Quantcast
Channel: Insiden 24 jam – Radar Cirebon
Viewing all 5554 articles
Browse latest View live

Kepala Dipanah Usai Istighotsah, Pelajar SMK Batal Ikut UNBK

$
0
0

CIREBON – Seorang pelajar kelas tiga SMK Bakti Persada Cirebon, Gerry terpaksa dilarikan ke rumah sakit Arjawinangun, setelah kepalanya dipanah oleh pelajar dari sekolah lain, Jumat sore kemarin (31/3).

Kejadian itu bermula, saat korban turun dari angkutan umum. Kemudian, korban didatangi dua orang pelajar.

Tanpa basa-basi, pelaku mengarahkan ketapel panah hingga mencap ke kepala korban. Insiden tersebut membuat korban dipastikan tidak bisa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)

Bahkan, korban mengalami luka yang cukup parah dibagian kepalanya.

Dan untuk mengelurakan anak panah yang terbuat dari paku berukuran besar di kepalanya, tim medis rumah sakit harus melakukan operasi. (fazri)

 

The post Kepala Dipanah Usai Istighotsah, Pelajar SMK Batal Ikut UNBK appeared first on Radar Cirebon.


Polisi Buru Pelaku, Sebelum Dioperasi Panah Nancap di Bagian Otak

$
0
0

CIREBON – Petugas kepolisian dari sektor Gempol masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi dan korban penganiayaan.

Kini, petugas juga masih melakukan pengejaran kepada kedua pelaku pemanahan terhadap Gerry, pelajar kelas tiga SMK Bakti Persada Cirebon.

Gerry terpaksa dilarikan ke rumah sakit Arjawinangun, setelah kepalanya dipanah oleh pelajar dari sekolah lain, Jumat sore kemarin (31/3)

Beruntung, meski menacap dikepala hingga menembus otak, nyawa korban masih bisa diselamatkan.

Dokter UGD RSUD Arjawinangun, dr Ahmad Rifai menuturkan, kondisi korban mulai membaik, hanya saja korban harus menjalani perawatan intensif.

Pasalnya, tim dokter masih berupaya mengeluarkan cairan karat dari paku yang sempat menancap di kepala korban.

“Dari rotgen yang dilakukan tim dokter, anak panah yang mencap di kepala korban tembus 1 cm hingga ke bagian otak,” kata Ahmad kepada radarcirebon.com, Sabtu (1/4).

Sementara itu, orang tua korban, Suryana menjelaskan, peristiwa nahas yang menimpa anaknya itu, berawal saat korban yang baru pulang istighotsah di sekolah.

Dikatakan Suryana, saat anaknya turun dari angkutan umum di jalur Pantura Tegal Karang.

Korban yang hendak menuju rumah, tiba-tiba dihadang dua orang pelajar menggunakan sepeda motor. Kemudian, pelaku mengarahkan anak panah ke korban.

“Begitu kena panah di bagian kepala, anak saya langsung tersungkur di lokasi,” ungkap Suryana. (fazri)

The post Polisi Buru Pelaku, Sebelum Dioperasi Panah Nancap di Bagian Otak appeared first on Radar Cirebon.

Pemecah Batu Tewas di Sungai Cilengkrang Kuningan

$
0
0

KUNINGAN – Warga Jalaksana dikejutkan dengan temuan sesosok mayat laki-laki tanpa busana di aliran Sungai Cilengkrang, Jumat siang (31/3). Saat ditemukan, kondisi mayat dalam tertelungkup dan tersangkut di antara bebatuan sungai.

Seorang warga bernama Emon yang melihat pertama kali mayat terkejut dan berteriak minta pertolongan warga. Warga yang mendengar lantas berdatangan menghampiri lokasi kejadian.

Tidak lama kemudian polisi dan melakukan olah tempat kejadian perkara sekaligus melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban. Dari hasil pemeriksaan petugas, ditemukan ada luka memar pada beberapa bagian tubuh mayat laki-laki tersebut.

Luka yang terparah pada bagian kepala belakang korban. Selain itu ada luka kecil pada tangan, punggung dan kaki. Diduga akibat benturan saat terbawa aliran Sungai Cilengkrang yang cukup deras.

Tak butuh waktu lama bagi petugas untuk mengetahui identitas mayat lelaki tersebut. Berdasarkan informasi warga, diketahui korban bernama Uus (48) warga Desa Kalapagunung, Kecamatan Kramatmulya. Sehari-harinya korban bekerja sebagai pemecah batu di sekitar aliran Sungai Cilengkrang.

“Melihat kondisi korban yang tanpa busana, sepertinya korban terjatuh saat hendak mandi di sungai. Mungkin karena terpeleset hingga menyebabkan kepalanya terbentur batu dan tak sadarkan diri hingga akhirnya terbawa hanyut dan tewas,” kata Kapolsek Jalaksana AKP Reynaldi.

Hal itu, lanjut Reynaldi, diperkuat dengan temuan pakaian korban masih dalam keadaan kering tersimpan di batang pohon di daerah hulu sungai. Derasnya arus sungai menyebabkan korban terbawa hanyut hingga 200 meter.

Istri Uus yang mendapat kabar duka tersebut langsung mendatangi lokasi kejadian, sekaligus memastikan korban adalah benar suaminya. Selain itu meminta kepada petugas mengantarkan korban ke rumahnya untuk segera dikebumikan.

“Pihak keluarga sudah menerima musibah yang dialami dan menolak jenazah Uus diotopsi. Kami pun memenuhi permintaan tersebut dan menyerahkan kepada keluarga untuk proses pemakaman,” kata kapolsek. (fik)

The post Pemecah Batu Tewas di Sungai Cilengkrang Kuningan appeared first on Radar Cirebon.

