga tidak boleh,” tandasnya. (nurhidayat-magang)

The post Gagal Nyalip, Pemotor “Cium Pantat” Pikap appeared first on Radar Cirebon.

Mobil Kecelakaan, Eh..Ketahuan Angkut Minuman Keras

$
0
0

CIREBON–Apes. Gara-gara mengalami kecelakaan lalu lintas muatan sebuah mobil berupa minuman keras (miras) ketahuan polisi. Kesialan itu dialami TG (30) pengemudi mobil Daihatsu Xenia nopol T 1124 DA. Tak pelak, muatan warga Desa Kelapa Gading, Kecamatan Wangon, Jawa Tengah berupa ratusan botol besar miras berjenis ciu tersebut diamankan polisi.

Kapolsek Gempol, Kompol Ribut Setiabudi melalui Kanit Reskrim Iptu Ebo Bohari menjelaskan, pengungkapan kasus itu berawal dari informasi masyarakat adanya lakalantas di Jalan Raya Pegagan, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Minggu malam (14/10) sekitar pukul 21.00 WIB.

Mendapatkan informasi tersebut, polisi menuju ke lokasi untuk mengecek kebenarannya. “Saat kita sampai lokasi, ternyata barang bukti dan sopir sudah ada di Mako Brimob Winong. Di sana sudah diamankan ciu sebanyak 20 dus. Masing masing dusnya berisi 12 botol besar air mineral. Jadi, jumlahnya sekitar 240 botol,” paparnya.

Sopir yang berinisial TG, mobil Xenia dan miras lalu  dibawa ke Mapolsek Gempol untuk pengembangan lebih lanjut. Dari pemeriksaan polisi, ternyata miras berasal dari Jawa Tengah. Mira situ hendak dikirim ke pedagang di wilayah Arjawinangun dan sekitarnya.

Saat pelaku hendak menuju ke Arjawinangun, di daerah Pegagan terjadi padat kendaraan. Dari belakang datang truk trailer yang tanpa sengaja menabrak bagasi Xenia. Lokasi sempat ramai karena insiden tabrakan tersebut. Masyarakat yang mengetahui adanya puluhan dus miras di bagasi mobil Xenia langsung menelepon ke Mapolsek Gempol dan anggota Brimob.

“Sopir sempat lari, untung ada anggota Brimob di lokasi. Sehingga barang bukti dan sopir berhasil diamankan. Sopir masih kita periksa. Kita cari tahu ke mana saja barang tersebut dikirim. Masih kita kembangkan lagi. Yang pasti akan kita tindak sesuai hukum yang berlaku,” tandas Ebo. (cep)

The post Mobil Kecelakaan, Eh..Ketahuan Angkut Minuman Keras appeared first on Radar Cirebon.

Polisi Ringkus Pelaku Curanmor

$
0
0

INDRAMAYU – Unit Reserse Kriminal Polsek Anjatan (Reskrim) dan Satresmrim Polres Indramayu, berhasil meringkus pelaku pencurian sepeda motor, Sar (51) warga Desa Wirakanan, Kecamatan Kandanghaur. Tersangka mencuri motor milik Darno (53) yang diparkir dan terkunci di pinggir Jalan Raya Blok Buyut Singanaya, Desa Anjatan Baru, Kecamatan Anjatan.

Kasat Reskrim Polres Indramayu AKP M Devi Farsawan mengatakan, korban melaporkan kehilangan sepeda motornya ke Polsek Anjatan. Mendapati laporan itu, petugas kemudian mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP. Dari keterangan saksi dan olah TKP, pelakunya diketahui kabur melalui jalan raya.

“Petugas selanjutnya melakukan pengejaran. Dibantu Unit 1 Satreskrim, pelaku akhirnya berhasil diamankan. Petugas juga mengamankan barang bukti motor Honda milik korban yang dibawa kabur pelaku bersama lunci leter T yang ditemukan di dalam tasnya,” ujarnya didampingi Kanit 1 Ipda H. Karnadi, Selasa (16/10).

Devi menjelaskan, peristiwa pencurian itu bermula saat Darno warga Desa Cilandak Lor, Kecamatan Anjatan, itu memarkirkan motornya di pinggir jalan Blok Buyut Singanaya, Desa Anjatan Baru. Seusai memarkirkan kendaraannya, korban kemudian pergi karena ada keperluan yang letaknya tidak jauh dari tempat motormya di parkir.

Namun, saat dirinya kembali ke lokasi motornya tidak ada di tempat. Mengetahui kendaraannya itu hilang, korban bertanya pada sejumlah warga di sekitar lokasi. Ia kemudian mendapatkan keterangan kalau kalau motornya itu dibawa seorang pria.

Warga yang melihat mengira pria itu pemilik motor. Setelah mengetahui motornya dicuri, korban pun melaporkan kejadian itu ke Polisi.

Devi mengatakan, karena perbuatannya itu, tersangka akan dijerat Pasal 363 tentang pencurian dengan pemberatan. Tersangka terancam hukuman 7 tahun penjara. (kom)

The post Polisi Ringkus Pelaku Curanmor appeared first on Radar Cirebon.

Berawal dari FB, 7.000 Butir Telur Bebek Raib Dibawa Kabur

$
0
0

CIREBON – Bos telur bebek asal Lohbener, Kabupaten Indramayu, Firman (30), terpaksa harus gigit jari. Dia tertipu mentah-mentah di Desa Plumbon, Kabupaten Cirebon, Rabu (17/10) sekitar pukul 10.00 WIB. Sebanyak 7.000 butir telur bebek miliknya raib dibawa kabur orang tidak dikenal (OTK).

