Quantcast
Channel: Insiden 24 jam – Radar Cirebon
Viewing all 5554 articles
Browse latest View live

Kembali Digelar, Sidang Geng Motor Berlangsung Tertutup

$
0
0

CIREBON – Sidang lanjutan kasus pembunuhan terhadap Muhammad Rizky alias Eky dan Vina Dewi Arsita kembali digelar di PN Cirebon, Rabu (25/1). Sidang kasus geng motor tersebut berlangsung tertutup.

Lima terdakwa yakni HS (23), ES (23), JY (23), SP(19), SDR(21) menjalani sidang dengan agenda eksepsi. Sementara terdakwa RVL (23) dan EK (21) menjalani sidang dengan agenda dakwaan jaksa penuntut umum (JPU).

Sidang yang dipimpin hakim Suharno tersebut kembali digelar tertutup. Puluhan pengunjung sidang yang sebelumnya sudah duduk-duduk dan bersiap menyaksikan persidangan yang digelar di ruang Cakra, harus keluar setelah hakim mengatakan bahwa siding digelar tertutup.

“Ini tetap akan ditutup sampai putusan. Silakan para pengunjung sidang untuk meninggalkan ruangan karena sidang akan segera dimulai,” pinta Suharno.

Spontan saja, puluhan pengunjung yang mayoritas berasal dari keluarga korban keluar dengan wajah kecewa. Karena tidak sedikit pengunjung yang sudah menunggu sedari pagi guna mengikuti sidang tersebut.

“Ya mau bagaiamana lagi, hakimnya sudah memutuskan demikian (tertutup, red). Padahal kita sebagai pihak keluarga juga harusnya diberikan akses untuk bisa memantau jalannya persidangan,” ujar penasehat hukum keluarga Vina, Yosi Priadi Achdian. (dri)


Sidang Geng Motor, Kuasa Hukum Terdakwa: JPU Tidak Cermat

$
0
0

CIREBON – Sidang kasus geng motor kembali digelar, Rabu (26/1). Sidang yang berlangsung tertutup itu menghadirkan para terdakwa dengan agenda eksepsi dan dakwaan jaksa penuntut umum (JPU).

Lima terdakwa yakni HS (23), ES (23), JY (23), SP (19), SDR (21) menjalani sidang dengan agenda eksepsi. Sementara terdakwa RVL (23) dan EK (21) menjalani sidang dengan agenda dakwaan JPU.

Dalam sidang tersebut masing-masing kuasa hukum menyampaikan eksepsi kliennya. Salah satunya adalah Titin Prialianti yang merupakan pengacara SDR.

Titin terlihat begitu yakin jika eksepsinya bisa diterima majelis hakim. Dalam eksepsi, Titin menganggap ada uraian atau fakta yang menajdi masalah yuridis dan apabila tidak dilakukan koreksi maka akan merugikan kliennya.

“Surat dakwaan jaksa tidak cermat. Tak jelas dan tidak lengkap serta ada pertentangan dalam surat dakwaaan,” tutur Titin.

Titin mencontohkan, penulisan pada dakwaan terdakwa SDR. Di mana JPU menuliskan pendidikan terdakwa adalah SMK. Padahal sebenarnya pendidikan SDR hanya lulusan SMP.

Titin juga mengatakan, uraian JPU pada halaman 3 sampai baris ke-13 yakni adanya rencana terdakwa bersama kawan-kawannya nongkrong mencari kelompok lawan ditemani saksi Liga Akbar Cahyana yang menggunakan sepeda motor Yamaha Mio.

Uraian itu, kata Titin, tidak berkesesuaian dengan putusan PN Cirebon No,16/PisDud Anak/2016/PN CRB yang tercantum dalam pertimbangan majelis hakim pada halaman 71 dari 112 halaman.

Sehingga menurutnya, putusan pidana tak sedikitpun mencantumkan kehadiran Liga Akbar Cahyana. “Dakwaan JPU tidak cermat dan bertentangan dengan perkara yang sudah diputus pengadilan. Hakim harus melihat ini dengan cermat dan harusnya menolak semua dakwaan JPU,” ungkap Titin. (dri)

Penjual Ciu Diringkus setelah 5 Remaja Dilarikan ke Rumah Sakit

$
0
0

CIREBON – Pesta miras oplosan yang dilakukan sejumlah remaja di Kp Samadikun Selatan Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, berujung petaka. Sebanyak 5 remaja dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan intensif.

Karena itu polisi mengejar penjual miras. Kemarin (25/1) polisi meringkus penjual miras dari rumahnya di wilayah Kriyan.

Dari rumah sang penjual yang belakangan diketahui bernama Ato (35), polisi mengamankan 10 dus miras jenis ciu. Ato ternyata pernah dihadapkan ke persidangan oleh Satpol PP Kota Cirebon karena kasus serupa.

“Barang bukti dan penjual miras kita amankan ke polres. Dari penggeledahan ditemukan puluhan botol miras jenis ciu. Saat ini sedang diperiksa dan dimintai keterangan,” ujar Kasubag Humas Polres Cirebon kota, AKP Gunawan.

Tak hanya itu, polisi pun langsung melakukan olah TKP. Tim identifikasi dari Polres Cirebon Kota memasang police line di TKP tempat minum-minum para remaja yang kini jadi korban.