Mencangkul Sawah, Temukan Mortir

$
0
0

MAJALENGKA – Jejak sejarah perjuangan para pahlawan di Kota Angin pada masa melawan penjajah dimasa lalu banyak ditemukan. Baik tokoh pahlawannya yakni KH Abdul Halim maupun bangunan atau situs seperti gua peninggalan Jepang di sebelah Makodim 0617.

Disamping itu banyak ditemukan juga peralatan perang berupa mortir dan granat. Seperti pada Hari Sabtu (01/04) warga Desa Blok Sabtu Rt 05/02 Desa Kulur Kecamatan/Kabupaten Majalengka bernama Nanding (60) menemukan sebuah mortir.

“Sekitar pukul 09.00 saya saat itu tengah bekerja di sawah Karadah milik Kutis, tiba tiba cangkul saya mengenai benda keras. Semula saya kira batu biasa, tapi setelah diamati bentuknya mirip bom atau granat,”terangnya.

Tidak ingin terjadi sesuatu yang membahayakan keselamatnnya, Nanding berinisiatif segera melaporkan ke Ketua RT setempat dan selanjutnya dilaporkan ke Polsek Majalengka Kota.

Kapolres Majalengka, AKBP Mada Roostanto SE MH, melalui Kapolsek Majalengka Kota AKP M. Suparman SHi laporan penemuan mortir yang diduga masih aktif tersebut langsung ditanggapi dengan cepat. Pihaknya segera mengirimkan anggota serta menghubungi tim Gegana Brimobda Polda Jabar.

“Setelah anggota di TKP, tindakan wal adalah mengamankan lokasi penemuan. Dengan memasang garis polisi untuk mencegah warga mendekati mortir itu. Pasalnya banyak warga yang penasaran ingin melihat dan sekaligus memfotonya,” ujarnya.

Sekiranya pukul 15.30 WIB, tim Gegana Brimobda Polda Jabar yang datang ke lokasi kejadian langsung mengambil dan mengamankan Mortir tersebut untuk penyelidikan lebih lanjut.

“Tadi dari pemeriksaan awal, diduga mortir itu msih dalam keadan aktif. Kami menghimbau kepada warga, bila menemukan barang atau benda mencurigakan segera menghubungi kepolisian terdekat. Jangan sekali kali melakukan tindakan sendiri, karena kita tidak tahu benda yang ditemukan itu bisa saja membahyakan keselamatan,” tegasnya.

Berdasarkan data sejumlah penemuan peralatan perang pada masa lalu adalah:
– Granat nanas ditemukan pada 30/12/16 di Ds Gunung Manik Kec Talaga
– Granat nanas ditemukan pada 10/7/16 dan 23/7/17 di Ds Sindangpnji Kec Cikijing
– Granat nanas ditemukan pada 28/2/16 di Ds Sukaraja Wetan Kec Jatiwangi
– Mortir ditemukan pada 1/4/17 di Desa Kulur Kec Majalengka. (ags)

The post Mencangkul Sawah, Temukan Mortir appeared first on Radar Cirebon.

Layani Pembeli Bensin Eceran sambil Merokok, Begini Akibatnya

$
0
0

MAJALENGKA – Rumah milik Rohmat (48) warga Desa/Kecamatan Lewimunding, Kabupaten Majalengka hangus terbakar api, Sabtu (1/4) pagi. Api berhasil dipadamkan dalam kurun waktu kurang sekitar satu jam, menggunakan dua mobil pemadam kebakaran.

”Untungnya api tidak merambat ke bangunan yang berada di sekitar rumah tersebut dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu,” ungkap Kapolres Majalengka AKBP Mada Rosstanto.

Hasil pemeriksaan sementara dari para saksi, sebelum terbakar penjual bensin eceran itu tengah melayani perbaikan ban sepeda motor yang bocor. Saat bersamaan ada warga yang memintanya untuk mengisi bensin eceran.

Saat melayani pembeli bensin, kondisi korban tengah merokok. Seketika api langsung merambat cepat ke bensi. Kebakaran pun tak bisa terhindarkan.

Dari hasil pemeriksaan sementara kerugian yang dialami korban mencapai Rp 70 juta. “Untuk memastikan penyebab kebakaran tersebut polisi masih melakukan pemeriksaan di sekitar tempat kejadian perkara,” jelasnya.

Sebagai upaya antisipasi agar peristiwa tersebut tidak terjadi lagi, pihaknya meminta masyarakat untuk lebih hati-hati lagi. Karena bagaimana pun dampak dari peristiwa itu akan sangat merugikan.

“Jadi sebagai upaya agar tragedi tersebut tidak terulang, saya minta masyarakat untuk lebih hati-hati lagi saat menyalakan api,” imbaunya. (bae)

The post Layani Pembeli Bensin Eceran sambil Merokok, Begini Akibatnya appeared first on Radar Cirebon.

Pelajar SMK Dipanah, Ibu Korban: Anak Saya Tidak Punya Musuh

$
0
0

CIREBON – Deri (18) pelajar salah satu SMK swasta di Cirebon, berhasil menjalani operasi pencabutan anak panah yang tertancap pada kepalanya. Operasi dilakukan di RSUD Arjawinangun, Minggu (2/4).

Korban yang didampingi ibu kandungnya mengungkapkan, kejadian tersebut terjadi Sabtu (1/4) sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu Deri pulang usai mengikuti istighosah di sekolahnya.

Pelajar asal Desa Tegalkarang, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon tersebut pulang naik kendaraan umum jenis Kopayu. Saat turun, Kopayu yang dinaiki Deri dipanah dua remaja tak dikenal.

Kepal Deri langsung terkena panah. Bahkan, busur panah nempel di kepalanya. “Karena kaget, saya langsung jatuh dan ditolong beberapa tukang ojek yang biasa mangkal di lokasi sekitar,” kata Deri.