Informasi yang dihimpun Radar Cirebon, penipuan itu  berawal dari penawaran Firman melalui postingannya di media sosial facebook. Dia menawarkan telur bebek dengan mencantumkan nomor WhatsApp (WA).

Rupanya, salah satu pengguna facebook (FB) tertarik dan menghubungi Firman via WA. Orang tidak dikenal itu memesan telur bebek sebanyak 9.000 butir.

Setelah dipastikan jumlah dan harganya cocok, kemarin sekitar pukul 08.00 WIB Firman bersama istrinya berangkat menggunakan mobil pikap nopol B 9647 PAA. Keduanya mengantarkan telur bebek pesanan.

Ribuan butir telur bebek itu disepakati diantarkan langsung ke rumah calon pembelinya di Desa Plumbon. Tepatnya di sebuah rumah di pinggir jalan raya Plumbon. Firman dan istrinya pun bertemu dengan calon pembeli yang mengaku bernama Rizki.

“Sudah fixed harganya disepakati Rp 2.200 per butir. Kami turunkan di depan rumah Rizki sesuai transaksi di WA, karena saya kira itu rumahnya. Sebanyak 7.000 butir telur kita turunkan di depan rumah. Sedangkan, 2.000 butir masih tetap berada di mobil. Karena pembeli yang mengaku bernama Rizki itu meminta kami mengantar sisanya ke tempat jualannya di Pasar Pasalaran Plered. Uangnya juga dijanjikan dibayar sekaligus di sana (di pasar, red),” papar istri Firman yang enggan disebutkan namanya saat menunggu suaminya di-BAP Polsek Depok.

Setelah menaruh telur di depan rumah “si pembeli”,  tanpa menaruh curiga, Firman dan istrinya menuju ke Pasar Pasalaran. Rizki sendiri sudah mendahuluinya berangkat ke Pasar Pasalaran. Sesampainya di pasar Pasalaran, Firman kehilangan jejak si pembeli telur bernama Rizki itu. Setelah menunggu cukup lama, Firman lalu menelpon Rizki. Sayangnya nomornya sudah tidak aktif lagi.

Barulah Firman tersadar sudah tertipu. Menyadari itu, Firman dan istrinya bergegas kembali menuju tempat pertemuan awal. Tempat di mana ribuan telurnya diturunkan dan ditaruh di depan salah satu rumah di Plumbon. Sayang, sampai lokasi, tumpukan telur itu sudah tidak ada.

Penasaran, Firman menanyakan ke pemilik rumah yang bernama Temu. Mendengar jawaban pemilik rumah, Firman dan istrinya langsung lemas. “Ternyata pemilik rumah juga tidak kenal sama pria bernama Rizki yang transaksi dengan suami saya,” ujarnya.

Menurut Temu, setelah Friman dan istrinya pergi datang empat pria mengambil telur yang disimpan di dpan rumahnya. “Setelah saya dan suami pergi, datang empat orang pria menggunakan pikap hitam yang dengan cepat mengangkut telur bebek milik kami,” tuturnya.

Setelah dipastikan tertipu, mereka menuju kantor Polsek Depok untuk melakukan pelaporan. “Sekitar 7.000 butir telur yang hilang, kerugian mencapai Rp 15.000.000,” imbuh Firman di kantor Polsek Depok.

Pantauan Radar Cirebon, selain memeriksa korban, polisi juga memeriksa pemilik rumah dan warga sekitar termasuk tukang ojek juga. Dari barang bukti dan keterangan yang dihimpun polisi, diduga pelaku juga merupakan warga Kabupaten Indramayu. Mereka menipu dan transaski dengan meminjam lokasi  di wilayah Plumbon. (cep)

The post Berawal dari FB, 7.000 Butir Telur Bebek Raib Dibawa Kabur appeared first on Radar Cirebon.


Innalillahi, 2 Bocah Asal Pamijahan Tewas Tenggelam di Sungai Soka

$
0
0

CIREBON-Warga di Perumahan Graha Kartika Pamijahan, Desa Pamijahan, Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon gempar. Dua bocah diketahui hilang. Sebelumnya ada warga yang melihat keduanya bermain bersama di pinggir Sungai Soka.

Dua bocah yang masih berumur 5 tahun itu bernama Daffa Azka Pratama dan Ibnu. Keduanya dikenal warga jarang bermain bersama, karena sifatnya yang bertolak belakang. Daffa seringnya di rumah dan pendiam, sedangkan Ibnu dikenal aktif. Namun, Rabu malam (17/10) sekitar pukul 17.00 WIB diketahui kedua bocah itu bermain bersama di pinggir Sungai Soka. “Kalau Ibnu terkenal anaknya aktif. Di sini dia tinggal dengan neneknya. Kalau orang tuanya nggak di sini. Sore itu, mereka sempat terlihat oleh warga main di sungai. Kemudian tidak terlihat lagi,” ujar Yani tetangga korban.

Siapa sangka, sampai menjelang Magrib keduanya tidak kunjung pulang ke rumah. Sehingga keluarga mencarinya hingga ke setiap pelosok komplek perumahan. Bahkan, sampai ke komplek tetangga, masih tidak berhasil ditemukan. “Saya sama bapaknya Daffa yang bernama Bambang sempat mencari sampai ke komplek sebelah. Tapi nggak ketemu. Jadi saya pulang,” imbuh Yani.