Selain itu petugas juga mengamankan sisa-sisa minuman dan peralatan yang digunakan untuk minum para korban.

Sementara itu, kelima korban masih diobservasi di RS Pelabuhan. Beberapa di antaranya sudah mulai membaik. Jika sudah dinyatakan sembuh oleh dokter, maka segera dibawa pulang.

“Tadi (kemarin, red) saya cek, beberapa di antaranya kondisinya sudah membaik. Kalau tak ada halangan, mungkin langsung pulang,” ujar Ketua RW 10 Kp Samadikun Selatan Kelurahan Kesenden, Lukman Santoso.

Kelima korban dilarikan ke RS Pelabuhan karena muntah-muntah dan tak sadarkan diri setelah menenggak miras oplosan pada pesta perayaan ulang tahun salah satu remaja.

Dari pengakuan para korban, mereka mengolpos minuman keras jenis ciu dengan sejenis minuman kemasan dan dicampuri beberapa butir obat-obatan sediaan farmasi.

Lukman Santoso berharap, kejadian itu menjadi pelajaran dan peringatan bagi warga lainnya untuk tidak melakukan aksi serupa.

“Kalau dari pengakuan beberapa yang sempat saya tanya, mereka mengaku juga mengonsumsi obat-obatan. Mudah-mudahan ini bisa jadi pelajaran, tak ada lagi korban yang harus mengalami nasib serupa di kemudian hari,” ungkap Lukman. (dri)

Tertangkap Polisi setelah 4 Bulan Jadi Pengeber Togel

$
0
0

CIREBON – Satuan Reserse Polres Cirebon berhasil mengungkap pelaku judi togel. Pelaku adalah AD (38) Warga Desa Balerante, Kecamatan Palimanan. Dia ditangkap karena terbukti melakukan judi togel sebagai pengeber atau penjual kupon.

Tersangka menjual kupon togelnya kepada warga dengan harga Rp 1.000 sampai Rp 10.000. Keuntungnan yang didapat dari pejualan kupon sebesar 15 persen dari total omset.

Diketahui, tersangka melakukan aksinya sebagai pengeber sudah dilakukan sekitar 4 bulan. Selama aksinya sebagai pengeber, tersangka mampu menjual kupon sebanyak Rp 500.000 dengan keuntungan sekitar Rp 75.000 per harinya.

“Saat diamankan tersangka sudah mendapatkan uang dari menjual angka togel kepada pemasangan sebesar Rp 293.000. tersangka mulai mengeber menjual kupon togel kepada pengemasan mulai dari pukul 18.00 titik dan tutup pukul 21.00 wib setiap harinya,” kata Kapolres Cirebon AKBP Risto Samudra

Adapun sistemnya bagi pemenang pemasang togel hasilnya bisa diakses lewat internet. Untuk pemasang Rp 1.000 dengan 2 nomor yang menang akan mendapatkan Rp 55.000.

Jika pasang 3 nomor dan menang, pemasang akan mendapatkan Rp 325.000. Sedangkan untuk yang pasang 4 angka dan menang, pemasang mendapatkan Rp 2.250.000. Sehingga dengan hasil sebesar itu banyak yang tergiur.

“Atas perbuatannya tersebut, tersangka Ahmad ditangkap dan diamankan ke Polres Cirebon karena telah melanggar Pasal 303 ayat 1 dan 3 KUHPidana dengan ancaman hukuman penjara 10 tahun,” kata Risto. (cecep)

Kasihan, Warga Bogor Dibius di Cirebon, Truknya Dibawa Kabur

$
0
0

CIREBON – Idis (60), warga Bogor, Jawa Barat, kehilangan kendaraan yang dibawa kabur orang tidak dikenal. Pria yang juga sopir truk itu menjadi korban bius di wilayah hukum Polsek Weru Kabupaten Cirebon.

Berdasarkan data yang dihimpun Radar Cirebon, kejadian berawal ketika Idis tengah mangkal di wilayah Bogor. Dia kedatangan seseorang, lalu menyewa kendaraannya.

Orang tersebut akan mengangkut kursi di wilayah Plered, Kabupaten Cirebon menuju Bogor. Idis langsung deal dengan orang tersebut dengan bayaran Rp 1,5 juta.

Bersama seorang rekannya, pelaku lalu menuju Plered untuk mengambil kursi diantar Idis. “Awalnya saya percaya karena pelaku terlihat serius dan memberikan uang DP untuk membeli solar,“ katanya di kantor Polsek Weru, Kamis (26/1).

Idis menceritakan, selama perjalanan dari Bogor-Plered, dirinya tidak merasa curiga dengan pelaku. Itu karena diajak berbincang.

Namun, dia merasa menyesal lantaran selama perjalanan dia tidak menanyakan nama dan alamat pelaku. Justru Idis yang dimintai nama dan alamat oleh pelaku.

Saat tiba di wilayah Cirebon, Idis diajak makan di sebuah warung di wilayah Kecamatan Weru. Tapi saat manyantap makanan, dia disuruh mengambil tas milik pelaku di truk.

Setelah itu Idis kembali menyantap makanannya. Ketika melanjutkan makan, Idis merasa aneh. Seperti ada rasa minyak yang tersendak dalam tenggorokannya.

Setelah itu, Idis diajak ke warung kopi yang tidak jauh dari tempat makan. Dia dibelikan segelas kopi luak.