Pelaku berjumlah dua orang menggunakan sepeda motor. Menurut Deri, kedua pelaku itu adalah pelajar. Hal itu karena celana yang dikenakan pelaku adalah seragam sekolah menengah atas. Pelaku memakai jaket warna hitam.

“Saat terjatuh itu, saya sempat melihat pelaku. Tapi saya belum tahu pasti pelaku itu pelajar dari sekolah mana, karena seragamnya ditutupi jaket hitam,” ungkapnya.

Deri juga mengaku tak punya masalah dengan siapa pun. Termasuk dengan pelajar dari sekolah lain. Bahkan, melakukan aksi tawuran pun dia tidak pernah terlibat.

Dia mengaku hanya konsentrasi dalam kegiatan belajar di sekolah. “Saya hanya menjadi korban saja dari kejadian ini,“ katanya.

Ibu kandung Deri, Satiri (35) mengungkpakan, anak pertamanya dari dua bersaudara tersebut adalah orang yang penurut; tidak pernah melakukan hal-hal aneh. Terlebih lagi memiliki permasalahan dengan orang lain.

“Anak saya ini tidak pernah punya musuh. Anak saya hanya menjadi korban salah sasaran saja,“ terangnya.

Satiri meminta kepada kepolisian untuk segera mengungkap siapa pelaku pemanahan anaknya. Karena menurutnya, jika seorang pelajar sudah berani melakukan penyerangan brutal semacam itu, bisa dibilang preman.

“Saya minta pelakunya segera ditangkap supaya ada efek jera,“ harapnya.

Kapolsek Gempol Kompol Yana Mulyana mengungkapkan, pihaknya telah memerintahkan petugas Unit Reskrim untuk mengusut tuntas pelaku pemanahan. “Kasus ini masih kami selidiki, dan kami sudah perintahkan anggota untuk mencari pelakunya,“ tegasnya. (arn)

The post Pelajar SMK Dipanah, Ibu Korban: Anak Saya Tidak Punya Musuh appeared first on Radar Cirebon.

Tas Para Siswa Diperiksa Isinya Senjata Tajam, Nih Gambarnya

$
0
0

SETELAH terjadi aksi brutal siswa menggunakan anak panah terhadap penumpang kendaraan umum Kopayu hingga menelan korban luka di kepala, Polsek Gempol Kabupaten Cirebon bertindak. Sejumlah siswa SMK di Kabupaten Cirebon diamankan lantaran diketahui membawa senjata tajam (sajam), Sabtu (1/4).

(Baca: Kepala Dipanah Usai Istighotsah, Pelajar SMK Batal Ikut UNBK)

Sejumlah pelajar diamankan saat berada di sepanjang jalur pantura di Kecamatan Palimanan. Petugas membubarkan para pelajara yang berada di pinggir jalan.

Saat pembubaran itu, polisi memeriksa tas para siswa. Ternyata, dalam tas itu, bukannya berisi alat tulis, tapi sajam seperti celurit, gir sepeda motor, dan beberapa sajam lainnya.

Petugas langsung menggelandang para pelajar itu ke Mapolsek Gempol. Kapolsek Gempol Kompol Yana Mulyana memastikan, sajam yang dibawa para siswa itu diduga dijadikan alat siswa tawuran.

“Awalnya ada tanda-tanda tawuran. Kami terjun langsung dan membubarkan pelajar sambil memeriksa tas mereka. Sekarang para pelajar kita periksa,” katanya.

(Baca: Polisi Buru Pelaku, Sebelum Dioperasi Panah Nancap di Bagian Otak)

Yana menyebutkan, sejumlah siswa yang diamankan bukan satu sekolah. Melainkan dari beberapa sekolah yang sering nongkrong di pinggir jalan raya dan membuat keonaran atau tawuran.

“Dari sejumlah pelajar yang kami amankan, terdapat tiga orang membawa senjata tajam. Ketiganya kami periksa secara mendalam,“ ujarnya.

Sebagai tindak pencegahan, pihaknya terus patroli saat jam sekolah dan membubarkan pelajar yang nongkrong di pinggir jalan. “Biasanya, tawuran terjadi di hari Jumat dan Sabtu,” ungkapnya.

Pihaknya juga menugaskan anggota untuk patroli intensif selain di hari Jumat dan Sabtu. “Jika terdapat gerombolan pelajar, langsung dibubarkan secara paksa. Kalau terlihat mencurigakan, kita lakukan pemeriksaan,“ katanya.

Sementara itu, salah satu pelajar, Firman mengatakan, saat berada di pinggir jalan, dia bersama dua rekannya nongkrong karena tak ada lagi pelajaran di sekolah.

Dia mengaku tidak terlibat dalam kepemilikan senjata tajam yang ada dalam tas usai diperiksa polisi.

“Saya sih nggak ada niat untuk tawuran. Hanya lagi nongkrong-nongkrong saja. Kalau senjata tajam yang disita polisi itu, milik pelajar lain. Saya tidak kenal dengan pelajar itu,“ kilahnya. (arn)

The post Tas Para Siswa Diperiksa Isinya Senjata Tajam, Nih Gambarnya appeared first on Radar Cirebon.

Suami Bunuh Istri, Padahal Baru Nikah Tiga Hari,

$
0
0

INDRAMAYU – Awal pernikahan semestinya merupakaan saat-saat indah untuk menikmati bulan madu bagi pasangan suami istri. Namun ini tidak berlaku bagi pasangan Muh (26) dan Wai (30), warga Desa Situraja Kecamatan Gantar Kabupaten Indramayu. Awal pernikahan mereka justru berujung prahara.

Bayangkan, Muh alias Dol alias Ajo alias Tei (26), tega membunuh istrinya, Wai (30), yang baru tiga hari dia nikahi. Tragisnya, Tei dibunuh saat tengah tertidur lelap dengan cara dicekik lehernya, setelah terlebih dahulu dibekap mulutnya menggunakan bantal. Entah apa yang ada dibenak Muh hingga bisa senekat itu.