Yani menambahkan sampainya di rumah, dirinya dikagetkan karena mendengar teriakan warga yang menemukan Daffa dan Ibnu dalam kondisi tidak sadarkan diri di sungai. Penasaran, Yani pun memastikannya dan ternyata benar kalau kedua bocah tersebut adalah Ibnu dan Daffa.

“Kalau yang menemukan pertama itu Pak Sudima. Saat itu Pak Sudima mau mandi di sungai. Sebelum mandi, dia menemukan pakaian dan sandal Daffa dan Ibnu. Langsung saat itu juga Sudima jebur ke sungai untuk mencari. Tidak lama kemudian, dua korban ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di satu titik,” ucap Yani.

Sudima segera membawa korban ke rumah. Sampai di rumah, Ibnu langsung di bawah ke Rumah Sakit Sumber Hurip untuk mendapatkan pertolongan pertama. Sedangkan Daffa dijemput ayahnya dibawa ke dokter Yuli. Sayangnya, tidak menyanggupi, sehingga langsung dibawa ke Rumah Sakit Mitra Plumbon.

“Ibnu yang bawa kebetulan saya. Waktu itu pakai motor. Saya yang pegang Ibnu. Di jalan mulutnya terus berbusa dan nadi sudah tidak ada. Tapi karena mempunyai harapan tinggi dan penasaran kita tetap bawa ke Rumah Sakit Sumber Hurip. Di rumah sakit Ibnu dinyatakan meninggal dunia. Begitu juga Daffa dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Plumbon,” papar Kadi salah satu saksi.

Usai kejadian tersebut, pihak kepolisian pun berdatangan dan memintai keterangan beberapa saksi. Bahkan, Basarnas juga sempat mendatangi lokasi kejadian. Namun, karena sudah ditemukan, sehingga kembali pulang. “Polisi datang termasuk Basarnas juga ke sini. Korban belum dimakamkan, rencana besok (hari ini, red). Kalau Ibnu akan dimakamkan di pemakaman umum Tajug Keputon Desa Pamijahan. Sedangkan Daffa dimakamkan di tanah kelahirannya Desa Tegalkarang, Kecamatan Palimanan,” terang Yani.

Kapolsek Depok AKP Sakur membenarkan pihaknya sudah menanyai sejumlah saksi. “Dua korban sudah ditemukan, dan dinyatakan meninggal di rumah sakit,” katanya. (cep)

The post Innalillahi, 2 Bocah Asal Pamijahan Tewas Tenggelam di Sungai Soka appeared first on Radar Cirebon.

Walah! Usai Makanan Malam, 9 Pemuda Desa Gebangilir Keracunan

$
0
0

CIREBON–Sedikitnya sembilan pemuda asal Blok Karangturi Desa Gebangilir Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon dilarikan ke RSUD Waled, Rabu malam (17/10). Mereka terkapar kesakitan. Sebelumnya mereka mengaku kondisi tersebut akibat keracunan makanan yang disantapnya.

Namun, belakangan fakta baru muncul berdasarkan hasil pemeriksaan medis. Terungkap ditemukan kandungan zat kimia alkohol. Kesembilan pemuda yang mengalami keracunan tersebut adalah Sadria (23), Deni (20), Ismail Marjuki (18), Nasori (25), Heriyanto (16), Muradi (28), Doni (19), Eko Maulana (21), dan Sawud (20).

Data yang dihimpun Radar Cirebon, para pemuda yang jumlahnya lebih dari sembilan orang itu menyantap nasi kuning dan masakan kerang hijau pada Selasa (16/10) malam. Usai menyantap makanan tersebut, satu persatu merasakan mual dan pusing. Bahkan, beberapa di antaranya harus terbaring di atas kasur sepanjang hari. Karena terus muntah dan kekurangan cairan.

Sekdes Gebangilir Abdul Manaf kepada Radar Cirebon membenarkan adanya kejadian yang menimpa warganya itu. “Informasi yang kami terima mereka makan nasi kuning dengan lauk mi kuning goreng, kerang hijau dan telur. Sampai sekarang kondisinya terus memburuk dan mereka semakin lemah. Data yang masuk saat ini ada 8 sampai 9 pemuda yang diduga keracunan,” jelasnya.

Manaf mengatakan, mereka sempat berobat ke dokter. Kondisinya juga sempat pulih pada siang harinya. Namun pada Rabu malam (17/10) tiba-tiba memburuk lagi. Mereka kembali muntah-muntah, sehingga membuat keluarga khawatir. “Kalau hasil lab (laboratorium, red) ditemukan jenis zat kimia beralkohol,” imbuh Abdul Manaf.

Sementara itu, Babinsa Desa Gebangilir Sertu Amin Tri mengungkapkan kronologis kejadian berawal saat kesembilan pemuda begadang di rumah Muradi di Blok Karangturi RT 04/03 Desa Gebangilir Selasa malam (16/10). Lantaran saat itu merasa lapar, mereka kemudian membeli nasi kuning di Desa Gebang sekitar pukul 23.30 WIB.

Mereka makan bersama dengan tambahan kerang ijoan yang dimasak sendiri. Malam itu tidak terjadi apa-apa dan mereka pulang ke rumah masing-masing. Namun pada Rabu (17/10) pagi sekitar pukul 06.00 WIB, mereka mulai mengalami pusing-pusing dan muntah-muntah serta  BAB (buang air besar).