Setelah minum kopi, dia mengantuk dan beristirahat sejenak. Tapi setelah terbangun, kepalanya merasa pusing dan melihat kendaraan yang terparkir sudah lenyap dibawa pelaku.

“Aneh, badan saya merasa capek dan lemas. Untuk berjalan saja tidak mampu. Saya langsung ditolong warga dan dibawa ke puskesmas terdekat. Setelah menceritakan yang terjadi, saya kemudian dibawa ke Polsek Weru,“ kata dia.

Panis Humas Polsek Weru Aiptu Mahe membenarkan adanya korban bius. Pihaknya masih melakukan pemeriksaan lantaran korban tidak fokus. “Korban masih pusing dan tidak fokus pada saat dimintai keterangan,“ katanya. (arn)

Polisi Tangkap 10 Tersangka Kasus Togel Sampai Curat

$
0
0

CIREBON – Satuan Reserse Polres Cirebon selama Januari berhasil menangkap 10 pelaku dari berbagai kasus. Kasus yang diungkap yaitu judi togel, curas dan curat. Polisi juga menangkap DPO curas kelas berat.

Para tersangka itu yang paling banyak adalah pelaku togel. Sebanyak 6 pelaku togel. Sementara lainnya pelaku curas dan curat.

“Dari pelaku judi togel tersebut di antaranya ada yang sebagai guru pengajar di salah satu instansi pendidikan. Mereka semua pelaku togel dikenakan ancaman hukuman penjara 10 tahun penjara,” kata Kapolres Cirebon, AKBP Risto Samudra.

Kemudian ada 2 pelaku curas yang berhasil diungkap Polres Cirebon berinisial AN dan RM. Keduanya berhasil ditangkap karena melakukan pencurian saat malam hari di Kelurahan Kaliwadas, Kecamatan Sumber. Akibat dari perbuatannya, pelaku terancam hukuman penjara 9 tahun.

Berikutnya AS, pelaku curat yang ditangkap karena diduga melakukan pencurian mobil saat malam hari di wilayah Susukan. Namun aksinya digagalkan Satuan Reserse Polsek Susukan Polres Cirebon. Akbibat perbuatannya, kini pelaku dikenakan ancaman hukuman 7 tahun penjara.

Sementara itu, satu tahanan lagi adalah DPO kasus curas. Tersangka melakukan pencurian dan kekerasan yang berlangsing di Panguragan Agustus 2016 lalu. (cecep)

SAR Hentikan Pencarian Sunendi, Diduga Kuat ke Tengah Laut

$
0
0

CIREBON – Tim SAR melanjutkan pencarian Sunendi (35), warga Desa Kapetakan Kabupaten Cirebon, kemarin (26/1). Dari pencarian tersebut, tim SAR kembali gigit jari.

Pada pencarian korban tenggelam ketiga tersebut, tim kembali pulang dengan tangan kosong. Meskipun sudah berusaha maksimal, namun nasib berkata lain.

(Baca: Pamit Pergi Mancing, Warga Kapetakan Tidak Pulang Lagi)

Tim SAR yang mulai mencari korban sejak pukul 09.00 tersebut tidak menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Baik itu sepanjang TKP tempat korban terjatuh, hingga ke muara sungai.

“Setelah melakukan evaluasi, kita putuskan menghentikan pencarian. Itu sudah melalui pembahasan bersama keluarga korban, pemerintah setempat, pihak kepolisian, dan unsur TNI,” ujar Dantim SAR, M Nuruddin.

Dikatakan Nurudin, kemarin, tim bergerak dari mulai tempat diduga korban tercebur, hingga menyisir ke muara Sungai Bondet. Namun hal itu sia-sia.

“Dugaan kita, korban sudah lepas dari sungai dan muara. Kemungkinan sudah ke tengah laut,” imbuhnya.

Namun demikian, pihaknya akan kembali melakukan pencarian jika sudah ada informasi pasti terkait keberadaan korban ataupun ada infromasi dari warga yang mengetahui posisi korban. “Saat ini kita sudah berupaya semaksimal yang kita mampu. Tentunya nanti kalau ada informasi baru akan kita tindaklanjuti lagi,” paparnya.

Sementara itu, Bhabinkamtibmas Desa Kapetakan, Aiptu Suganda mengatakan bahwa pihak keluarga masih berharap korban dapat ditemukan bagaimanapun kondisinya.

Korban sendiri sudah dinyatakan hilang selama empat hari dan diduga hanyut di Sungai Kumpul Kuista saat sedang memancing. Sehari setelah korban dinyatakan hilang, tim SAR dari Tagana dan Basarnas Pos Cirebon, kemudian melakukan pencarian korban.

Tapi hingga berita ini diturunkan, keberadaan korban belum diketahui. Korban diduga telah terbawa arus hingga ke tengah laut.