Akibat perbuatannya, Muh harus mendekam di tahanan Mapolres Indramayu untuk menjalani serangkaian proses pemeriksaan karena perbuatan yang dilakukan diduga tindakan yang telah direncanakan.

Wakapolres Indramayu, Kompol Asep Agustoni didampingi Kasat Reskrim AKP Dadang Sudiantoro dan Kasubag Humas AKP Heriyadi menjelaskan, perbuatan tersangka yang dengan sengaja melanggar Pasal 338 KUHP Jo Pasal 351 (3) KUHP tentang tindak pidana merampas jiwa orang karena melakukan pembunuhan, (jo) penganiayaan, yang mengakibatkan meninggalnya seseorang. “Tersangka terancam maksimal 15 tahun penjara,” tandas Asep Agustoni.

Penangkapan terhadap tersangka Muh dilakukan setelah menemukan keganjilan atas meninggalnya Wai. Dari keterangan tersangka, mereka memang kerap bertikai. Pertikaian berawal dari percekcokan masalah rumah tangga. Menurut Muh, Wai kerap mengungkapkan kalimat yang membuatnya sesak dan sakit hati.

“Saya sakit hati dan sangat tersinggung. Istri saya kerap menyatakan penyesalannya telah menikah dengan saya. Bahkan dia kerap melontarkan hinaan yang mengarah kepada kondisi fisik saya,” ungkap Muh.

Muh mungkin sudah tidak mampu lagi memendam amarahnya. Hingga pada suatu pagi sekitar pukul 06.00, dia nekat menghabisi istrinya yang tengah tertidur lelap, hingga tertidur selamanya.

Pihak kepolisian juga sudah melakukan tes kejiwaan terhadap tersangka Muh. Namun hasilnya dia dalam kondisi sehat dan tidak mengalami gangguan mental dan kejiwaan. Saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman terhadap pelaku. Sementara sejumlah barang bukti sudah disita dan diamankan. Di antaranya selimut, bantal, guling, kasur busa, dan pakaian (daster) yang dikenakan oleh korban saat kejadian. (oet)

The post Suami Bunuh Istri, Padahal Baru Nikah Tiga Hari, appeared first on Radar Cirebon.


Tukang Becak Alami Patah Tulang, Jadi Korban Tabrak Lari

$
0
0

CIREBON – Tursiba (66) warga Desa Sende, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, mengalami luka patah tulang pada tangan kirinya. Tukang becak itu menjadi korban tabrak lari di Bypass Arjawinangun, Selasa (4/4) sore.

Korban kini dievakuasi di RSUD Arjawinangun untuk menjalani perawatan intensif. Sementara polisi saat ini masih mengejar pengemudi truk yang menabrak korban.

Kejadian nahas itu bermula saat Tursiba sedang mengayuh becaknya dari arah Palimanan menuju Arjawinangun. Saat di lokasi kejadian, sekitar RSUD Arjawinangun, becak korban ditabrak truk yang belum diketahui nomor polisinya.

Pengemudi truk tidak bertanggung jawab. Setelah menabrak korban, pengemudi truk langsung tancap gas, melarikan diri.

Kapolsek Arjawinangun Kompol Abdul Fattah membenarkan adanya kecelakaan lalu lintas di wilayah hukumnya. Pengemudi truk menabrak tukang becak. Namun, pengemudi truk melarikan diri.

“Akibat dari kejadian tersebut pun Tursiba mengalami luka-luka patah tulang pada tangan kirinya dan korban terpaksa harus menjalani perawatan di RSUD Arjawinangun,” kata Fattah.

Akibat kejadian tersebut, anggota Polsek Arjawinangun langsung menyelidiki kasus tabrak lari tersebut. “Kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut,” kata Fattah. (cecep)

The post Tukang Becak Alami Patah Tulang, Jadi Korban Tabrak Lari appeared first on Radar Cirebon.

Astagfirullah, Video Penganiyaan Siswa SMP Viral di Medsos

$
0
0

CIREBON – Video penganiayaan siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Cirebon viral di media sosial. Adegan kekerasan siswa yang sangat tidak layak ditiru itu bikin geleng-geleng kepala bagi yang melihatnya.

Sampai berita ini dipublikasikan, rekaman video yang diunggah akun Facebook Woy Ririe sudah ditonton 26 ribu tayangan dan 848 kali dibagikan. Sumber video yang diunggah Ririe Woy dari Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=yFTD2OUdOEQ.

Saat dibuka di Youtube, sumber video itu sudah dihapus penggunanya. Namun, video kasus kekerasan siswa itu masih bisa dibuka di Facebook.

“Kecil-kecil udah brani keroyokan macam preman jalanan. Muak lihat anak-anak sekolah model bgini. Bantu viralkan biar hukum yang bertindak,” tulis Ririe, dalam unggahannya.

Dalam video tersebut terlihat salah seorang siswa dengan seragam berbeda, diundang dan diperintahkan untuk duduk. Para siswa yang ada dalam video tersebut menggunakan bahasa Cirebon. Setelah percakapan sejenak, korban ditendang penganiaya beberapa kali.

Disusul pukulan siswa penganiaya lainnya mengeroyok korban yang tidak berdaya. Meski berkali-kali meyakinkan bahwa tuduhkan kelompok siswa penganiaya tidak benar, korban tetap saja dianiaya hingga menangis.

Tidak hanya satu siswa yang menjadi korban penganiayaan. Ada beberapa siswa lain yang juga menjadi sasaran dan mendapat perlakuan yang sama dari kelompok siswa penganiaya.

Belum diketahui secara pasti kapan dan persisnya lokasi kejadian itu berlangsung. Namun,
video berdurasi 2.12 menit itu, Woy Ririe unggah 2 April 2017 atau tepat di Hari Jadi ke-535 Kabupaten Cirebon. (mik)

The post Astagfirullah, Video Penganiyaan Siswa SMP Viral di Medsos appeared first on Radar Cirebon.