Saat itu mereka berada di rumah masing-masing. Sehingga tidak terpikir bahwa hal itu juga dialami teman-teman lainnnya. Baru setelah Magrib sekitar pukul 18.30 WIB mereka saling kontak. Dan, ternyata kesembilan pemuda tersebut mengalami keracunan masal. “Baru setelah Magrib mereka mengetahui apa yang dialami itu ternyata dialami teman-teman lainnya yang semalam makan bersama tersebut,” kata Amin Tri. (dri)

The post Walah! Usai Makanan Malam, 9 Pemuda Desa Gebangilir Keracunan appeared first on Radar Cirebon.

Lapak PKL di Depan Pasar Harjamukti Kebakaran

$
0
0

CIREBON-Sejumlah deretan lapak pedagang kaki lima di Pusat Pedagangan Pasar Harjamukti, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon ludes terbakar.

Lapak yang didominasi pedagang buah itu terbakar , Kamis siang (18/10) sekitar pukul 12.30 WIB. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui penyebab pasti terjadinya kebakaran ini. Untuk memadamkan api, Dinas Damkar Kota Cirebon mengerahkan beberapa armada damkar dibantu satu kendaraan water canon milik Polres Cirebon Kota.

bakar-mobil
Satu unit mobil sedan yang terpakir di Pasar Harjamukti hangus terbakar. FOTO NURHIDAYAT/RADAR CIREBON

Menurut Magi (40) juru parkir di pasar tersebut menuturkan, kebakaran terjadi sekitar pukul jam 12.30, dari teriakan pembeli yg melihat api. “Ada 20 lapak PKL di luar pagar dan 20 lapak di dalam pagar pasar yang ludes dilalap api dan ada 1 mobil juga 2 odong-odong  ikut kebakar. Pedagang pada lari menyelamatka diri. Diduga dari korsleting listrik,” tuturnya.

Arus lalu lintas dari arah Ciperna (Kuningan) menuju Kota Cirebon tersendat akibat banyaknya warga sekitar dan pengendara yang menonton kebakaran tersebut.(rdh)

The post Lapak PKL di Depan Pasar Harjamukti Kebakaran appeared first on Radar Cirebon.

Nggak Kapok Menipu Lagi, Residivis Penipuan Masuk Sel Lagi

$
0
0

CIREBON- EK (46) terpaksa harus kembali menginap di balik jeruji Polsek Depok lantaran kasus penipuan. Sebelumnya pria asal Desa Kasugengan Lor, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon itu juga pernah tertangkap unit reskrim Polsek Depok karena kasus penipuan yang dilakukannya beberapa tahun lalu.

Bukannya kapok, malahan EK kembali melakukan penipuan kepada Mohamad Slamet (63) warga Blok Kemuning, Desa Plumbon, Kabupaten Cirebon. Berkat tipu dayanya, Edi berhasil menilap uang Mohamad Slamet  senilai Rp18.300.000.

Kapolsek Depok AKP Sakur mengatakan aksi pelaku ini sebenarnya dilakukan pada September 2017 lalu di rumah korban. Pelaku mendatangi rumah korban dengan menawarkan barang-barang lelang milik pegadaian yang dijual murah.

“Pelaku ini menawarkan serta menjanjikan adanya barang lelang berupa handphone dari berbagai merk, sepeda motor, dan barang elektronik lainnya di Pegadaian Jamblang. Pelaku juga menjajikan bisa memenangkan lelang tersebut dengan syarat korban bisa menyediakan uang sebesar Rp18.300.000 untuk mengambil barang tersebut,” papar Kapolsek Depok AKP Sakur.

Sayangnya, setelah uang tersebut diberikan, barang yang dijanjikan tidak pernah ada. Bahkan, setelah satu tahun lebih menunggu, pelaku seperti tidak mempunyai iktikad baik untuk mengembalikan.

“Terakhir sudah kita lakukan mediasi antara pelaku dan korban. Namun, pelaku ini memang tidak pernah mempunyai iktikad baik untuk mengembalikan uang. Sehingga korban meminta untuk melanjutkan perkara. Kita lakukan penahanan pada 8 Oktober 2018 lalu,” ujarnya.

Setelah dilakukan penahanan, petugas juga melakukan penyidikan dengan meminta keterangan pihak Pegadaian Jamblang. Tetapi dari keterangan pihak Pegadaian, tidak ada pelelangan barang pada saat itu.

“Pelaku memang residivis kasus yang sama dan pernah disel di sini juga. Sekarang pelaku sudah kita titipkan di Rutan Kelas 1 Cirebon. Akibat dari perbuatannya pelaku kita jerat dengan pasal 378 dan 372 tentang penggelapan,” ucapnya. (cep)

The post Nggak Kapok Menipu Lagi, Residivis Penipuan Masuk Sel Lagi appeared first on Radar Cirebon.

Pembobol Toko Bukan Warga Tanda Barat

$
0
0

CIREBON – Ketua RW 06 gang Tanda Barat Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Kejaksan, kota Cirebon, Sahrony membantah salah satu pelaku spesialis pembobolan toko yang dibekuk polisi beberapa waktu lalu merupakan warganya. Menurut Sahrony, pelaku berinisial AWN merupakan warga dari daerah lain yang kebetulan kerap beraktivitas di sekitar kawasan Tanda Barat.

“Warga di sini tidak ada yang mengenal dia (AWN, red) ini. Malah menurut warga itu gelandangan,” ujarnya melalui sambungan telepon, Rabu (17/10) kemarin.

Sahrony menjelaskan, pelaku dikenal warga sebagai pemulung yang memanfaatkan tanah kosong di wilayah RT 02 RW 06 untuk memilah barang rongsokan. Dia tidak memiliki KTP ataupun KK yang tercatat di Kelurahan Kebon Baru. “Jadi dia itu sering nongkrong di situ sama teman-temannya. Ada tiga orang lebih lah,” imbuhnya.