Hal itu berdasarkan pengakuan nelayan dari Sungai Bondet yang melihat mayat di sekitar perairan Kelip Putih dengan ciri-ciri yang sama dengan korban. (dri)

Razia Gabungan Polres Cirebon, Cegah Kejahatan di Jalanan

$
0
0
CIREBON – Sehari sebelum perayaan Imlek, sebanyak 100 personil Polres Cirebon maupun Polesk menggelar Operasi Gabungan Harkamtibmas. Operasi tersebut dilaksanakan zona tengah tepatnya di Mapolsek Weru Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon, Jumat sore (27/1).
“Kegiatan bertujuan menekan dan juga mengurangi kejahatan jalanan seperti curanmor, selain itu juga sebagai antisipasi menjelang perayaan Imlek,” kata Kabag Ops Polres Cirebon Kompol Yaya Mulyana S.Ip M.Si.
Dari kegiatan tersebut berhasil diamankan 2 buah SIM, 27 lembar STNK dan 7 Kendaraan Roda 2 dan 1 unit mobil yang tidak dilengkapi surat-surat kendaraan.
Yana berharap dengan operasi Harkamtibmas di wilayah Kabupaten Cirebon ini masyarakat sadar untuk selalu tertib lalu lintas dan melengkapi kendaraan dengan surat-surat yang sah.(cecep)

Tidak Mendengar Semboyan 35, Nenek Tewas Ditabrak Kereta Matarmaja

$
0
0

CIREBON – Seorang nenek bernama Kuswati (72) warga Dusun 1 RT/RW 002/001, Desa Pebadilan Wetan, Kecamatan Pebedilan, Kabupaten Cirebon, tewas tertabrak kerta api Matarmaja jurusan Malang Pasar Senin. Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 05.00 WIB.

Kepala Humas PT KAI Daop III Cirebon, Krisbiyantoro membenarkan kejadian tersebut. Dia menjelaskan, saat itu korban sedang berjalan di pinggir rel yang searah dengan jalannya KA sambil memandangi sawah. Kemudian, saat KA 171 Matarmaja akan melintas, posisi korban masih di samping rel.

Walau berulang-kali masinis membunyikan suling lokomotif (semboyan 35), namun korban tidak bergeming dan posisinya masih di sebelah rel. Akhirnya, korban terserempet loko KA 171 Matarmaja dan tewas di tempat.

“Jasad Korban ditemukan di Km 193+0 petak jalan antara Babakan-Losari. Diketahui juga pekerjaan korban sebagai seorang buruh lepas,” jelas Kris. Korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Kota Cirebon untuk proses identifikasi. (fazri)

Polwan Indramayu Tewas di Jalan Raya Losarang, Apa Sebabnya?

$
0
0

INDRAMAYU – Seorang wanita muda tewas setelah mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Losarang, Kabupaten Indramayu, Sabtu (28/1) sekitar pukul 11.00 WIB. Identitas korban diketahui bernama Dewi Nur Kholisa warga Anjatan Baru, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu.

Insiden itu disebarkan seorang saksi mata Rio Suhendro lewat akun Facebooknya. “Telah terjadi kecelakaan lalu lintas d losarang (setelah pabrik chang jui fang kalo dari arah imkot) an: DEWI NURKHOLISA, orang ANJATAN BARU, jam 11.00. Untuk orang anjatan mohon sebarkan ke keluarganya,” tulis Rio.

Berdasarkan data surat-surat yang ada seperti KTP dan SIM, korban merupakan anggota polisi wanita (polwan) berpangkat Bripda di Polres Indramayu. Korban kelahiran 1997 itu hendak pulang dari Mapolres Indramayu menuju rumahnya menggunakan motor matic warna putih nopol E 2265 QY.

Belum diketahui secara pasti penyebab kecelakaan maut tersebut. Menurut Rio, ada dua kemungkinan kecelakaan korban. Antara ditabrak lari dan karena lubang jalan.

“Info yg saya dapatkan antara kena jubangan dan tabrak lari oleh truk…soalnya saya tiba d lokasi kejadian sudah tergeletak di tengah jalan,” tulis Rio menjawab pertanyaan Ahmad Assyuraeji yang menanyakan soal bagaimana kronologis kejadian.

Postingan Rio tidak lama dihapus karena permintaan sejumlah netter lain. Karena untuk menjaga perasaan keluarga korban.

“Mas maaf punten. mohon dihapus postingannya. saya perwakilan dari keluarga. terimakasih sebelumnya atas infonya,” kata pemilik akun Susanti. (hsn)

Kasus Kambing Bantuan yang Hilang, Dinsos Lapor Polisi

$
0
0

CIREBON – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Kota Cirebon melakukan upaya hukum terkait kasus pencurian 11 ekor kambing. Dua di antaranya masih anakan.

Kambing itu merupakan bantuan Kementerian Sosial Republik Indonesia, Direktorat Penanganan Fakir Miskin Perkotan. Bantuan ditujukan untuk kelompok usaha bersama(Kube) di Cadas Ngampar, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.

Demikian disampaikan Kasi Perlindungan dan Jaminan Soisal Bidang Sosial DSP3A Kota Cirebon, Tomi Kustanto. Tomi mengatakan, upaya hukum yang dilakukan, yakni melaporkan kasus tersebut ke pihak yang berwajib.

Meski demikian, pihaknya masih belum bisa memberikan keterangan tentang siapa yang harus bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

“Kita memang sudah menjalankan tindakan sesuai atuaran bahwa kita sudah berkoordinasi dengan RT/RW setempat. Kemudian pihak kelurahan dan kecamatan beserta Babinkamtibmas-nya sudah ditersukan ke polsek Setempat,” jelas Tomi.