Kasus Video Penganiayaan Siswa SMP Harus Diusut Tuntas

$
0
0

CIREBON – Kasus penganiayaan siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Cirebon yang direkam dan videonya beredar luas, menuai kecaman para netizen. Banyak yang meminta polisi untuk mengusut tuntas kasus kekerasan itu.

(Baca: Astagfirullah, Video Penganiyaan Siswa SMP Viral di Medsos)

“Astaghfirulloh… Kecil sudah begini, klau besar mau jd apa kalian,” tulis akun Hilda Nazhira dalam salah satu postingan yang dibagikan.

“Anak sekola mana tu sok jagoan. Calon jeger, pa polisi tolong usut yg tuntas,” tulis Ali Priadi, pemilik akun Facebook yang lain.

Sementara itu, Kabag Humas Polresta Cirebon AKP Gunawan mengaku belum mendapatkan laporan kasus kekerasan siswa tersebut. Pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengan polsek setempat, wilayah yang diduga digunakan untuk lokasi penganiayaan.

“Belum ada laporan masuk. Tapi akan saya coba tanyakan ke Kapolsek dan akan ditindaklanjuti,” kata Gunawan.

Seperti diketahui, video penganiayaan oleh sejumlah siswa sekolah menengah pertama di Kabupaten Cirebon viral di media sosial. Adegan kekerasan yang sangat tidak layak ditiru itu bikin geleng-geleng kepala bagi yang melihatnya.

Sampai berita ini kembali dipublikasikan, rekaman video yang diunggah akun Facebook Woy Ririe sudah ditonton 33 ribu tayangan dan 1.027 kali dibagikan. Sumber video yang diunggah Ririe Woy dari Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=yFTD2OUdOEQ.

Saat dibuka di Youtube, video itu sudah dihapus penggunanya. Namun, video itu masih bisa dibuka Facebook.

“Kecil-kecil udah brani keroyokan macam preman jalanan. Muak lihat anak-anak sekolah model bgini. Bantu viralkan biar hukum yang bertindak,” tulis Ririe, dalam unggahannya. (mik)

The post Kasus Video Penganiayaan Siswa SMP Harus Diusut Tuntas appeared first on Radar Cirebon.

Soal Video Penganiayaan Siswa SMP di Kabupaten Cirebon, Begini Tanggapan Disdik

$
0
0

CIREBON – Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon akan menyelidiki viralnya video kasus kekerasan siswa sekolah menengah pertama (SMP). Berdasarkan penelusuran, kejadian dalam video tersebut berlangsung di sungai Bondet Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, pekan lalu.

(Baca: Astagfirullah, Video Penganiyaan Siswa SMP Viral di Medsos)

Kejadian tersebut berlangsung di luar jam pelajaran. Sehingga sudah masuk ranah orang tua, bukan pihak sekolah lagi. Meskipun demikian, pihak sekolah akan melakukan upaya pencegahan agar tindak kekerasan tidak terulang lagi.

“Itu terjadi di jam luar sekolah. Sehingga sudah menjadi ranah orang tua mereka masing-masing. Sejauh ini kepala sekolah menunggu hasil penyelidikan kepolisian, baru akan dilalukan hukuman yang tepat pada mereka,” kata Iman, dari Disdik Kabupaten Cirebon.

(Baca: Kasus Video Penganiayaan Siswa SMP Harus Diusut Tuntas)

Meskipun belum menerima laporan kejadian tersebut, tetapi dinas pendidikan akan melakukan penyelidikan. Melalui pengawas sekolah masing-masing akan menyelidiki siswa yang melakukan akasi kekerasan agar tidak terulang lagi.

“Kami masih belum menerima laporannya. Sehingga penyelesaiannya kemungkinan nanti diselesaikan pihak kepala sekolah masing-masing. Kami juga menugaskan tim pengawas untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut,” tukas Iman. (cecep)

The post Soal Video Penganiayaan Siswa SMP di Kabupaten Cirebon, Begini Tanggapan Disdik appeared first on Radar Cirebon.

Pulang Mengajar Histeris, Lihat Anaknya Tewas Mengapung di Kolam Ikan

$
0
0

CIREBON – Muhamad Hilmi (3) warga Desa Sampiran, Kecamatan Talun, kabupaten Cirebon ditemukan tewas mengapung di kolam ikan milik tetangganya, Rabu (5/4) sekitar pukul 10.00 WIB. Korban ditemukan ayahnya saat pulang mengajar.

Ayah korban, Ahmad Royani (37) sontak menjerit histeris melihat anaknya ditemukan mengapung dengan posisi telungkup. Royani lantas meminta bantuan warga untuk mengevakuasi anaknya yang sudah tidak bernyawa.

Tidak diketahui persis kejadian nahas yang menimpa bayi tiga tahun (batita) tewas mengapung. Namun yang pasti, sebelum kejadian korban ditinggal ibunya di sekitar lokasi kejadian.

Selang waktu tidak lama, Royani pulang mengajar. Saat itulah Royani melihat anaknya mengapung di kolam berukuran panjang sekitar 1,5 meter dan lebar sekitar 2 meter dengan kedalaman 1,5 meteran.

Ayah korban lantas menghubungi aparat desa dan melaporkan ke Polsek Talun. Setelah divakuasi korban divisum.

Kapolsek Talun AKP Eddi Mulyono membenarkan adanya kejadian tersebut. Setelah mendapatkan laporan warga anggotanya pun langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Korban dievakuasi ke Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) Cermai, tapi nyawanya tak tertolong. “Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap mayat korban. Kami tidak menemukan tanda-tanda adanya kekerasan, ini murni tenggelam,” kata Eddi. (cecep)

The post Pulang Mengajar Histeris, Lihat Anaknya Tewas Mengapung di Kolam Ikan appeared first on Radar Cirebon.