Warga sekitar bahkan kerap melihat pelaku dan teman-temannya itu tidur di lahan kosong yang berada persis samping Balaikota Cirebon tersebut. Warga sekitar bahkan tidak ada yang mengetahui nama pelaku. “Sudah sering juga dilarang sama Ketua RT sini, tapi tetap saja kembali lagi,” tuturnya.

Kini, warga telah membersihkan area tanah kosong yang kerap dimanfaatkan pelaku untuk nongkrong. Mereka juga memberikan sekat berupa pagar pembatas agar tidak lagi dimanfaatkan pemulung. “Intinya, kita meluruskan bahwa pelaku itu bukan warga kami,” tandasnya.

Seperti diketahui, sebelumnya Aparat kepolisian Polrs Cirebon Kota berhasil membekuk tiga orang pelaku spesialis pencurian toko. Ketiganya adalah SR alias Bule, BM Alias Yono dan AWN.

Dari data yang diterima Radar Cirebon dari Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota, AKP Rinaldy N. Sitinjak, pelaku AWN merupakan warga Tanda Barat. Inilah yang akhirnya dibantah Ketua RW 06 Kelurahan Kebon Baru, Sahrony.

Kini ketiga pelaku telah ditahan di sel tahanan Mapolres Cirebon Kota untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Mereka dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman 5 tahun kurungan penjara. (nurhidayat-magang)

The post Pembobol Toko Bukan Warga Tanda Barat appeared first on Radar Cirebon.

Razia Kos, Polisi Pergoki Pasangan Bukan Suami Istri Lagi Asyik Indehoy

$
0
0

CIREBON – Polsek Talun menggelar razia kos, Kamis (18/10). Hasilnya, dua bukan pasutri (pasangan suami istri) terciduk sedang asyik indehoy. Petugas juga berhasil mengamankan satu botol miras dari kamar perempuan yang bekerja sebagai pemandu lagu (PL) tempat hiburan karaoke.

Pantauan Radar Cirebon, Polsek Talun melakukan sweeping dan menyisir sejumlah tempat kos di wilayah Talun, Kamis (18/10). Satu per satu kamar kos digeledah.

Petugas meneliti barang-barang yang dianggap mencurigakan. Dari pengeledahan itu, disita satu botol miras dari kamar H, perempuan asal Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan.

Di tempat kosan bernama PC itu, polisi memergoki dua bukan pasutri. Mereka adalah MF warga Desa Setu Kulon Kecamatan Weru, SI warga Desa Ciwaringin Kecamatan Ciwaringin, DM warga Desa Parakan, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka dan RS warga Perum Griya Roro Cantik Cempaka Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.

Kanit Reskrim Polsek Talun Ipda M Soleh mengatakan, razia penyakit masyarakat (pekat) itu dilakukan karena sering mendapatkan laporan dari masyarakat. Warga resah karena sejumlah kos-kosan dijadikan tempat mesum.

“Masyarakat resah dan  melaporkan ke kami bahwa di kamar kos lingkungan mereka kerap dijadikan tempat mesum. Jadi, kita tindaklanjuti dengan lakukan penyisiran ke sejumlah kamar kos. Kita sudah periksa pasangan ini. Ternyata  yang laki-laki memiliki istri, sedangkan yang perempuan juga masih memiliki suami. Artinya keduanya ini selingkuh,” paparnya.

Kedua pasangan bukan muhrim itu langsung digelandang ke Mapolsek Talun. Mereka dijerat tindak pidana ringan (tipiring). Sedangkan miras disita untuk dijadikan barang bukti. (cep)

The post Razia Kos, Polisi Pergoki Pasangan Bukan Suami Istri Lagi Asyik Indehoy appeared first on Radar Cirebon.

Warga Kapetakan Ingin Punya Polsek Sendiri di Wilayahnya

$
0
0

CIREBON-Penantian warga Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon untuk memiliki Polsek sendiri, hingga kini masih belum menemui titik terang. Sejak pemekaran 12 tahun lalu, mereka masih “numpang” ke Polsek Kapetakan yang berada di wilayah Kecamatan Suranenggala. Meski bernama Polsek Kapetakan, lokasi Mapolsek cukup jauh dari wilayah Kecamatan Kapetakan yakni sekitar 9 kilometer.

Kepala Desa (Kuwu) Dukuh Kecamatan Kapetakan Dana menuturkan, keberadaan Polsek di wilayah Kecamatan Kapetakan begitu diperlukan warga. Sebab, karakteristik wilayah kecamatan yang berada di jalur pantura itu cukup rawan terjadi tindak kejahatan jalanan. “Sangat perlu, bukan perlu lagi, sangat perlu, karena di daerah kita ini kan banyak toang  sehingga sangat rawan terjadi pembegalan,” ujarnya.

Selain itu, akses masyarakat menuju Mapolsek saat ini yang begitu jauh juga dirasa cukup memberatkan. Terlebih masyarakat yang berada di perbatasan Kabupaten Cirebon dan Indramayu. Dari sisi keamanan, ia menilai, mengamankan dua wilayah kecamatan berbeda dengan ketika masih menjadi satu wilayah kecamatan.

“Karena pasti berbeda masalah masing-masing kecamatan ini. Belum lagi masalah surat menyurat, ya kalau punya polsek sendiri pelayanan ya lebih cepat. Maka, sekali lagi, kita sangat butuh polsek di Kecamatan kapetakan,” tegasnya.