“Nah, ke depannya belum tau nih, barang yang hilang itu. Apakah akan beban kepada kelompok atau seperti apa, kita harus konsultasikan dulu ke Kementerian,” lanjut Tomi.

Diketahui, 11 kambing itu hilang di dalam kandang di Cadas Ngampar Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Diduga hewan kambing itu diambil dengan cara dibius.

Pasalnya, warga yang tinggal di sekitar kandang, tidak mendengar suara gaduh apa-apa dari dalam kandang. Kemudian, hewan kambing itu di bawa lari menggunakan mobil Avanza. (fazri)

Rombongan Pegawai Dispenda Cirebon Kecelakaan di Lombok, 2 Tewas

$
0
0

TANJUNG – Liburan rombongan wisatawan asal Kabupaten Cirebon di Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berujung duka. Karena bus yang ditumpangi rombongan pegawai Dispenda Kabupaten Cirebon itu jatuh ke jurang, Sabtu (28/1) sekitar pukul 10.30 Wita.

Lokasi kejadian berada di jalur Malimbu, tepatnya di tanjakan dekat lokasi pembangunan Hotel Amarsvati. Dalam kecelakaan tunggal itu tercatat dua penumpang meninggal dunia dan sisanya mengalami luka berat dan ringan.

”Yang dibawa ke sini untuk mendapat penanganan ada 15 orang. Tadi ada beberapa orang yang dibawa langsung dari lokasi ke Mataram,” ujar Kepala Puskesmas Nipah, Naspudin, pada Lombok Post (radarcirebon.com group).

Dia menjelaskan, 15 orang tersebut keseluruhannya penumpang bus. Sementara ada beberapa korban, termasuk sopir dan kernet bus dibawa langsung dari lokasi kejadian ke rumah sakit yang ada di Mataram.

Dari 15 korban yang dibawa ke Puskesmas Nipah, dua orang dalam kondisi sudah meninggal dunia yakni Wawan Hermawan (57) dan Jatmiko Fajar (49). Sedangkan 13 orang lainnya mengalami luka parah seperti patah tulang.

”Seluruh korban ini akan dibawa ke RS Bhayangkara untuk penanganan lanjutan. Kita di sini hanya bisa memberikan penanganan awal,” ungkapnya.

Untuk mengevakuasi seluruh korban ke Mataram, pihaknya meminta bantuan mobil ambulans dari puskesmas lain yang ada di Lombok Utara. “Tadi sempat kekurangan mobil jadi kita minta bantuan dari puskesmas lain, ini masih proses evakuasi ke Bhayangkara,” katanya.

Terpisah, Kapolsek Pemenang Iptu Hilmi M Prayugo mengungkapkan, sampai saat ini masih melakukan pendataan korban-korban kecelakaan tunggal bus yang membawa rombongan wisatawan ini.

”Kita perkirakan 20 lebih korbannya. Kita masih pendataan karena korban ada yang dibawa ke Nipah ada yang ke Mataram,” ungkapnya.

Dia menambahkan, bus berwarna hijau dengan nomor polisi L 7018 LL ini datang dari arah Mataram menuju wilayah Lombok Utara. Diduga bus tidak kuat saat menanjak di lokasi kejadian sehingga mundur dan jatuh ke jurang. (puj)

Ini Identitas Rombongan Pegawai Dispenda Cirebon yang Kecelakaan di Lombok

$
0
0

TANJUNG – Rombongan pegawai Dispenda Kabupaten Cirebon mengalami kecelakaan di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (28/1) sekitar pukul 10.30 Wita. Bus yang ditumpangi terperosok ke jurang.

(Baca: Rombongan Pegawai Dispenda Cirebon Kecelakaan di Lombok, 2 Tewas)

Data yang diterima radarcirebon.com, rombongan itu sedianya hendak menuju objek wisata Pantai Kaliantan, Lombok Utara. Nahas, karena medan jalan yang berliku dan menanjak, bus yang dikendarai rombongan diduga tak bisa dikendalikan dan mauk jurang.

Akibat kecelakaan itu, dua di antara para korban itu tewas di lokasi kejadian. Sementara korban lainnya sebagian besar mengalami patah tulang. (cecep)

Korban tewas:
1. Zazat Jatmika, PNS Dispenda Prov Jabar Wil I Sumber, alamat Prumahan Dawuan Tengahtani Kab Cirebon 2. Wawan Hermawan, PNS Dispenda Prov Jabar Wil I Sumber, alamat Perum GSA Tukmudal Sumber Kab Cirebon.

Korban luka-luka (patah tulang):
1. Suherman Mujadi, PNS Dispenda Prov Jabar Wil I Sumber, Warga Garut
2. Taufiq, SSos, Kasi Pajak Penetapan dn Pendapatan, PNS Dispenda Prov Jabar Wil I Sumber, alamat Kapuk Permai Kedawung Kab Cirebon.
3. Eang Umar, Kasi Pajak Penetapan dn Penagihan, PNS Dispenda Prov Jabar Wil I Sumber, alamat Ciledug Kab Cirebon.
4. Romli, Kasubbag TU, PNS Dispenda Prov Jabar Wil I Sumber, alamat Bandung.
5. Beni, Kacab, PNS Dispenda Prov Jabar Wil I Sumber
6. M Iqbal, PNS Dispenda Prov Jabar Wil I Sumber, alamat Bukepin Talun Kab Cirebon.
7. Dian Martiana, PNS Dispenda Prov Jabar Wil I Sumber, alamat Perum GSI Tukmudal Sumber Kab Cirebon.
8. Sunarto, PNS Dispenda Prov Jabar Wil I Sumber, alamat Bumi Arum Sari Talun Kab Cirebon.
9. Toni Effendi, PNS Dispenda Prov Jabar Wil I Sumber, alamat Kalitanjung Kota Cirebon.
10. Deni, PNS Dispenda Prov Jabar Wil I Sumber, alamat Kota Cirebon.