Viral Video Kekerasan Juga Terjadi di Indramayu, Korbannya Siswi SMP

$
0
0

INDRAMAYU – Viral video kekerasan siswa sekolah menengah pertama (SMP) tidak hanya di Kabupaten Cirebon, di Kabupaten Indramayu juga terjadi. Video berdurasi satu menit tiga puluh tiga detik juga membuat gempar

Video penganiayaan siswi itu dilakukan sejumlah siswi lainnya dari sejumlah sekolah di Kabupaten Indramayu. Aksi kekerasan itu dilakukan di dua tempat, yakni di wilayah Kecamatan Losarang dan Kandanghaur.

(Baca: Astagfirullah, Video Penganiyaan Siswa SMP Viral di Medsos)

Dalam tayangan tersebut, siswi korban yang mengenakan kaos hitam dianiaya beramai-ramai di sebuah gubuk. Tampak seorang siswi berada di sampingnya. Namun dia diam saja dan hanya melihat adegan kekerasan tersebut.

Sementara dua pelaku penganiayaan berasal dari sebuah SMP di Kecamatan Patrol dan MTs di Kecamatan Anjatan. Sedangkan korbannya siswi di sebuah SMP di Indramayu. Belum diketahui motif dari aksi kekerasan yang dilakukan para siswa itu.

Video kekerasan itu heboh dan menjadi viral setelah diunggah di Facebook oleh akun bernama Vita Mpiet 19 Maret 2017. Saat berita ini dipublikasikan, video itu sudah dilihat sebanyak 39.517 kali tayangan dan 758 kali dibagikan.

(Baca: Kasus Video Penganiayaan Siswa SMP Harus Diusut Tuntas)

Bahkan kini beredar di WhatsApp dan Instagram. Seperti di Kabupaten Cirebon, kasus kekerasan siswa tersebut juga disesalkan banyak netizen.

“Ini akibat kurangnya pengawasan dan pembinaan orang tua, termasuk dari pihak sekolah bersangkutan. Meskipun bukan siapa-siapa, sebagai orang Indramayu, saya ikut malu. Karena video adegan kekerasan itu dilihat orang sejagat,” kata Raharjo yang membagikan video itu via Whatsapp.

(Baca: Sekolah Sesalkan Aksi Penganiayaan Siswa, Pelaku Terancam Diskors)

Kapolsek Patrol, AKP Wawan Suhendar saat dikonfirmasi membenarkan, salah satu pelaku aksi kekerasan itu berasal dari sebuah SMP di wilayah hukumnya. Menurut keterangan kejadian tersebut di dua lokasi, yakni di wilayah Losarang dan Kandanghaur.

“Salah satu di antara pelajar yang ada di video itu warga Patrol,” tuturnya. (kom)

The post Viral Video Kekerasan Juga Terjadi di Indramayu, Korbannya Siswi SMP appeared first on Radar Cirebon.

Jambret Babak Belur Dimassa saat Beraksi di Jalan Baru Sampora

$
0
0

KUNINGAN – Seorang pelaku jambret berinisial RY (20), warga Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon, menjadi bulan-bulanan warga.

Pasalnya, warga berhasil menggagalkan aksi RY saat mencuri tas seorang pengendara motor di Jalan Baru Sampora, belum lama ini.

Beruntung, aksi main hakim warga tersebut berhasil dihentikan seorang anggota Polsek Cilimus yang kebetulan sedang melintas dan mengamankannya.

RY pun kini mendekam di sel Mapolsek Cilimus untuk diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku.

Kapolsek Cilimus Kompol Suyono menceritakan peristiwa tersebut berlangsung pada hari Sabtu (1/4) pagi sekitar pukul 10.00 WIB dengan korban bernama Dewi (30) warga Desa Nanggela, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon.

Korban yang tengah melaju santai di Jalan Baru Sampora yang sepi, tiba-tiba dipepet oleh pelaku dari kiri dan mengambil tas yang sedang dipegangnya.

“Rupanya korban tak rela barang berharganya dijambret sehingga langsung berusaha mengejar pelaku sambil meneriaki jambret. Teriakan korban ternyata didengar warga yang lain sehingga turut melakukan pengejaran dan akhirnya berhasil ditangkap,” ungkap Suyono, Rabu (5/4).

Warga yang sudah kesal dengan banyak kejadian pembegalan di jalan tersebut pun langsung menghajar korban hingga babak belur.

Beruntung, petugas Polsek Cilimus segera tiba di lokasi kejadian dan langsung mengamankan pelaku dan membawanya untuk diperiksa lebih lanjut.

“Kami mengamankan barang bukti dompet milik korban berisi uang Rp1,6 juta beserta motor pelaku. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, pelaku kini masih ditahan di sel Mapolsek beserta barang buktinya,” ujar Suyono.

Diketahui, pelaku merupakan pemain lama yang kerap melakukan aksi penjambretan di banyak lokasi.

Atas perbuatan tersebut, RY pun dijerat dengan Pasal 385 KUHPidana dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara. (taufik)

The post Jambret Babak Belur Dimassa saat Beraksi di Jalan Baru Sampora appeared first on Radar Cirebon.


Banjir Jebol Tembok Perumahan, Satu Warga Terseret Arus Sungai

$
0
0

 

CIREBON – Uin Okta Prianto (30), terseret arus air yang cukup deras, kemarin (5/4). Prianto terbawa arus setelah tembok pembatas antara Sungai Reja Dana dan Perumahan Graha Kaendra, Kelurahan Tukmudal, Kecamatan Sumber jebol.

Informasi yang didapat, Prianto saat itu sedang membersihkan sampah dan hujan sangat deras.