Dana menambahkan, terakhir kali pembahasan mengenai usulan pembangunan mapolsek dilakukan pada tahu 2014 lalu. saat itu, ia bersama camat dan 8 kuwu lainnya menyampaikan usulan kepada Polres Cirebon Kota untuk membangun Mapolsek di wilayah Kecamatan Kapetakan.

“Waktu itu Pak camat Imam Ustadi. Kita langsung ke Pak Kapolres. Bahasanya itu, kalau ada tanahnya, polisi siap membangun. Tapi sayangnya sampai sekarang belum ada informasi sama sekali. Apakah itu dibangun atau tidak sampai saya selesai (masa jabatan, red) 6 tahun ini,” imbuh kuwu yang masa jabatannya akan berakhir akhir tahun 2018 tersebut.

Selain menyiapkan lahan, dijelaska Dana, saat itu Polres Cirebon Kota menyarankan untuk membangun posko atau Polsek sementara. “Tapi kenyataannya, tadinya ada (Polsek sementaranya, red) sekarang sampai sudah nggak ada lagi,” lanjutnya.

Hal senada disampaikan Kuwu Kapetakan, Maryono. Ia mengungkapkan, pihak Pemerintah Desa sejatinya dulu telah menyediakan lahan untuk pambangunan Mapolsek. Yakni lahan milik Dinas Perhubungan, namun karena tidak ada tindak lanjut, saat ini lahan tersebut  sudah dibangun gudang garam.

“Tetapi kalau misal ada kejelasan, kami siap menyediakan lahan lagi. Kami sebetulnya ada lahan PU tinggal mungkin perlu mengurus administrasinya. Kita siap kalau dari Polsek siap, insya Allah bisa nanti diupayakan,” tuturnya.

Luas lahan tersebut juga diakuinya lebih dari cukup untuk membangun Mapolsek. Sebab, untuk membangun Mapolsek hanya dibutuhkan lahan seluas 1.000 meter persegi. Sedangkan lahan yang ada seluas satu hektare. “Makanya kita juga berharap sesegera mungkin kantor Polsek Kapetakan segera dibangun,” harapnya.

Dalam waktu dekat, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Komunikasi Kuwu Cirebon (FKKC) wilayah Kapetakan itu akan kembali mengadakan pertemuan dengan para kuwu di Kapetakan. Termasuk mengurus berbagai administrasi untuk pinjam pakai lahan. “Kalau pengen saya tahun depan sudah ada keputusan ya. Kalau dibangunnya si terserah yang penting ada kejelasan dulu,” imbuhnya.

Dikonfirmasi terpisah, Camat Kapetakan Carsono juga memiliki keinginan yang sama dengan para Kuwu. Menurutnya, keberadaan Polsek di wilayah Kapetakan memungkinkan pelayanan dan penanganan berbagai persoalan menjadi lebih cepat dan efektif. “Justru kita lebih dekatnya dengan Polsek Krangkeng (Indramayu, red) tapi Krangkeng tidak mau menangani karena bukan wilayahnya,” jelasnya.

Dalam berbagai kesempatan, dirinya juga kerap menerima masukan warga mengenai kebutuhan Polsek. Meski diakui saat ini Polsek Kapetakan yang ada masih dapat menjangkau berbagai persoalan warga. Namun, akan lebih optimal jika Polslek dimekarkan, seperti halnya kecamatan.

“Mudah-mudahan ke depan ada jalan yang terbaik lah. Saya percaya sepenuhnya kalau untuk membangun, dari sana (Polres Cirebon Kota, red) siap gitu. Demi keamanan dan kondusivitas juga,” tutupnya. (day-magang)

The post Warga Kapetakan Ingin Punya Polsek Sendiri di Wilayahnya appeared first on Radar Cirebon.


Pelajar Tawuran Depan Polsek Weru, Kaca Elf

$
0
0

CIREBON–Benar-benar nekat. Dua gerombolan pelajar asal Kabupaten Cirebon terlibat tawuran di depan Mapolsek Weru, Kabupaten Cirebon, pada Kamis (18/10) sekitar pukul 12.00 WIB. Tawuran itu juga membawa korban. Kaca depan mobil elf nopol E 7556 KC pecah terkena lemparan batu.

Informasi yang dihimpun Radar Cirebon, tawuran bermula dari adanya kelompok pelajar yang sedang naik mobil omprengan dari arah Kota Cirebon menuju ke Palimanan. Di depan Polsek Weru, banyak pelajar juga yang sedang menunggu mobil hendak pulang ke rumah masing-masing.

“Awalnya mereka saling ejek dan hina antara pelajar yang naik mobil omprengan dan yang di bawah yang lagi nunggu mobil angkutan. Bahasa binatang keluar semua. Karena kesal, pelajar yang di bawah melemparkan batu. Seterusnya terlibat saling lempar,” ujar sopir elf Junedi (35) warga Desa Pegagan, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.

Suasana depan Polsek Weru pun menjadi ramai. Perang batu semakin menjadi-jadi. Sebuah batu melayang nyasar ke kaca depan mobil elf hingga pecah. Untungnya, batu tidak sampai masuk ke dalam mobil mengenai penumpang.

“Penumpang yang duduk di depan kaget sekali ada batu nyasar. Untung tidak masuk. Mobil ini baru beli 7 bulan, eh kacanya sudah pecah. Kita coba minta ganti, karena khawatir bos minta ganti rugi. Saya kan nggak punya uang. Narik saja baru dapat Rp30.000,” keluh Junedi.