Korban luka ringan:
1. Titin Suhartini.
2. Eko Rosanda
3. Yayah Bahriyah
4. Nedi Rustandi

Begini Kronologi Rombongan Pegawai Dispenda Cirebon Kecelakaan di Lombok

$
0
0

CIREBON – Bus yang membawa rombongan pegawai Dispenda Kabupaten Cirebon kecelakaan di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (28/1). Bus masuk jurang di jalur Malimbu, tepatnya tanjakan dekat lokasi pembangunan Hotel Amarsvati.

(Baca: Rombongan Pegawai Dispenda Cirebon Kecelakaan di Lombok, 2 Tewas)

(Baca: Ini Identitas Rombongan Pegawai Dispenda Cirebon yang Kecelakaan di Lombok)

Data yang diterima radarcirebon.com, kecelakaan terjadi sekitar pukul 10.30 Wita. Bus membawa rombongan sekitar 30 pegawai baik PNS maupun karyawan bantuan dispenda.

Kasi Pajak Penetapan dan Penagihan, PNS Dispenda Kabupaten Cirebon, Eang Umar melaporkan, rombongan berang Jumat (27/1) sekitar pukul 22.30 WIB. Rombongan itu bertujuan wisata ke Lombok via Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.

Sekitar pukul 04.15 WIB rombongan yang dipimpin Kepala Cabang, Benny, tiba di bandara internasional Lombok. Kemudian beristirahat di sekitar bandara.

Setelah istirahat beberapa jam kemudian melanjutkan perjalanan menuju lokasi wisata. Namun karena belum sarapan, mampir dulu di rumah makan.

Setelah itu baru berangkat lagi menuju lokasi wisata. Saat perjalanan itulah, sekitar pukul 10.30 Wita, bus rombongan mengalami kecelakaan.

“Saat kami melakukan perjalanan menuju obyek wisata wilayah Lombok Utara Pantai kaliantan, medan jalan itu naik dan turun. Saat itu rombongan kami jalan yang naik. Karena saking tingginya, mobil tidak kuat untuk menaikinya. Sehingga mobil pun mundur lagi, karena remnya diperkirakan blong sehingga mobil tak terkendalikan dan akhirnya mengalami lakalantas,” tutur Eang Umar, salah satu peserta rombongan.

Akibat dari kejadian tersebut, Umar bersama korban yang lain dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Lombok. Umar mengalami luka di bagian kaki dan leher, sehingga harus di istirahatkan untuk menjalani perawatan. (cecep)

Ini Penyebab Polwan Indramayu yang Tewas di Jalan Raya Losarang

$
0
0

INDRAMAYU – Kecelakaan lalu lintas terjadi di jalur pantura Desa Jumbleng, Kecamatan Losarang, Sabtu (28/1) siang. Seorang anggota Polwan Polres Indramayu tewas, setelah sepeda motor yang dikendarainya ditabrak mobil truk colt diesel.

Data yang dihimpun Radar Indramayu, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Bermula saat korban yang mengendarai sepeda motor Yamaha X-Raide nopol E 2265 QY menghindari lubang jalan.

Karena hilang keseimbangan, korban bersama sepeda motornya terjatuh. Saat bersamaan melaju truk colt diesel yang tepat berada di belakang motor korban. Akibatnya kecelakaan pun tak dapat dihindari.

Mobil yang tidak diketahui indentitasnya itu kemudian menabrak korban. Sesaat setelah kejadian, pengemudi truk tancap gas, kabur ke arah Jakarta.

(Baca: Polwan Indramayu Tewas di Jalan Raya Losarang, Apa Sebabnya?)

Mengetahui kejadian itu, sejumlah warga dan pengendara yang tengah melintas berusaha melakukan pertolongan. Namun, korban meninggal dunia di lokasi kejadian. Korban lantas dibawa ke RS Bhayangkara Losarang.

Kapolsek Losarang Kompol I Ketut Sumadhana membenarkan terjadinya kecelakaan lalu lintas tersebut. Ketut mengatakan, korban adalah anggota Polwan yang berdinas di Polres Indramayu, bernama Dewi Nur Kholisah (19). Korban warga Dusun Karang Cengkeh RT 04 RW 02, Desa Anjatan Baru, Kecamatan Anjatan.

“Petugas kini sedang menyelidiki kasus kecelakaan lalu lintas ini. Dari keterangan sejumlah saksi, mobil yang menabraknya, truk colt diesel,” sebut Ketut.

Pantauan Radar Indramayu, sepanjang jalur pantura Indramayu saat ini banyak ttik lubang yang menganga. Sehingga mengancam keselamatan pengendara.