Jembatan dan tembok di perumahan yang terletak di Blok E Nomor 7 RT 05/08 jebol sehingga air dari Sungai Reja Dana menggenangi sebagian rumah. Sejumlah rumah mengalami kerusakan cukup parah.

Roni (35), salah satu warga sekitar mengatakan, saat terjadi hujan deras, korban membersihkan sampah di saluran pembuangan untuk mengurangi debit air di area perumahan tersebut.

Namun karena tembok pembatas antara sungai dan perumahan jebol, korban terperosok dan terbawa arus sungai.

“Sekitar pukul 16.30, korban mengambil sampah di lubang saluran air. Tiba-tiba tembok itu jebol dan korban langsung terperosok masuk selokan. Saya sempat berusaha menolongnya, tapi percuma, arusnya sangat deras dan membawa hanyut korban,“ katanya.

Saat korban terseret arus sungai, lanjut Roni, sebagian warga panik. Sebab, hujan yang begitu kencang membuat debit air sungai naik hingga membuat jembatan perumahan jebol dan merusak sebagian rumah.

“Ada juga sebagian rumah yang tembok belakangnya mengalami kerusakan cukup parah,“ jelasnya.

Kapolres Cirebon Kabupaten (Cikab), AKBP Risto Samodra melalui Kapolsek Sumber AKP Shobirin mengatakan, korban yang terseret arus sungai masih dalam pencarian dibantu Basarnas, Tagana, dan Dinas Sosial Kabupaten Cirebon.

Tapi karena kondisi tidak memungkinkan, pencarian dihentikan dan dilanjut hari ini pukul 07.00. Pencariannya dilakukan dari titik awal terseretnya korban.

Dari kejadian ini, bukan hanya seorang warga yang terseret arus sungai. Ada juga beberapa rumah warga sekitar yang rusak akibat diterjang arus sungai. (arn)

 

 

The post Banjir Jebol Tembok Perumahan, Satu Warga Terseret Arus Sungai appeared first on Radar Cirebon.

Sekolah Sesalkan Aksi Penganiayaan Siswa, Pelaku Terancam Diskors

$
0
0

CIREBON – Kasus penganiayaan yang siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Cirebon yang menjadi viral setelah video diunggah di media sosial menjadi perhatian sejumlah pihak. Termasuk sekolah di mana siswa belajar.

Setelah ditelusuri, ternyata pelaku penganiayaan merupakan siswa yang berasal dari SMP Negeri 1 Suranenggala Kabupaten Cirebon. Sementara korbannya merupakan siswa SMP Negeri 3 Gunung Jati.

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Suranenggal Kabupaten Cirebon Andriati menegaskan, akan memberikan hukuman kepada 5 pelaku pengeroyokan yang merupakan siswanya. Kelimanya adalah W, B, IR, A, dan SN.

Mereka terancam dijatuhi hukum skors oleh pihak sekolah. Karena terbukti melakukan penganiayaan terhadap R siswa SMP Negeri 3 Gunung Jati di Bendungan Karet di Kecamatan Suranenggala sepekan yang yang lalu, Rabu (29/3).

“Kejadian ini memang ada dan kami sesalkan kejadian ini. Apalagi, saya baru dua bulan menjabat menjadi kepala sekolah di sini (SMPN 1 Suranenggala, red),” ungkap Andriati kepada radarcirebon.com, Rabu (5/4).

Menurut Andiriati, pemicu terjadinya kekerasan tersebut akibat salah paham. Pasalnya, korban dianggap melakukan pengkhianatan kepada para pelaku.

Di mana, korban dan pelaku diketahui merupakan teman satu geng. Lantaran korban bermain dengan geng lain, kelima pelaku tidak suka melihat hal tersebut. Sehingga, para pelaku menganiaya korban.

“Selain skorsing, sekolah juga akan memberikan pembinaan khusus kepada para siswa tersebut. Dan, kami juga sudah memanggil orang tuanya, agar mereka di rumah mendapat pembinaan dari orang tuanya. Sehingga tidak melakukan hal seperti itu lagi. Terlepas dari itu, kami tidak mau menghambat aktivitas mereka. Karena mereka masih dalam masa ujian,” jelas Andiriati.

Sejauh ini, lanjut Andriati, keluarga kedua belah pihak sudah dipertemukan dan melakukan perdamaian. Sehingga diharapkan, tidak ada tindakan kekerasan susulan.

“Dua pihak keluarga sudah berjabatan tangan, begitu pula dengan pelaku dan korban suda berdamai. Dan orang tua korban juga tidak pernah melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian,” tandas Andriati. (fazri)

The post Sekolah Sesalkan Aksi Penganiayaan Siswa, Pelaku Terancam Diskors appeared first on Radar Cirebon.

Korban Hanyut di Sungai Tukmudal, Nyangkut di Sungai Lurah

$
0
0

CIREBON – Uin Oktapriato, warga Perum Keandra Kelurahan Tukmudal, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, tewas hanyut terbawa arus sungai. Jenazah korban ditemukan nyangkut di Sungai Soka Desa Lurah, Kecamatan Plumbon, Kamis (6/4) pagi.

Kejadian bermula pada Rabu (5/4) sore, hujan besar disertai petir melanda wilayah Sumber dan sekitarnya. Akibatnya, beberapa arus sungai meluap dan beberapa daerah tergenang banjir.

Saat itu korban sedang membantu warga lain di Kelurahan Tukmudal untuk menjebol dinding antara rumah dan musala agar air keluar menuju sungai bersama dua warga lainnya. Namun, saat itu korban terpeleset di sungai.

Meskipun memegang tangan salah satu temannya, namun korban tidak selamatkan. Korban hanyut terbawa arus sungai.

Tim Basarnas, TNI, Tagana, Polisi, beserta warga, melakukan pencarian terhadap korban. Korban kemudian ditemukan tadi pagi (6/4) sekitar pukul 07.00 WIB di Sungai Soka Desa Lurah, Kecamatan Plumbon.