Sorakan pelajar yang keras memancing anggota Polsek Weru keluar kantor. Melihat polisi datang, pelajar berhaburan lari ke berbagai arah. Beruntung yang naik omprengan lolos dari pengejaran, sedangkan 16 pelajar yang di bawah tertangkap.

Karena kesal dengan ulah pelajar yang sampai menyebabkan kaca mobil elf pecah, polisi kemudian menghukum mereka. Para pelajar disuruh buka baju lalu push up dan bergantian jungkir di halaman polsek.

Kapolsek Weru Kompol Rusdi Hayat mengatakan hukuman yang diberikan pihaknya sebagai upaya pembinaan. “Karena ini pelajar, ya kita bina dan panggil guru BK-nya. Kalau mobil elf yang sampai pecah karena ulah pelajar, kita masih periksa siapa yang melakukan. Karena tidak bisa kita langsung menyimpulkan,” katanya. (cep)

The post Pelajar Tawuran Depan Polsek Weru, Kaca Elf appeared first on Radar Cirebon.

Balas Dendam, 2 Pemuda Wanasaba Lor Bawa Senapan Angin Serang Pemuda Gegunung

$
0
0

CIREBON-Dua pemuda asal Desa Wanasaba Lor, Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon MA (21)  dan AJ (22) terpaksa harus mendekam di balik jeruji Polsek Sumber. Lantaran keduanya menyerang dan memukul Joko warga Kelurahan Gegunung, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon hingga babak belur.

Kapolsek Sumber AKP Sobirin melalui Kanit Reskrim Ipda Rachimi mengatakan, peristiwa  itu terjadi Selasa (2/10) silam, sekitar pukul 02.30 WIB dini hari. Bermula MA dan AJ hendak ke Kelurahan Gegunung untuk membeli gorengan. Namun, di jalan ada kerumunan pemuda yang sedang nongkrong.

Di depan kerumunan pemuda itu, MA sangaja menarik gas motornya sehingga bersuara keras. Sontak para pemuda yang sedang nongkrong pun geram hingga melontarkan kata binatang.

“AJ dan MA tidak terima dan balik lagi menghampiri para pemuda yang sedang nongkrong. Karena takut para pemuda itu memanggil temannya. Lalu melempari batu. MA dan AJ pun kabur dan pulang,” papar Kanit Reskrim Rachimi.

Rupanya AJ dan MA masih dendam. Mereka pulang untuk mengambil senapan dan bambu. Keduanya kembali ke Kelurahan Gegunung menyerang rombongan pemuda tadi. Sampai di lokasi, AJ yang membawa senapan angin langsung menembakkan dua kali ke arah kerumunan pemuda.

Ketakutan, para pemuda berlarian menghindar. MA mengejar dan menangkap salah satu pemuda, Joko. MA pun memukul Joko hingga jatuh. “MA memukul Joko menggunakan bambu sebanyak 10 kali di kaki dan badan. Setelah Joko lemas dan pelaku puas, mereka lalu pulang,” terang Kanit Reskrim, Rachimi. (cep)

The post Balas Dendam, 2 Pemuda Wanasaba Lor Bawa Senapan Angin Serang Pemuda Gegunung appeared first on Radar Cirebon.

Razia Kos dan Hotel Dapatnya Motor “Bodong”

$
0
0

MAJALENGKA – Aparat gabungan terdiri dari Polsek Majalengka Kota, Satpol PP dan Koramil 1701/Majalengka menggelar razia ke sejumlah kos-kosan dan hotel, tadi malam (18/10). Razia tersebut dalam rangka menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Kapolsekta Majalengka, AKP Kustadi mengatakan, razia yang dilakukan di sejumlah kos-kosan dan hotel ini atas dasar aduan masyarakat yang resah karena adanya kos-kosan yang kerap dijadikan ajang mesum.

“Razia ini tujuannya untuk mengantisipasi tindakan penyakit masyarakat (pekat) di wilayah hukun Polsek Majalengka Kota,” katanya.

AKP Kustadi menjelaskan, dari hasil penyisiran ke sejumlah kos dan hotel tidak mendapati pasangan yang tidak muhrim. Namun, dalam razia tersebut, petugas berhasil mengamankan dua unit kendaraan bermotor roda dua. Lantaran pemiliknya tidak bisa menunjukan surat-suarat kendaraannya.

“Razia yang digelar malam Jumat kramat ini, kami terpaksa mengamankan dua unit motor, karena pemiliknya tidak bisa menunjukan surat-surat kendaraan tersebut. Namun, razia kali ini kami tidak mendapati pasangan mesum,” ungkapnya.

Rencananya, lanjut dia, Polsek Majalengka Kota, akan terus melakukan kegiatan razia ke sejumlah kos-kosan dan hotel guna menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif. “Ke depannya kita kembali rutin melakukan aktivitas razia pekat. Khususnya razia kos dan hotel yang ada di Majalengka Kota,” janjinya. (bae)

The post Razia Kos dan Hotel Dapatnya Motor “Bodong” appeared first on Radar Cirebon.

Sehari 2 Musibah Kebakaran di Kuningan, Ini Penyebabnya

$
0
0

KUNINGAN – Dua musibah kebakaran sekaligus terjadi dalam waktu hampir bersamaan di Kabupaten Kuningan, kemarin (18/10). Kebakaran terjadi pada lahan kebun di Blok Sumber Mampir, Desa Gunung Keling, Kecamatan Cigugur, dan menimpa rumah sederhana milik Kastim di Desa Dukuhmaja, Kecamatan Luragung.