Perbaikan jalan pantura merupakan tanggung jawab Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Hingga kini belum diketahui, kapan jalan penuh lubang itu diperbaiki. (kom)


Bus Menara Jaya Terbalik di KM 184 Tol Cipali, 1 Tewas

$
0
0

CIREBON – Kecelakaan maut di tol cipali kembali terjadi. Kali ini menimpa Bus Menara Jaya nopol G 1454 CE yang mengalami kecelakaan tunggal di KM 184 jalur A.

Dalam insiden itu satu orang tewas. Korban yang tewas diketahui bernama Tasyrin (49) warga Desa Demangharjo, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Korban disemayamkan di RSUD Arjawjnangun.

Korban lainnya, 6 orang mengalami luka ringan. Kemudian satu orang luka berat. Korban luka yang mayoritas berasal dari Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, sempat dilarikan di RSU Mitra Plumbon.

Kasat Lantas Polres Cirebon AKP Ahmat Troy menyebutkan, kejadian berlangsung sekitar 01.30 Sabtu (28/1) dini hari. Kendaraan bus melaju dari arah Cikopo menuju Palimanan, Cirebon.

Sesampainya di tempat kerjadian, bus hilang kendali ke kiri. Sehingga menabrak gadril pembatas dan masuk ke row sebelah kiri jalan dengan posisi akhir terbalik dan miring.

“Diduga pengemudi bus mengantuk, sehingga bus oleng dan hilang kendali dan akhirnya terjadi laka lantas dengan posisi akhir bus terbalik miring,” kata Troy.

“Akibat dari kejadian tersebut kerugian yang dialami sekitar Rp 15 juta. Sedangkan para korban yang terluka dan sempat dirawat ke rumah sakit, siang tadi langsung pulang dan melanjutkan perjalanannya,” tutur Troy. (cecep)

Ini identitas korban Menara Jaya:

1. Rindam (47) warga Desa Kalitatang, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang
2. RATMI (42) alamat SDA
3. M Sadikun (45) warga Desa Blendung, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang.
4. Kartika Arum Hayuningtiyas (30) warga Desa Beji, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang.
5. Suradi (56) warga Desa Demangharjo, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal.
6. Mardiyo (47) warga Desa Banglarangan, Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang.
7. Elis Silfiana (20) warga Desa Beji, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang.
8. Tasyrin (49) warga Desa Demangharjo, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, (tewas).

Orang Ini Terobos Kawasan CFD, Ditegur Malah Ancam Polwan

$
0
0

CIREBON – Polisi Wanita (polwan) terlibat bersitegang dengan tiga orang warga di Jalan Siliwangi, Kota Cirebon. Penyebabnya, dua pengendara motor menerobos Jalan Siliwangi yang saat itu ramai warga menjalankan aktivitas di area Car Free Day (CFD).

Insiden itu direkam seorang netizen, Farid Baja Ringan, Minggu (29/1). Dia lantas mengunggah foto-foto ketegangan Polwan dengan pelanggar tersebut lewat akun Facebook-ya dengan menandai akun Humas Polres CirebonKota.

“Hebat polwan yang satu ini, berani melawan arogannya pengguna kendaraan yang selalu merasa punya kedekatan dg petinggi polisi. Hebat bu! Kejadian pada tanggal 29-1-2017 pada acara car free day, di jalan Siliwangi Cirebon,” tulis Farid dalam keterangan fotonya.

Data yang dihimpun Radar Cirebon, mulanya Brigadir Adesa berurusan dengan dua pria yang diminta untuk mematikan dan turun dari kendaraan roda duanya karena masuk kawasan CFD. Tapi tetap saja mengabaikan dengan alasan warga sekitar Siliwangi.

Setelah ditegur, bukannya berhenti, pria tersebut kemudian menujuk-nunjuk sebuah rumah di dekat salah satu bank di Jl Siliwangi. Tapi akhirnya, keduanya dihentikan kembali oleh petugas Dishub.

Saat petugas tengah berurusan dengan dua pengendara yang abai, datang satu pria lagi berbaju merah. Kali ini, pria itu datang dengan bernada keras sambil menyuruh agar petugas pergi.

“Ya sini motornya. Kalau kamu mau marah ya marahin aja dia (sambil menunjuk pelanggar). Sini motornya,” ujar pria berkaus merah itu ditirukan Adesa.

Pria berbaju merah itu juga mengancam. Dia mengaku kenal pimpinan di kepolisian. Dia bisa berbuat apa saja kepada polwan tersebut dan bisa melaporkannya ke petinggi Polri.

Postingan menjadi viral di Facebook dan mendapatkan like share serta beragam komentar. Mayoritas mendukung upaya penegakan hukum yang dilakukan polwan tersebut dan meminta Polri untuk tidak pandang bulu.