“Pertama kali yang menemukan adalah Rustini, warga sekitar. Saat itu Rustini hendak mencuci di sungai Soka kemudian tiba-tiba dilihatnya ada sosok mayat yang menyangkut di pinggiran sungai di batang pohon dan terjepit bambu,” kata Kasubag Humas Polres Cirebon, AKP Acep Anda.

Rustini pun melaporkan ke aparat desa. Setelah melihat kebenarannya, aparat desa melaporkan ke polisi. Pihak kepolisian pun langsung berkordinasi dengan tim pencarian korban hanyut dari sungai di Kelurahan Tukmudal.

Sekitar pukul 08.00 WIB dari Polsek Sumber, Polsek Depok, Basarnas datang ke lokasi dan mengevakuasi jenazah korban. Mayat korban lantas dibawa ke RSUD Gunung Jati untuk kepentingan pemeriksaan kepolisian. (cecep)

The post Korban Hanyut di Sungai Tukmudal, Nyangkut di Sungai Lurah appeared first on Radar Cirebon.

Kasus Video Penganiayaan Siswa SMP, Polisi: Selesai dengan Kekeluargaan

$
0
0

CIREBON – Kasus pelaku dengan korban yang terekam menjadi viral video penganiayaan siswa SMP di Kabupaten Cirebon diselesaikan secara kekeluargaan. Pihak kepolisian juga tidak memproses secara hukum dengan alasan tidak ada korban yang melapor.

(Baca: Astagfirullah, Video Penganiyaan Siswa SMP Viral di Medsos)

“Kami belum menerima laporan dari salah satu korban, jadi kita tidak bisa menindaklanjuti kejadian tersebut secara hukum. Permasalahan itu juga sudah diselesaikan secara kekeluargaan oleh pihak sekolah masing-masing,” kata Kapolsek Kapetakan, AKP Sayidi, Kamis (6/7).

(Baca: Kasus Video Penganiayaan Siswa SMP Harus Diusut Tuntas)

Terlebih menurut Sayidi, anatar korban dengan pelaku kenal satu sama lainnya. “Selain itu juga pelaku akan melakukan ujian nasional beberapa hari lagi, jadi jangan sampai memengaruhi kelulusannya,” kata Sayidi.

(Baca: Sekolah Sesalkan Aksi Penganiayaan Siswa, Pelaku Terancam Diskors)

Menurut Sayidi, untuk mengantisipasi kasus kekerasan itu terulang, Polsek Kapetakan akan melakukan sosialisasi dan pembinaan siswa. Agenda pembinaan itu akan dilakukan ke setiap sekolah yang berada di wilayah hukumnya.

“Kami akan tingkatkan lagi pembinaan dan sosialisasi terhadap sekolah-sekolah yang ada di wilayah hukum Polsek Kapetakan untuk mengantisipasi terjadinya tawuran, kenakalan remaja, minum minuman keras dan bentuk kriminalitas lainnya,” tutur Sayidi.

(Baca: Viral Video Kekerasan Juga Terjadi di Indramayu, Korbannya Siswi SMP)

Seperti diketahui, video berdurasi 2.12 menit yang menayangkan aksi penganiayaan siswa SMP terhadap siswa lainnya yang berbeda almamater. Video itu lantas menjadi viral di media sosial dan menuai banyak kecaman.

Diketahui, pelaku penganiayaan merupakan siswa yang berasal dari SMP Negeri 1 Suranenggala Kabupaten Cirebon. Sementara korbannya merupakan siswa SMP Negeri 3 Gunung Jati. (cecep)

The post Kasus Video Penganiayaan Siswa SMP, Polisi: Selesai dengan Kekeluargaan appeared first on Radar Cirebon.

Rental Mobil Rp 6 Juta Sebulan, Tak Pulang-Pulang Ternyata Digadaikan

$
0
0

CIREBON – Satuan Unit Reskrim Polsek Talun membekuk tersangka penipuan dengan modus rental mobil. Pelaku yang diamankan adalah IS (26) warga Perum Cijerah Kelurahan Samiasih, Kecamatan Melong, Cimahi Bandung.

IS diamankan polisi karena terbukti melakukan penipuan terhadap Imam Muslimin (50) warga Desa Cirebon Girang, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Modus yang dilakukan tersangka menyewa mobil korban untuk kemudian digadaikan kepada orang lain.

Modus rental mobil yang dilakukan IS itu berlangsung 12 Februari 2017. Pelaku merental mobil milik korban merek Nissan Grand Livina warna putih nopol E 1068 LJ tahun 2016.

Harga sewa sebesar Rp 6,6 juta sebulan dengan perjanjian pembayaran sewa per minggu. Namun setelah sudah satu bulan kemudian, pelaku tak kunjung mengembalikan mobil milik korban.

Pelaku malah memanfaatkan mobil korban untuk digadaikan kepada B (35), warga Desa Tegal Gubug Lor, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon sebesar Rp 30 juta. Mengetahui hal itu, korban pun melaporkan ke polisi.

Kapolsek Talun AKP Edi Mulyono membenarkan aksi dugaan penipuan yang dialami terlapor. Saat ini pelaku sudah diamankan polisi. Akibat kejadian tersebut korban mengalami kerugian mobil yang di taksir lebih dari Rp 100 jutaan.

“Pelaku dikenakan Pasal 378 jo 374 KUHPindana tentang Tindak Pidana Penipuan dan atau Penggelapan. Tersangka terancam ukuman penjara 5 tahun,” ungkap Edi saat jumpa pers, Kamis (6/4). (cecep)

The post Rental Mobil Rp 6 Juta Sebulan, Tak Pulang-Pulang Ternyata Digadaikan appeared first on Radar Cirebon.

Viewing all 5554 articles
Browse latest View live