Berdasarkan informasi dihimpun, kejadian kebakaran di Desa Gunung Keling terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Api yang diduga bersumber dari sisa pembakaran sampah tersebut, kemudian merembet membakar kebun yang banyak ditumbuhi rumpun bambu dan pohon albasiah milik warga seluas hampir 1 hektare.

Petugas UPT Damkar yang mendatangi lokasi kebakaran sesaat setelah mendapat laporan warga, langsung sigap melakukan pemadaman menggunakan satu unit kendaraan Pemadam Kebakaran. Kondisi lahan yang kering dan banyak ditumbuhi ilalang cukup merepotkan petugas, sehingga api pun akhirnya baru bisa dipadamkan satu setengah jam kemudian atau sekitar pukul 13.30 WIB.

Belum tuntas penanganan pemadaman di Gunung Keling, petugas kembali disibukkan dengan laporan kebakaran rumah di Desa Dukuhmaja, Kecamatan Luragung. Laporan tersebut langsung ditanggapi petugas lain dengan mengerahkan dua unit kendaraan Damkar yang lain berangkat ke lokasi untuk upaya pemadaman.

Adalah Kastim (50) warga Dukuhmaja yang mengalami kemalangan rumahnya hangus terbakar di siang hari bolong tersebut. Berdasarkan keterangan Kastim, kebakaran diduga disebabkan karena keteledorannya meninggalkan tungku kayu bakar yang masih menyala setelah memasak.

“Pemilik rumah mengaku baru saja memasak, dan lupa tidak mematikan tungku. Tanpa disadari, mungkin api tersebut membesar dan merembet ke kayu bakar di dekat tungku hingga akhirnya membesar membakar seluruh bangunan rumah,” ungkap Plt Kepala UPT Damkar Kuningan Mh Khadafi Mufti kepada Radar, kemarin.

Atas kejadian tersebut, kata Khadafi, pemilik rumah harus kehilangan rumah berikut perabotannya sehingga ditaksir mengalami kerugian materil sekitar Rp30 juta. Khadafi kembali mengimbau kepada masyarakat luas untuk selalu berhati-hati, jangan teledor dan jangan melakukan hal yang berpotensi menimbulkan kebakaran.

“Sudah berapa kali kejadian kebakaran rumah gara-gara pemilik rumah lupa mematikan tungku atau bakar-bakaran sampah. Mudah-mudahan ini bisa jadi pelajaran bersama, terutama di musim kemarau yang kering seperti ini, agar selalu hati-hati dan waspada untuk tidak melakukan hal-hal yang berisiko menimbulkan kebakaran,” imbau Khadafi. (fik)

The post Sehari 2 Musibah Kebakaran di Kuningan, Ini Penyebabnya appeared first on Radar Cirebon.

Sehari 3 Lokasi Kebakaran di Wilayah Kabupaten Cirebon

$
0
0

CIREBON – Api kembali mengamuk, Jumat (19/10). Tidak tanggung-tanggung tiga tempat usaha di tiga lokasi berbeda di Kabupaten Cirebon dilalap si jago merah. Yakni, di wilayah Tengahtani, Pangenan dan Weru. Dalam kejadian itu tidak sampai menyebabkan korban jiwa.

Kepala Seksi Tanggap Darurat Kebakaran Kabupaten Cirebon Eno Sujana mengungkapkan, pada Jumat (19/10) kemarin ada tiga titik kejadian kebakaran. Pagi hari, sekitar pukul 04.51 WIB terjadi kebakaran di sebuah tempat usaha pembuatan tong dari kayu di Desa Gesik, Kecamatan Tengah Tani.

“Kami terjunkan empat unit mobil pemadam, dua mobil dari Pos Jaga Sumber dan dua mobil Pos Jaga Weru. Penyebabnya masih belum kita ketahui. Namun, tidak ada korban jiwa. Api dapat dipadamkan setelah satu jam lebih,” kata Eno.

Selang tiga jam kemudian, kebakaran terjadi di sebuah rumah makan milik Rahmawati, pukul 09.15 WIB. Lokasinya di gudang kosong semi permanen yang menyatu dengan rumah makan padang di Blok Pahing RT 07 RW 09, Desa Pengarengan, Kecamatan Pangenan.

“Kalau di Pengarengan, penyebabnya diduga dari bakaran sampah yang dilakukan oleh penunggu gudang yang mengalami gangguan jiwa. Beruntung, dalam kejadian itu tidak sampai ada korban jiwa dan luka. Tetapi kerugain yang dialami korban mencapai Rp 5 juta,” terang Eno.

Sore harinya, si jago merah kembali mengamuk di bangunan tempat usaha yang lebih besar, yakni sebuah gudang kapas PT Pintex Plumbon. Suasana pun sempat ramai, beberapa awak media yang hendak meliput tidak diizinkan masuk dan mengambil gambar.

“Kalau yang di Plumbon, kebakaran diduga karena adanya percikan api dari listrik, sehingga membakar gudang kapas. Sebanyak 3 unit mobil damkar dari Pos Jaga Weru dan Sumber kita kerahkan,” kata Eno.

Menurut Eno, di musim kemarau yang panjang ini memang kerap sekali terjadi kebakaran di Kabupaten Cirebon. Namun, sampai sejauh ini yang masih mendominasi adalah kebakaran lahan kosong. “Sedangkan bangunan tempat usaha, tercatat paling banyak ya hanya pada hari ini (kemarin, red),” ujarnya. (cep)

The post Sehari 3 Lokasi Kebakaran di Wilayah Kabupaten Cirebon appeared first on Radar Cirebon.

Viewing all 5554 articles
Browse latest View live