“Hebat dan salut buat polwan Polres Cirebon Kota, srikandi2 kebanggaan tdk boleh takut dan mundur melawan ketidaktertiban. Smoga semakin Profesional modern dan terpercaya,” tulis akun Adi Bactiar. (dri)

Polsek Arjawinangun Makin Gencar Razia Pekat

$
0
0
CIREBON -Polsek Arjawinangun mengamankan puluhan botol dan 4 jeriken minuman keras (miras) hasil razia pekat di wilayah hukumnya, Minggu (29/1). Miras yang diamankan yakni  4 jeriken tuak (40 Litter), 24 botol ciu dan 24 botol Gingseng.
Kapolres Cirebon AKBP Risto Samodra melalui Kapolsek Arjawinangun Kompol Abdul Fatah mengatakan, razia pekat merupakan kegiatan rutin Polsek Arjawinangun untuk menekan angka kriminalitas.
Selain menyita, pihaknya melakukan pembinaan kepada para pedagang yang masih membandel menjual miras. “Kalau masih membandel, kami akan tindak tegas,” katanya. (cecep)

Suami Istri Ini Keroyok Sopir Angkot sampai Kritis

$
0
0

CIREBON – Abdul Majid (23), sopir angkot warga Tegal Jawa Tengah, menjadi bulan-bulanan pasangan suami istri (pasutri) di Jl Gunung Agung, Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Sabtu (28/1). Akibatnya, hingga Minggu (29/1), korban terbaring tak sadarkan diri di ICU RSUD Gunung Jati.

Data yang berhasil dihimpun Radar Cirebon, kedua pelaku merupakan pasutri asal Desa Pegagan Kidul, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon. Yakni, TRS (32) dan SML (40).

Pelaku diduga sudah mengincar korban. Itu terlihat dari pelaku yang menunggu korban di Jl Gunung Agung.
Hingga kemudian sekitar pukul 16.00 WIB, kedua pelaku bertemu korban. Setelah sempat terlibat cekcok, kedua pelaku akhirnya memukuli korban.

Tidak hanya dengan tangan kosong. Pasutri asal Desa Pegagan Kidul itu juga menggunakan dongkrak mobil untuk memukul kepala bagian belakang korban, hingga tersungkur tak sadarkan diri.

Warga sekitar yang melihat kejadian tersebut langsung melerai. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Sementara pelaku ditangkap Satreskrim Polsek Seltim untuk diproses lebih lanjut.

“Korban sampai sekarang belum sadar. Ada gumpalan darah di dalam kepala. Pelakunya langsung kita tangkap dan masih kita periksa intensif,” ujar Kasubag Humas Polres Cirebon Kota AKP Gunawan, Minggu (29/1).

Pihaknya saat ini mendalami motif pelaku melakukan penganiayaan kepada korban. “Motifnya masih kita dalami. Tapi kemungkinan masalah pekerjaan. Karena keduanya sama-sama bekerja sebagai sopir,” imbuhnya. (dri)

Tidak Sangka, Teman Sendiri Bawa Kabur Mobil Saat…

$
0
0

CIREBON – Kuswono (27) warga Kecamatan Banjarharjo, Brebes, Jawa Tengah, jadi korban temannya sendiri, Warsono (29).  Warsono membawa kabur mobil Kuswono saat diantar pulang ke kampung halaman, Minggu (29/1).

Saat itu, korban sedang buang air kecil di simpang jalan Tol Cipali, yang terletak di bawah flyover, yang masuk wilayah Desa Kempek, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon.

Berdasarkan data Polsek Gempol, kejadian bermula ketika keduanya mudik dari Jakarta. Maklum, keduanya sudah berteman, satu kampung malah. Tepatnya di wilayah Kecamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes Jawa Tengah.

Korban berangkat dari Jakarta menggunakan Suzuki AVP nomor polisi B 8366 IW warna hitam. Sesampainya di lokasi kejadian, korban memberhentikan mobilnya untuk buang air kecil.

Kesempatan itu digunakan pelaku yang sudah berniat jahat. Kunci mobil masih berada di tempatnya. Hal itu dimanfaatkan pelaku untuk membawa kabur mobil korban.

Korban langsung mengejarnya dengan berlari dan berteriak-teriak. Karena mobil itu tak kunjung berhenti dan tak mampu dikejar, akhirnya korban melaporkan kejadian itu ke petugas kepolisian di wilayah Gerbang Tol (GT) Palimanan.

Dari situ korban diantar ke kantor Polsek Gempol untuk membuat laporan. Sedangkan petugas lalu lintas langsung bergerak dengan cepat untuk melacak mobil korban yang dibawa kabur.

Di depan petugas, Kuswono mengatakan, pelaku merupakan teman dekat kakak kandungnya. Karena pelaku hendak pulang ke Brebes, akhirnya kakak korban menyuruh pelaku untuk numpang kendaraan milik korban. Semasa di perjalanan, korban tidak memiliki kekhawatiran apa pun.

“Saya tidak curiga sama sekali karena pelaku satu kampung. Teman dekat juga. Jadi, saya pulang bareng dengannya. Tapi rupanya ada niat buruk dengan membawa kabur mobil saya,“ katanya.

Meski satu kampung dengan pelaku, Kuswono tidak mengetahui secara detail aktivitas dan sifat Warsono. “Saya tidak memiliki firasat apa pun selama perjalanan dari Jakarta hingga Cirebon. Tapi nasib berkata lain. Yang tadinya teman, secara singkat jadi penjahat,“ kata Kuswono.

Kapolsek Gempol Kompol Yana Mulyana membenarkan telah terjadi pencurian dengan pemberatan berupa satu unit mobil.

“Pelaku tergolong nekat karena mobil yang dicuri itu milik teman sendiri. Kasus ini sedang kami lidik. Petugas dari Unit Reskrim serta petugas patroli di dalam tol tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku,“ katanya. (arn)

Viewing all 5554 articles
Browse latest View live